jangan lupa votmen dulu❤️
Selamat Membaca...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Kini Gempano dan ketiga temanya sedang duduk anteng di motornya masing-masing.
"Gua merasa kecakepan gua bertambah berkali kali lipat dikuadratkan kalau duduk diatas motor." celetuk Nyoman asal.
"Halah lo mah tetep aja burik mau digimanain juga" da prat Gevan sambil menjitak kepala Nyoman.
"Agak nusuk, tapi gapapa." balasnya sabar.
"GEM MBAK TUTIK DIBAKAR!!!" seru seseorang. "MAKSUD GUA WARUNG MBAK TUTIK, TEMPAT KITA NONGKRONG DIBAKAR SAMA ANAK SMA JAYA!!!" lanjutnya.
Gempano menoleh kearah Putra, teman setongkronganya yang sedang panik.
Selain tongkrongan Gempano dkk, warung itu juga dijadikan tempat berkumpulnya siswa lain saat pulang sekolah ataupun membolos."Astaga, ajakin anak-anak yang belum balik buat bantu!" titahnya tegas. Padahal ia sedang menunggu Tia yang tengah mencatat materi yang tertinggal saat di UKS tadi pagi. Gempano berniat mengajak pulang bersama.
"Ah mantap coy, kita akhirnya tawuran lagi." Gevan turun dari motornya dan menggoyangkan pantatnya kekanan dan kekiri senang.
"Gak waras." sahut Nathan.
"Sunat! emang lo ga seneng ya setelah lamanya kita libur tawuran?" tanya Gevan.
"Ni anak doang yang tawuran malah happy." ucap Nyoman heran.
"Ya orang stress emang gitu." sambung Gempano.
"Nyoman lo disini aja jaga sekolahan sama 4 anak yang lain, pasti mereka bakalan kesini juga, buat jaga-jaga aja." titah Gempano, Nyoman menggangguk setuju.
"Lo Gevan nanti sama Putra dibagian belakang kalau udah sampe warung lawan anak buahnya yang cupu-cupu, biar gua sama Nathan yang didepan pasti Angger sama antek-antek utamanya disana." lanjut Gempano serius. "Oh ya, jangan lupa Gev, lo chat di grup angkatan jangan sampe ada yang kluyuran keluar sekolah pakai seragam sekolah kita."
"Udah? Ayo langsung otw." ajak Gevan.
"Mau nanti atau sekarang sama aja Gev, bakalan tetep angus warungnya." kata Nyoman.
"Kita gak tau kan mereka nyerang kita pakai senjata atau gak dan kita gak tau berapa pasukan yang mereka bawa buat ngalahin kita. Intinya jangan buru-buru. Nyawa taruhannya." jelas Nathan.
"Ambil senjata digudang kaya biasa, nanti dipake pas butuh aja." titah Gempano.
***
"Ya ampun, kita kalah jumlah!" Gempano mengumpat karena pasukannya kalah jauh dengan Angger, ketua geng motor SMA Jaya.
Warung Mbak Tutik hangus tak bersisa. Untungnya warung ini sangat jauh dari perumahan warga jadi tidak menambah kerugian dan tidak melukai warga.
"Gem, lo fokus lawan aja jangan permasalahin jumlahnya!" Nathan memperingatkan.
"HEH BANCI, GEMPANO SINI LO!!" teriak Angger yang adalah musuh bebuyutan Gempano.
Gempano turun dari motor sembari melepaskan sabuk pinggangnya lalu memutar-mutar kan sabuk itu hingga orang-orang yang menghalangi Gempano sontak mundur.
"Aduhhh, si banci teriak banci!!" balas Gempano sinis.
Angger melayangkan tangannya untuk meninju Gempano, namun berhasil ditepis oleh Gempano. Gempano membalas dengan meninju kuat perut Angger, hingga laki-laki itu lemas terduduk ditanah.
Ctar!
Skala mencambuk wajah Angger dengan sabuknya.
"AWAS LO." teriak Angger tak terima.
"Segini aja lo udah lemes, jadi yang banci gua apa lo?" tanya Gempano meremehkan.
Bugh!!
"Mampus lo ya."
"Ini lo anggep aja kita impas, sebelum gua abisin lo." kekeh Gempano.
"Liat sahabat lo itu, bentar lagi dia tumbang. Dan lo bakal abis ditangan gua." ucap Angger sembari menunjuk Nathan.
Gempano menoleh ke Nathan, mendapati kondisi sahabatnya yang babak belur di kerumuni lebih dari 15 orang. Darah bercucuran dipelipis dan hidungnya, keringatnya kian banyak menetes. Namun dia masih berusaha melawan.
"Nathan!!" teriak Gempano. Nathan menoleh dan mengangkat tangannya, pertanda bahwa ia baik-baik saja.
Gempano menatap Angger tajam, jika didiamkan lebih lama lagi Angger dan antek-anteknya akan ngelunjak dan Nathan akan abis ditangan musuh, maka dari itu Gempano harus segera menghabisi Angger agar bisa cepat membantu sahabatnya.
Tangan Gempano menyusup kesaku hoddie- nya dan mengeluarkan pisau lipat yang ia selalu bawa kemana-mana. Lalu melemparkanya kearah Angger tepat mengenai dada bagian tengah laki-laki itu.
"Hmm dari pada ngabisin waktu." gumamnya sambil berjalan mencabut pisau didada Angger. Angger sudah tumbang diaspal. Sebelum antek-antek Angger tahu bahwa ketuanya telah kalah, Gempano segera berlari kearah Nathan untuk membantu sahabatnya menghabisi orang-orang yang mengeroyoknya.
***
up lagi, dahlah mengcapek sm ketydakjelasan cerita ini💔
jangan lupa follow, vote sm komen😊
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPANO(On Going)
Teen Fiction⚠bahasa tidak baku. ⚠banyak kata nyeleneh. Laki-laki tampan, dengan hoddie hitam itu mengangkat tangan dan tersenyum lebar saat Tia duduk di bangku sebelahnya. "Hai Titi. Nama spesial dari gua buat lo, hehehe" Gempano. Ya Gempano yang berkata sepe...