Troublemaker Part. 2

1.3K 174 32
                                    

Note : please be kind and vote for moi 🥺♥️







"Aku....aku telah menghamili Lia."

Ryujin membelalakkan matanya, hatinya memanas seketika mendengar kata-kata itu.Tanpa berfikir panjang, Ia segera melangkahkan kakinya menuju Yeji dan menghajarnya tanpa ampun.

Bugh bugh bugh

"Dasar bajingan!!! Ku bunuh kau, Hwang!"

Yeji mengerang kesakitan. Ryujin bahkan tak memberinya waktu untuk melawan "Urgh! Ryuj-" Bugh "dengark-" Bugh

Ryujin benar-benar tenggelam dalam emosinya, matanya menghitam, aura mematikan terpancar di tubuhnya. Ia menghantam Yeji sekuat tenaganya, seakan ingin menghabisi nyawa temannya itu. Dan mungkin jika tidak dihentikan oleh Byulyi dan Seulgi, mungkin dia akan benar-benar membunuhnya.

"Lepaskan aku! Fuck you asshole! I swear will kill you urgggh!!!" Teriak Ryujin sambil meronta karena kedua tangannya di kekang oleh Byul dan Seulgi.

Byul berdecak kesal "Yaa! Calm down, bro!" Sementara Seulgi hanya menghela nafasnya, wajahnya memandang ke arah Yeji yang sedang dipapah oleh Lisa. Tzuyu sedang menelfon ambulance, sedangkan Chaeyoung hanya terdiam dan memasang muka sangarnya.

Nampaknya Chaeyoung benar-benar marah dengan adiknya itu. Kecewa, lebih tepatnya. Dia, off all people mengerti sekali betapa pahitnya menjadi anak yang tidak diinginkan. Jika tidak karenanya, ibunya sudah lama menceraikan lelaki bajingan yang Ia panggil ayah itu. Chaeyoung hanya tidak ingin jika anak Yeji dan Lia mengalami hal yang sama dengannya.

"Lisa, bawa Yeji ke rumah sakit. Dan Tzuyu-yaa, temani mereka."

Tzuyu merengek protes, "tapi eonnie..."

"Tidak ada tapi-tapi! Lakukan saja perintahku!" Bentak Chaeyoung kesal. Tzuyu tidak berani membantah jika Chaeyoung sudah menggunakan nada otoritasnya.

"Chaeng, kau tak ingin ikut dengan kami?" Tanya Lisa.

Chaeyoung memasang wajah datar lalu menjawab dengan singkat "No."

Lisa mengangguk mengerti, lalu meminta Tzuyu untuk membantunya memapah Yeji menuju lift. Setelah ketiga orang itu memasuki lift, Chaeyoung memalingkan wajahnya kearah Ryujin. Anak itu sudah terdiam tapi badannya masih gemetar menahan emosinya. Ia mendekati Ryujin lalu menepuk pundaknya pelan.

"Ryujin, tenanglah. I know how you feel. Aku tau bagaimana perasaanmu pada Jisu."

Ryujin menatapnya bingung "bagaimana kau..?"

"Yeji yang memberitauku. Listen, kalian adalah sahabat. Seorang gadis bukanlah alasan untuk menghancurkan sebuah persahabatan yang telah kalian bangun semenjak kalian kecil."

"It's not like that, eonnie. Aku sudah merelakan Jisu untuk Yeji. Aku sadar kalau hati Jisu hanyalah milik Yeji. Tapi dia sudah keterlaluan! Dia sudah berjanji padaku bahwa dia akan menjaga Jisu, dan sekarang apa? Bajingan itu malah menghamili Jisu! She's only 20! Dia terlalu muda untuk menjadi seorang ibu."

"Hah~ jujur aku sependapat denganmu. Itulah mengapa aku membiarkannu menghajar anak itu. She deserved it. Tapi itu sudah terlanjur terjadi, Ryu. Tak ada yang bisa kita lakukan selain mensupport mereka. Jika kau membunuh Yeji, lalu bagaimana dengan Lia dan anaknya? Siapa yang akan mengurus mereka?"

Ryujin menundukkan kepalanya. Ingin sekali Ia berkata bahwa dirinyalah yang akan mengurus dan merawat Jisu serta bayinya. Namun apa haknya? Dia bukan siapa-siapanya Jisu, hanya sekedar teman. Ryujin menghirup nafas dalam. Seandainya waktu itu dia tidak memperkenalkan Jisu kepada Yeji.....

Monster (Chaennie🔞) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang