Troublemaker Part.1

2.2K 182 27
                                    

Note : vote pwease 🥺🐿️







Jennie samar-samar merasakan seseorang mengelus rambutnya dengan lembut. Lalu orang itu berbisik di telinganya "wifey...sayang, ireona. Ini sudah hampir jam makan siang."

Jennie menjawab dengan suara agak serak khas bangun tidur "Mmh? Hubby?"

Chaeyoung mencium bibir mungil Jennie dengan gemas, lalu tertawa kecil. "Good morning, my princess. Kau tidur nyenyak sekali wifey, apa tadi pagi aku membuatmu begitu kelelahan?"

Jennie berdecak, mengerutkan bibirnya dengan lucu "kau ganas sekali tadi. Aku sampai kuwalahan dibuatmu."

Chaeyoung tertawa lagi lalu berkata pada Jennie "maafkan aku, sayang. Sekarang wifey mandi dulu yah. Aku sudah memesan makanan untuk kita."

Jennie mengangguk kecil, lalu Ia mencoba bangun dari kasur empuk itu. "Awwh. Sakit, by." Jennie meringis merasakan nyeri di selangkangannya.

"Sakit? Sini aku gedong."

Akhirnya Chaeyoung menggendong gadis mungil kesayangannya lagi karena kesalahannya juga Jennie jadi kesakitan begini. Ia terlalu kasar menyetubuhi Jennie. Sepertinya dia harus menyuruh anak buahnya untuk membelikan Jennie obat pereda nyeri.

"kamu mandi air hangat saja biar sakitnya agak mendingan yah. Nanti aku suruh orang belikan obat pereda nyeri buat kamu."

Wajah Jennie menghangat. "N-ne. Sekarang hubby keluar yah. Wifey mau mandi dulu. Hush hush."

Chaeyoung mengangkat alis kirinya lalu mengusap puncak kepala Jennie "baiklah, aku keluar. Jangan lama-lama mandinya nanti wifey masuk angin." Jennie mengangguk, sebuah senyuman kecil terpatri di wajahnya.

Setelah keluar dari ruang pribadinya, Chaeyoung menelfon asistennya Mina untuk membelikan ibuprofen untuknya. Chaeyoung tidak mengatakan bahwa obat itu untuk Jennie karena dia tak mau asistennya tau apa yang telah Ia dan Jennie lakukan di dalam ruangan ini. Meskipun sebenarnya Mina sudah mengetahuinya.

I mean, come on! Suara gadis bosnya itu kan lantang sekali, apalagi saat berada di puncak kenikmatan. Sudah berapa orang yang Mina cegah untuk memasuki ruang bosnya itu?? Bahkan Mina yakin kalau beberapa diantara mereka juga mendengar teriakan dan desahan seorang gadis dari dalam ruangan CEO mereka, cuma mereka sungkan untuk bertanya. Yah, namanya juga bos. Mau jungkir-balik atau ena-ena di kantor pun siapa yang berani melarang?

Gadis mungil bernama Mina Sharon Myoi itu cuma bisa mengelus dadanya. Ia punya firasat bahwa dirinya akan sering mendengar suara jeritan gadis bosnya itu mulai sekarang. Sepertinya dia harus sedia headphone yang ada noise cancellingnya. Oke, sekarang beli obat pereda nyeri dulu buat "bosnya". Memangnya sekasar apa sih mereka mainnya? Batin Mina. Saat Mina berjalan menuju elevator, seseorang keluar dari lif itu dan menyapanya.

"Oh, Minari annyeong! Apa Chaeyoung ada di ruangannya?"

"Annyeong, Miss Lisa. Iya. Bos Chaeyoung ada di ruangannya, sedang makan siang. Eh, saya permisi dulu. Mau beli obat dulu untuk si bos."

"Obat? Memangnya Chaeyoung sakit?"

"Eh...tidak ini untuk pacarnya bos Chaeyoung"

"Jennie sakit?"

(Oh jadi namanya Jennie...sounds familiar...)

"Ah, Aku tidak tau. Bos hanya memerintahku membelikan obat pereda nyeri untuk pacarnya tapi tidak bilang pacarnya kenapa. Kalo begitu saya permisi dulu miss."

"Ah, ne. Hati-hati, Mina."

Lisa tersenyum pada Mina. Mina balik tersenyum ramah pada Lisa. Setelah kepergian Mina, Lisa berjalan menuju ruangannya sahabatnya. Dia memasang wajah bingung.

Monster (Chaennie🔞) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang