One Step Forward

2.2K 224 16
                                    

Note : Jangan lupa votenya sebelum membaca :)


"Selamat datang, Tuan." Jennie membungkukkan badannya, menyambut Chaeyoung yang baru saja pulang kerja. "Chef Daewoo sudah memasak makanan untuk kita. Apakah Tuan mau langsung makan atau mandi dulu?" Tanya Jennie dengan senyuman manisnya.

Senyuman itu membuat Chaeyoung merasa salah tingkah. "Ah. Badanku agak berkeringat. Aku mandi dulu saja."

Jennie mengangguk pelan sambil tertawa kecil (Dia lucu sekali ketika gugup begini hihi) "Baiklah, Tuan. Kalau begitu aku akan menunggu tuan di meja makan :)"

"Nde," Chaeyoung menjawab singkat tanpa melihat wajah Jennie, lalu berlari cepat menuju kamarnya.

Lagi-lagi Jennie tertawa pelan melihat kelakuan mafia itu. (Ah. Sepertinya aku tak perlu membaca buku untuk menaklukkan hati seorang Park Chaeyoung. Ternyata dia mudah sekali digoda. Rencanaku akan berjalan dengan sangaaat mudah. Hahaha.)

~~~

*Brakk* Chaeyoung membanting pintu kamarnya dengan keras. "Sialan! Apa yang gadis itu telah lakukan padaku? Mengapa jantungku berdebar seperti ini? Jangan2 dia penganut ilmu sihir(?)" Chaeyoung menggelengkan kepalanya, "No no. Ilmu sihir itu tidak nyata. Enggak mungkin. Apa aku harus ke dokter? Mungkin ada yang salah dengan jantungku."

Chaeyoung meremas-remas rambutnya. Perlakuan manis Jennie kepadanya membuatnya merasakan hal yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya. Dan itu membuatnya sangat frustasi.

"Ah. I know! Lisa pasti tau apa yang sudah terjadi padaku. Kalo dia tidak tau, aku bisa bertanya pada miss Kim."

Miss Kim (Kim Jisoo) adalah terapisnya Lisa, teman satu-satunya Chaeyoung. Terapis/psikolog ya bukan dokter umum. Tapi entah mengapa jika Chaeyoung merasa tidak enak badan Ia selalu memanggilnya. Padahal sudah berulang kali Ia memberi tahu Chaeyoung kalo sakit ya telfon dokter umum bukan psikolog.

Tetap saja Chaeyoung menolak untuk menghubungi dokter lain karena berbagai alasan. Alasan utamanya adalah Ia tidak percaya pada dokter-dokter di luar sana. Takut-takut mereka itu dokter gadungan yang dibayar untuk membunuhnya melalui suntikan atau semacamnya.

Manusia satu ini memang paranoid sekali. Bahkan semua orang yang Ia pekerjakan (para maid, bodyguard, hitman) telah melalui proses pemilihan yang amat teliti. Chaeyoung tidak sembarangan dalam memilih anak buah. Ia harus tau betul-betul background mereka. History pekerjaan, dimana mereka tinggal, siapa keluarga mereka bahkan Ia tau siapa rekan-rekan kerja mereka.

Chaeyoung tidak ingin lengah sedikitpun karena nyawanya bisa menjadi taruhan. Dari sesama mafia, rekan-rekan kerja yang telah Ia hianati, pesaing bisnis, dll. Chaeyoung tidak mempercayai siapapun (mungkin kecuali sahabatnya Lisa), Ia juga tau bahwa tidak ada seorangpun yang mempercayainya (again mungkin kecuali Lisa).

Orang lain mungkin akan mengatakan betapa menyedihkannya kehidupan seorang Park Chaeyoung. Selalu sendirian, tak memiliki keluarga ataupun teman. Tapi Ia tidak pernah merasa kesepian. Baginya, sendiri itu nyaman, tentram dan pastinya AMAN.

Tidak akan ada yang bisa menyakitinya, jika Ia tidak membiarkan orang lain mendekatinya. She's INVICIBLE on her own. Begitulah fikirnya.



~~~

Makan malam yang hening. Tidak ada percakapan, hanya suara dentingan kecil alat-alat makan. Jennie selalu memandang wajah Chaeyoung, sedangkan Chaeyoung berusaha untuk tidak menatap mata Jennie.

Jennie menyeringai kecil ketika lagi-lagi matanya menangkap mata Chaeyoung. Wajahnya berubah panik saat tiba-tiba si bos batu-batuk. Sepertinya Ia tersedak makanan.

Monster (Chaennie🔞) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang