Sincerely, Rosie.

3.3K 222 29
                                    

Ketika melihat Jennie menodongkan handgun itu kearah Chaeyoung, Yeji sontak berusaha menghentikannya. Namun Seulgi langsung menghadangnya.

"Hyung!"

"Hajima! Calm down, Yeji!" Ucap Seulgi sambil memegangi tubuh Yeji.

Lisa juga merasa was-was saat melihat senjata api yang berada tepat di kepala temannya itu, tapi Ia yakin Jennie tak akan melakukannya. Right...? Jennie memang telah memberitaunya bahwa semua yang dia lakukan hanyalah sebuah sandiwara tapi Lisa yakin kalau itu tidak benar.

Ia melihat sendiri tatapan yang Jennie selalu berikan pada temannya itu, tatapan penuh cinta, harapan dan penyesalan. Dia mengerti kini, apa maksud dari tatapan itu. Jika memang Jennie membunuh Chaeyoung pun, tak ada yang bisa Lisa lalukan selain mendoakan arwah temannya agar tenang disana. Jennie berhak menentukan apa yang akan dilakukannya pada Chaeyoung, sebagai korban dari kekejaman bajingan itu.

DORRR

BRUKK

"Arghhh!" Tubuh Chaeyoung tergeletak di lantai begitu saja saat peluru panas menembus bahu kirinya dari jarak dekat.

"Hyung!!!" Yeji berteriak histeris, menepis tangan Seulgi dari lengannya, lalu berlari menolong sang kakak yang sudah sangat lemas. Kalian pasti berfikir bahwa tembakan di bahu bukanlah hal yang fatal? Salah besar! Tembakan peluru pasti akan berakibat fatal pada tubuh manusia, tak peduli di bagian tubuh mana. Apalagi jika ditembakkan dari jarak yang begitu dekat.

Jennie hanya diam terpaku. Ia seharusnya membunuh bajingan itu. Tapi melihatnya terkapar lemah seperti ini saja membuatnya merasa sangat bersalah. Ia melihat Lisa yang mencoba menghentikan pendarahan di bahu Chaeyoung dengan jasnya, Yeji menangis terisak disebelahnya. Sedangkan Seulgi sibuk menelfon ambulance service.

Taehyung memperhatikan adiknya yang masih melamun di hadapan kekasihnya yang terluka parah akibat tembakannya. Ada banyak hal yang Ia pikirkan. Tentang mengapa Jennie tidak menembak kepala wanita itu. Mengapa Ia malah terlihat sedih sekarang. Mengapa? Apakah Jennie sudah benar-benar mencintai wanita pembunuh itu?

🌷🌷🌷

Sudah dua bulan berlalu, namun Chaeyoung masih belum membuka matanya sejak kejadian itu. Chaeyoung masih beruntung saat itu, karena para tenaga medis cepat datang dan segera memberikan pertolongan pertama. Chaeyoung mengalami cedera serius di otot bahunya, bahkan bisa jadi tangan kirinya mengalami kelumpuhan sementara. Ia juga mengalami pendarahan hebat yang hampir merenggut nyawanya.

Selama dua bulan itu, Jennie memilih menjauhi wanita yang sedang koma itu. Ia hanya tau kondisi terkini Chaeyoung dari Jisoo dan Lisa. Jennie mengurung dirinya di kamar, terkadang Ia menangis sendiri sambil menggenggam erat kalung perak yang diberikan Chaeyoung padanya setelah mereka make love untuk pertama kalinya di Jeju.

 Jennie mengurung dirinya di kamar, terkadang Ia menangis sendiri sambil menggenggam erat kalung perak yang diberikan Chaeyoung padanya setelah mereka make love untuk pertama kalinya di Jeju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Sayang lelah?" Tanya Chaeyoung dengan nada lembut.

Jennie menggeleng lemah. "Tidak. Hanya sedikit ngantuk. Howaah." Jennie menguap lucu, membuat Chaeyoung tertawa kecil.

Monster (Chaennie🔞) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang