sepuluh

82 79 19
                                    

jangan lupa votmen🙏❤️

Selamat Membaca...

Mereka berdua kini sudah sampai dihalaman rumah Gempano, ia memarkirkan motornya kegarasi disamping mobil Magma. Setelah selesai Gempano mengajak Tia untuk masuk kerumah.

"Shalom epribadeh," Gempano mengucap salam.

"Eh bawa cecan beneran." baru saja Gempano masuk kedalam rumah, tapi suara Magma sudah mengitrupsinya.

Gempano melirik Tia yang sepertinya terlalu tertekan untuk berada dirumah bencananya. Terlihat dari wajahnya yang tersenyum canggung.

"Duduk Ti," perintahnya yang hanya di balas anggukan oleh gadis itu.

Gempano menghampiri Magma yang sedang duduk di sofa lalu ikut duduk.
"Pa, kenalin ini Tia." ucap Gempano.

"Saya Tia, om," ujar Tia memperkenalkan diri.
"Saya Magma. Papa Gempano," balas Magma sambil tersenyum. Sembari bersalaman dengan Tia.
'Astaga serasa pengen mengevakuasi diri dari rumah Gempano' ujar Tia dalam lambung.
"Iya om," ucap Tia sambil tersenyum simpul.

"Ehh ada ciwi nih, siapa sayang namanya?" tanya Angin-Mama Gempano yang baru saja dari dapur, dan langsung duduk menghampiri lalu merangkul Tia. (author: yallah aku baper beneran, lemah bgt)

"Tia, tante," jawab Tia sambil tersenyum.

"Wahhh oke-oke, kalau gitu kamu bersih-bersih badan kamu dulu ya. Mandi, tante siapin bajunya di kamar tamu,"

"Gausah tante abis ini mau pulang," ucap Tia tak enak karena nanti merepotkan

"Ehh gak bisa, kita makan malam dulu baru kamu boleh pulang nak," bukan Angin yang membalas, namun Magma-Papa Gempano.

***

Tia selesai mandi duluan, ia sedang mengobrol dengan Magma seputaran kelakuan Gempano yang absurd, kemudian berkenalan dengan kedua adik kembar Gempano.
"Halo kakak cantik, nama aku Tsunami hehe," ucap bocah laki-laki dengan rambut keriting itu.
"WAHHH ADA CIWI," teriak seorang gadis cilik dari tangga dan berjalan cepat untuk turun.
"Kakak cantik namanya siapa?" tanya gadis cilik itu pada Tia.
"Halo nama kakak Tia, kalo kamu siapa?," balasnya sambil tersenyum ramah.
"Aku Tofania cantik kembaran Tsunami jelek," ujar gadis itu sembari melirik sinis kembarannya.
Setelah itu Tofania sibuk dengan mainannya sedangkan Tsunami duduk nyaman di pangkuan Tia sambil bermain jari-jari tangan Tia yang bantet. "Kenapa pendek-pendek gini jari tangan kakak cantik?" tanya Tsunami heran.
'Njir jarishamming ini woi adeknya Gempano'

"Kamu pacar Gempano?" tanya Magma.

"B-bukan om, cuman teman aja," jawab Tia seadanya.

"Om berharap kamu jadi pacarnya hihihi," balas Magma cekikikan.
Jadi ternyata dari ayahnya lah sifat Gempano.

Gempano yang melihat dari tangga itu tersenyum lebar melihat keakraban kedua adiknya, ayahnya dengan gadis itu.

Gempano mendudukan dirinya disofa, menyadarkan punggungnya pada kepala sofa. Ia merasakan hari ini, hari yang melelahkan. Menurutnya.

"Abang," Tofania mendekat dan duduk dipangkuan Gempano, sedangkan Tsunami masih duduk nyaman dipangkuan Tia dan mengobrol tentang teman-teman Tsunami di sekolah.

Gempano hanya membalas dengan gumaman saja, matanya teratensi pada tv yang menanyakan kartun anak kembar dengan kepala botak. Saluran tv kesukaan Magma setelah kartun spons berbentuk kotak berwarna kuning yang berteman dengan bintang laut.

"Ihhh abang tau gak sihh, tadi masa nilai ulangan Tofan dapet sembilan puluh, padahal betul semua bang," ujar Tofania dengan suara yang dibuat sesedih mungkin.

Gempano tahu ini pasti ada hal konyol dibalik cerita Tofania. "Abang sama Kak Tia tau gak sih kenapa?" lanjut bocah perempuan itu.

Tia dan Gempano menggeleng tanda kalau mereka tidak tahu.

"Nomor empat Tofan salah. Pertanyaannya tuh begini. Jika ada orang yang dompetnya terjatuh, apa yang akan kamu lakukan?" ucap Tofania menceritakan.

Gempano dan Tsunami diam tak berminat dengan cerita Tofania, sedangkan Tia dan Magma tengah penasaran menunggu dan kelanjutan cerita Tofania.

"Terus Tofan jawab apa?" tanya Tia. Sepertinya ia sudah tercemar dengan keanehan Magma dan Tofania

"PG-nya ada mengembalikannya, membiarkannya, membuangnya, menyimpannya," ujar Tofania, gadis kecil itu terlihat cukup bahagia.

"Terus Tofan jawab menyimpannya, kan kalau dompet itu ada uangnya, kalau disimpan nanti uangnya bisa Tofan belikan celengan babi kesukaan Tofan. Tapi Tofan ga salah kan Pa?" cicit Tofania dengan wajah polos tak berdosanya. Tia diam terbengong melihat kepolosan adik Gempano yang satu ini.

"Itu salah tau Topan, jawaban betulnya itu mengembalikannya," timpal Tsunami.

Gempano menarik nafas kasar, ia sudah menduga ada hal nyeleneh dari cerita Tofania.
Tia yang mendengar cerita Tofania malah terbengong lalu tertawa pelan.

"Yaampun,bagus Tofan sayang. Jawaban kamu benar, ayo kita beli celengan babi diwarung padang," seru Magma bangga.

"Maaf ya Kakak cantik, Topan sama Papa emang suka gitu, gila." ujar Tsunami, namun dibagian gila Tsunami hanya membisikan. Yang hanya dibalas senyuman dan usapan lembut di kepala Tsunami.

CUKUP YAA!! CUKUP!! APA TIDAK MELIHAT TIA TERTEKAN DI RUMAH BENCANA INI?!?! GEMPANO GA KUAT YAALLAH!

" Udah sana, gabung jadi satu sama Papa, kalian cocok," kata Gempano lirih sembari menurunkan Tofania pelan dari pangkuannya.

***

udah panjang ini eh.
Si Brian nongolnya nanti masih lama
hehe😭

jangan lupa votmen manteman🤸‍♂️

GEMPANO(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang