Second date

1.3K 160 16
                                    

Note : don't forget to vote :)




Beberapa hari ini sangatlah melelahkan bagi Jennie yang sama sekali belum pernah bekerja sebelum ini. Ia fikir menjadi mahasiswa itu sulit tapi ternyata bekerja jauh lebih sulit lagi. Chaeyoung memang memberinya sedikit leverage karena Ia adalah kekasihnya tapi gadis blonde itu ternyata sangatlah professional jika sudah berurusan dengan bussiness.

Wajarlah, namanya juga CEO dari salah saru perusahaan terbesar di dunia saat ini. Professionalismenya haruslah dijaga meskipun sekretarisnya adalah kekasihnya sendiri. Chaeyoung tidak pernah main-main dalam me-manage perusahaannya, karena walau bagaimanapun perusahaan ini adalah wasiat ayahnya untuk Ia jaga dan kembangkan.

Terkadang jika Chaeyoung sedang tidak sibuk, atau sedang rehat Ia memang sengaja melonggarkan aturannya itu. Dia hanyalah manusia biasa, yang butuh kasih sayang dan belaian kekasihnya jika sedang lelah ataupun jenuh. Terkadang Ia juga sengaja bermesraan dengan Jennie ketika Mina sedang berada di ruangannya. Ia senang sekali mengerjai sekretaris cueknya itu. Wajah kesal si Mina sungguh menggemaskan baginya.

Dan ketika di rumah, Chaeyoung akan selalu bersikap seperti seorang kekasih yang semestinya, bukan lagi atasan Jennie. Bahkan bisa dibilang sikapnya sedikit kekanakan sekarang. Entah mengapa, sejak kejadian di bathub kala itu, Ia selalu mendambakan pelukan dan sentuhan-sentuhan hangat gadis berpipi mandu itu.

"Wifey, tidur disini saja sama hubby." Rengeknya pada Jennie.

"Kan kemarin sudah..."

"Yasudah wifey pindah kesini saja, biar tidur sama hubby terus."

Chaeyoung tidak bisa tidur bila tidak ada Jennie di dekapannya. Maka dari itu, akhirnya Jennie berpindah ke kamarnya secara permanent. Jennie tidak menolak karena entah mengapa Ia juga mulai menikmati pelukan hangat sang hubby. Meskipun tentu saja Ia tak akan mengakuinya.

Jennie beralasan mungkin dirinya merasa begitu karena Ia kesepian. Afterall, sudah lama sekali sejak Ia merasakan pelukan hangat seperti itu.
Well, apapun alasannya yang jelas mulai saat itu Chaeyoung dan Jennie selalu tidur bersama, dengan Chaeyoung senantiasa memeluk wifeynya hingga tertidur lelap. Tak lupa memberikan kecupan di keningnya sebelum tertidur.

Lalu pagi harinya, Chaeyoung akan akan membangunkan Jennie agar mereka bisa mandi bersama. Eits, hanya mandi ya no funny bussiness. Setelah itu tentu saja mereka akan sarapan bersama, dengan saling menyuapi. Well, lebih tepatnya Chaeyoung merengek minta disuapi Jennie, dan akhirnya dirinya ikut menyuapi Jennie. Lalu mereka berangkat kerja bersama, Chaeyoung tak pernah lupa membukakan pintu mobil untuk princessnya. So on and so forth.

Everything seems perfect. Chaeyoung merasa bahagia sekali, dia berharap Jennie juga demikian. Namun Ia menyadari bahwa seharian ini mood kekasihnya nampak agak down, mungkin karena Ia kelelahan. After all, Jennie kan belum pernah bekerja sebelumnya. Walaupun Ia dibantu oleh Mina, tetap saja menjadi sekretaris pribadi seorang CEO perusahaan besar sepertinya bukanlah hal yang mudah.

"Kamu kenapa wifey?" Tanyanya pada Jennie yang kelihatan murung sejak pagi.

"Ani. Aku hanya...hah, lupakan saja."

"Yaa. Mana bisa begitu. Ayo sini, cerita sama hubby."

Jennie masih terdiam dengan muka ditekuk dan bibir cemberutnya. Sebuah ide cemerlang melintas di otak Chaeyoung.

(I've got an idea! Hmm bagaimana jika hari ini aku mengajaknya jalan-jalan ke jeju? Biar mood wifey bagus, sekalian ngedate kedua. Yeah! Park Chaeyoung, you're a genius.)

Setelah Jennie keluar dari ruangannya, Ia segera menghubungi Mina melalui intercom. "Mina-ssi, masuk ke ruangan saya sekarang."

Semenit kemudian, si personal assistant sudah muncul di hadapan sang sajangnim. Mina memasang senyuman kecilnya (yang hampir tidak kasat mata) lalu bertanya pada bosnya, "Can I help you, boss?"

Monster (Chaennie🔞) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang