κ. Kappa

720 167 45
                                    

Tidak ada yang tahu apa maksud dan alasan Anshana masuk ke dalam ruang lingkup kehidupan Jeovano yang sebenarnya jika dipikir-pikir mereka hanya sebatas iparan. Tapi mengapa Anshana sampai ingin masuk dan menembus privasi pria yang merupakan ayah dari keponakan nya itu. Bukankah itu terlihat berlebihan dan terkesan eksentrik.

Apapun yang sedang dipikirkan oleh wanita lajang itu Jeo tidak terlalu memusingkannya, yang terpenting adalah Anshana tidak mengatakan apapun soal masa lalu nya pada Adin yang mana istrinya saat ini. Jeo harus menutup rapat-rapat kenangan buruk nya di masa lalu, biarlah menjadi sejarah kelam yang disimpan.

Karena tidak memikirkan konsekuensi nya, Jeovano akhirnya membiarkan Anshana menjadi sekretaris di perusahaan nya. Membiarkan wanita itu terus masuk ke dalam kehidupan nya.

"Pilihan mu bagus Jeo, selamat saya tidak jadi kecewa." Anshana tersenyum dengan smirk, tangan kanan nya terangkat mengusap lembut bahu Jeovano yang berbalut setelan jas hitam.

Sekilas wajah Anshana memang terlihat seperti orang baik dan lugu, namun siapa sangka di balik itu semua tersembunyi sosok wanita yang kejam dengan semua rencana buruk yang siap ia luncurkan kapan saja.

"Saya gak tau apa alasan kamu ingin bekerja disini Shana, tapi yang paling penting saya mohon sekali sama kamu, tolong jangan katakan apapun soal masa lalu saya pada Adin."

Anshana mengangguk dan tersenyum lagi. Kedua orang itu saat ini sedang berada di basement kantor Jeo. Keadaan sepi tidak ada orang yang terlihat di sekitaran situ.

"Saya tidak bisa menjamin. Tapi untuk saat ini, saya bisa menahan diri untuk tidak mengatakan nya Jeo." Setelah berucap seperti itu, Anshana dengan rambut pirang nya pun pergi meninggalkan Jeovano yang terlihat mematung dengan tatapan mata yang tertuju pada punggung wanita itu.

"Oh ya Jeo. Saya ingat wangi parfume kamu hari ini, itu orange roses, cinnamon, dan mint yang kamu pakai malam itu kan?" Kata Anshana yang tiba-tiba menoleh dan berbalik.

Sementara Jeovano yang mendengar itu mematung di tempat. Sekelebat moment buruk yang terjadi lima tahun silam kembali terputar layaknya film di kepala pria itu. Dari awal hingga akhir tidak ada yang Jeo lupakan, ia masih ingat betul betapa buruk nya ia di masa lalu.

————

"Masalahnya gua udah dua kali bolak-balik ke apartemen nya Shana. Tapi tetep nihil, ga ada tanda-tanda orang mencurigakan yang keluar dari unit dia." Kata Bima yang terlihat lelah dengan tugas yang diberikan Jeo pada nya.

Saat ini Jeovano dan Bima sedang berada di coffee shop dekat dengan perusahaan Jeo. Keduanya terlihat sangat lelah, terlebih Bima ia benar-benar lelah dengan segala suruhan Jeo yang sejak awal sulit sekali di diselesaikan.

"Jeo, udah gua bilang berapa kali sih. Jujur aja elah sama Adin. Gue yakin Adin ngerti, itu juga kan cuma masa lalu, Adin juga orang nya rasional ga mungkin lah dia ngelakuin suatu hal yang buruk. Ya paling dia kecewa berat sama lo." Kata Bima yang jengah.

"Jeo, masa lalu lo emang kelam, ada banyak dosa mungkin yang udah lo perbuat. Tapi itu kan dulu, masa lalu. Lo waktu jaman kuliah agamis banget kan, lo pernah bilang ke gue kalo Allah itu Maha Pengampun dan Maha Pemaaf. Lo juga udah taubat sekarang, Adin pasti ngerti Jeo. Daripada dia tau dari orang lain, coba bayangin gimana perasaan dia kalo tau hal itu dari Anshana. Apalagi Anshana tau semua masa lalu lo. "

Jeovano masih diam, raut wajah nya datar dan penuh rasa kekesalan. Ia kesal dengan dirinya sendiri. Pria itu sangat ingin jujur dan mengatakan semua nya pada Adin, tapi masalah nya Jeo takut. Jeo takut Adin pergi dan marah padanya. Ia tidak ingin berpisah lagi dengan wanita itu.

Love you & mom [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang