Chap.3:Problem

96 5 3
                                    

"NANA!!BANGUUNN!!INI HARI PERTAMA KAMU MASUK SEKOLAH DITAHUN AJARAN BARU!!CIEEE YANG UDAH KELAS 11!!"Teriakan supermeriahdipagi hari ini membangunkan Dinara dari tidurnya yang lelap.

"Iya,bu."Dengan berat hati,Dinara beranjak dari ranjang empuknya menuju kamar mandi.

"Ma,Bintang berangkat sekolah dulu ya!"Pamit Bintang pada mamanya setelah selesai sarapan.

"Ya,hati-hati.Ini hari pertama kamu sekolah di Indonesia lagi.Semoga kamu bisa menyesuaikan diri ya.."Pesan Mama.

"Oke."

***

Dinara sudah sampai di sekolahnya.Karena sudah tau dimana letak kelasnya,iapun segera masuk ke kelas.

"Nana!"Panggil seseorang membuatnya buru-buru menoleh.

"Eh.."Orang itu berhambur memeluk Dinara.Karena terkejut,Dinara buru-buru mendorong orang itu.

"Rio?"

"Kamu kenapa sih?"

"Sori.Aku kira cowok mesum.Eh ternyata kamu!"

"Hah?Cowok mesum?Parah kamu!"Riopun cemberut.

"Hehe..maaf maaf.Kan kirain.Gak beneran ini kan??"Bukannya menjawab Rio malah mengacak-acak rambut Dinara lembut.

Rio merupakan kekasih dari Dinara.Rio merupakan cowok terkenal di sekolah.Sejak kelas 10 ia sudah banyak diidolakan para gadis.Tapi Rio memilih Dinara sebagai pacarnya.Baginya,Dinara itu bukan cewek norak yang setiap ia jalan akan caper atau apa.Dinara orang yang cuek tapi asik dan humoris.

KRIIINGG!KRIIINGG!

"Udah bel masuk,aku balik ke kelas dulu ya!"Kata Rio dan berjalan pergi.

KRIIINGG!!

Ini waktu yang paling Dinara nantikan.Istirahat.Maka dengan kecepatan kilat ia berlari menuju kantin.Dari jauh terlihat kerumunan banyak orang ditengah koridor.Karena sepatunya licin dan Dinara tidak dapat berhenti.Iapun menabrak kerumunan itu,menyebabkan beberapa orang terjatuh.

"AAA!!"Serunya.Karena takut terpeleset lagi,ia buru-buru memeluk salah satu kaki seseorang.Yang ia yakini seorang siswa laki-laki,sebab orang ini memakai celana panjang.

"HUAAA!!"Dinara memeluk erat kaki orang itu sambil menutup matanya.Yang ada disekitarnya menatapnya bingung.

"Na!Nana!"Panggil salah satu anak perempuan yang ada dikerumunan.Dinara membuka matanya.

"Tania?"

"Na!Itu..."Arah pandang Tania menuju pada orang yang kakinya dipeluk Dinara.Dengan linglung Dinara mendongak dan terkejut.Begitu pula orang tersebut.

"LO??"Pekik mereka berdua kompak.Dinarablekas melepaskan pelukannya dan mundur.

"Lo sekolah disini?"Tanya laki-laki itu.

"Ya..yaa..Lo ngapain disini!?Yang kemaren belum puas?"

"Nana,lo kenal kak Bintang?"Tanya Tania.

"Kak Bintang?Siapa?"

"Gue!"Sela laki-laki itu.

"Hah?Kak?Gak salah?"Ledek Dinara.

"Dia emang kakak kelas kita,Na!"Kata Tania mencoba meyakinkan Dinara.

"He?"Dinara benar-benar merasa malu.Kalau kata anak-anak jaman sekarang 'kicep'.

"Oke..."Bintang merapikan seragamnya."...sekarang lo udah tau gue siapanya lo kan?Jadi...apa lo bisa jaga sikap lo?"

"Huh!Sok senioritas!"Gumam Dinara sebal.

"Yaudahlah,gue gak mau berurusan sama cewek alay kayak lo!"Bintangpun berlalu,diikuti kerumunan orang-orang tadi.

"Lo kenal kak Bintang Dimana,Na?"Tanya Tania.

"Dipesawat pas gue mau balik kemaren.Coba bayangin!Masa gue dibilang cewek alay!Cuma gara-gara gue foto-foto?Hell banget gak sih??"Cuap-cuap Dinara kesal.

***

"Na,anterin kue ini dong ke tante Rahma."Perintah Ibu pada Dinara yang sedang asik bermain game diponselnya.

"Iya bentar,bu..."Sahut Dinara yang masih memainkan gamenya itu dan tiba-tiba game over ."Yah,game over !!"

"Kamu panggil Ayah,Na?"Tiba-tiba ayah mendatangi Dinara.

"Eh,enggak,Yah!Aku lagi main game."

"Oh kirain manggil."Ayah kembali melanjutkan membaca korannya.

"NANA!"Panggil Ibu.

"Eh iya,bu!"Dinara buru-buru mengambil kotak kue itu dan segera ngibrit sebelum mendengar ibunya berpidato.

"Assalamualaikum...Tante Rahma..."Panggil Dinara yang sudah berada dipintu depan rumah Tante Rahma.

"Walaikumsalam."Sahut orang dari dalam.

"Ada orang ternyata.."

CKLIK!Pintupun terbuka.

"Nana dalam?"

"What?Nana Dalam?Lu kira gue kolor!"

"Lagian,nama Nana.Ya kayak celana haha..."

"Dasar Bintitan!"

"Apa?"

"Iya,Bintang!Bintitan dan tang!Lo tau Tang kan?Temennya palu?"Kata Dinara balas meledek.

"Lo ngapain disini?Jangan bilang lo ngikutin gue sampe rumah gue!"

"Enak aja!Jadi,lo tinggal disini?"

"Siapa,Bin?...Eh,Nana.Ayo masuk!"Tiba-tiba tante Rahma datang dan menyuruh Dinara masuk.

"Tadi diluar kalian lagi ngobrol ya?Emang kalian udah saling kenal?"Tanya Tante Rahma.

"Dia ini ADEK kelas aku,Ma."Sahut Bintang segaja menekankan kata 'adek' pada Dinara,Dinara cuma cemberut.

"Oohh.,kok bisa kebetulan sih?"

"Tante,dia ini anak tante?"Tanya Dinara.

"Iya.Yang sering tante ceritain ke kamu.Yang sekolah di Amrik dari SD.Dan tahun ini dia mutusin buat sekolah disini..."

"Hah?Jadi...dia orangnya??"Seru Dinara tak menyangka.

"Oh iya,Na.Ada apa malem-malem dateng kesini?"Tanya tante Rahma.

"Oh ini,tante.Mau nganterin ini dari Ibu..."Jawab Dinara sambil memberi sebuah kotak makanan.

"Oh,makasih yaaa."

"Iya,tante.Yaudah,aku pamit dulu ya.Assalamualaikum.."Dinarapun keluar.

"Tunggu!"

"Ada ape lagi sihh??"

"Lo kenal nyokap gue?"Tanya Bintang penasaran.

"Gimana gak kenal?Tuh!Rumah gue disitu!"Jawab Dinara sambil menunjuk rumah yang ada didepan rumah Bintang.

"Jadi...kita tetanggaan?"

"Dengan berat hati..ya.Ah udah ah!"Dinara segera berjalan keluar dan dengan tiga langkah berjalan,ia sampai di rumahnya.

Bintang buru- buru masuk ke rumah.

"Ma,kok aku gak tau dia?"

"Jelas kamu gak tau.Keluarga Nana pindah kesini pas kamu lagi di Amrik."Jelas sang Mama.

*****************************

Jangan lupa vote dan commentnya yaaa:)

Bad DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang