lima

82 86 12
                                    

jangan lupa vote dulu, biar ga lupa karna keasikan baca. makasih🙏💛

Kalau menduga kemarin Gempano dan Tia pulang bersama, dugaan kalian salah karena sudah jelas pasti Tia malas dengan Gempano yang berisik.

Tia menggerutu pelan, ia sangat kesal hari ini. Sudah datang telat, lupa mengerjakan PR dan lupa sarapan. Ia telat karena semalam Lisa memberikan 4 list drama korea untuknya tonton, naas Tia malah kebablasan dan tidak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul empat pagi.

Sambil menenteng satu ember berisi air, Tia menghentak-hentakan kakinya karena kesal. Ini baru setengah dari hukuman yang diberikan Bu Pur untuknya dan Gempano.

Btw soal Gempano, cowok buaya itu dihukum karena katanya sangat gabut. Kegoblokannya sudah sampai jantung lalu mengalir keseluruh tubuh, mana ada orang yang malah ingin di hukum karena kegabutannya?. Tia yang dasarnya malas dengan Gempano akhirnya mengiyakan saja. Dan disinilah mereka membersihkan toilet yang super bau pesing.

"Bau banget astaga!" protes Tia saat memasuki toilet yang akan ia bersihkan.

"Makannya jangan telat" Gempano terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

Tia membanting ember serta alat pel sembarangan. Ia berdecak pinggang sambil menatap kesal manusia titisan dakjal didepannya. "Mau lo apasih?" kesalnya.

"Mau gua... " Gempano menjeda perkataannya. "Lo." lanjut Gempano genit sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tia bergidik ngeri saat Gempano mengedipkan sebelah matanya genit pada Tia.

"Najis Jablay." ketus Tia.

Gempano tak tahan dengan kondisi muka Tia yang sedang kesal malah membuat tawa Gempano melengking.

"GEMPA!! TIA!!" seru seseorang membuat kedua murid itu menoleh.

Bu Pur menatap tajam mereka berdua. "Kamu Tia kenapa tidak membersihkan toilet malah bercanda!!?, DAN Gempano, kamu itu tidak ada urusannya dengan Tia. Kenapa terus-terusan mengganggu dia!" ucapnya terkesan tegas dan dingin.

"Jad-"

"DIAM KAMU!!" bentak Bu Pur.

"Sekarang kalian berdua saya hukum lari 10 putaran" perintah Bu Pur seenak udel.

Tia yang tadinya ingin protes pada guru itu, namun di cegah dengan gelengan oleh Gempano. Ia hanya menganggur, menurut pada Gempano.

***

Jam istirahat sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, tapi mereka belum juga menyelesaikan hukuman yang diberikan Bu Pur.

Bibir Tia pucat, nafasnya tidak teratur dan keringat dingin mengalir dikeningnya.

"Hah hah hah, gila capek banget". keluh Tia sambil menopang tubuhnya dengan tangan yang ditaruh di lutut.

Gempano yang berlari duluan pun kembali menghampiri Tia dengan tatapan khawatir.
"Duduk sono lo, biar gua yang ngelanjutin." ujar Gempano.

"Ga deh." katanya lalu kembali berlari.

Gempano langsung mengejar ketertinggalannya. Ia sudah berada di samping kanan gadis itu lalu menatapnya lekat.

Tia yang sadar ditata Gempano. "Gua gapapa kali santai aja." kata Tia seakan tau apa yang dipikirkan Gempano.

Dengan ragu Gempano menggangguk, kemudian ia memelankan langkah kakinya hingga tepat berada di belakang gadis itu.

Tia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, keringat dingin kian mengalir banyak didahinya dan bibir yang tadinya pucat juga bertambah pucat, sehingga membuat pandangannya kabur.

Tia memegang kepalanya dengan kedua tangan. "Arghh, ini kepala gua sakit banget Gem" Tia menggeram kesakitan pada Gempano hingga akhirnya tubuhnya limbung jatuh kebelakang dan pingsan.

✨✨✨

jgn lupa vote sama komen ya. makasih🤸‍♂️

GEMPANO(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang