#10 Depp And Scorpius!

2.4K 307 20
                                    

Berbulan bulan sudah berlalu, besok hari libur sekolah. Seperti biasa, anak anak dan para staf akan pulang kerumah masing². Setelah merapikan koper dan membalas pesan Louis yang ngompol di kasur baru dirumahku karena ngimpi di kejar Uler besar. Andai Louis bertemu Basilisk, kagak cuma ngompol tapi pup di celana terus pingsan.

Seperti waktu dulu saat aku masih menjadi siswa di Hogwarts,aku selalu berjalan jalan untuk sekedar mencari angin atau apapun itu. /Walau dikamar banyak angin :v

Saat berjalan di lorong, terdengar suara orang yang sedang bertengkar. Seperti Depp berserta geng-nya dan Scorpius bersama Albus.

"Dasar anak kutukan!" Cela Depp. "Pantas saja ibumu cepat pergi karena ibumu hamil bersama Voldemort, bukan bersama yang selama ini kau anggap ayahmu!"

"Diam!" Teriak Scorpius Albus hanya memegangi tangan Scorpius. "My father will here About this!"

"Dasar tukang ngadu!" Sela Depp. "Asal kau tau! Tak ada yang menyukaimu disini, didunia ini!"

"Kau salah!" Kata Albus melawan Depp. "Kami adalah kesayangan Professor Rylie! Dan kau, kesayangan Filch yang bodoh itu!"

"Apa katamu!" Kata Depp. "Professor Rylie membuat kesalahan karena menyukai kalian semua!"

Aku yang mendengarnya langsung berlari ke arah mereka yang bertengkar bak drama Korea. "Apa yang kalian ributkan?" Tanyaku ketika sudah sampai di hadapan mereka. "Apa apaan kalian ini?"

"Professor." Kata Depp sambil mendongakkan wajahnya menarapku. "Saya heran dengan Professor. Bisa bisanya anda menyukai mereka berdua, kalau Potter mungkin dia anak dari sahabat anda. Tapi si anak Voldemort ini, bukan siapa-siapa anda."

"Jaga bicaramu, Depp." Kataku. "Tak ada anak Voldemort, tak ada anak kutukan."

"Tapi Professor, orang tua Malfoy menggunakan Time-Turner agar mempunyai anak." Sela Depp.

"Terus, apa hubungannya?" Tanyaku sambil melipat kedua tanganku di depan dada. "Sekali lagi, tidak ada anak Voldemort."

"Tapi-" kata Depp. "Kenapa anda selalu melindungi mereka, apa anda menyukai salah satu dari mereka?"

"Cukup Depp." Kataku sambil menunjukkan jari telunjukku. "Bukan karena saya menyukai mereka. Bukan! Jika kau berada diposisi mereka, apa yang kau rasakan? Dan ditambah tidak ada yang melindungi mereka? Bagaimana perasaanmu?"

Depp kikuk, tak tau harus menjawab apa lagi. "Sudah, besok hari natal, tidak baik jika bertengkar." Kataku. "Kembalilah ke asrama."

Depp langsung berlari dan disusul geng nya, aku membatin, "Persis Draco saat diancam Harry."

"Kalian juga kembali ke asrama." Kataku sambil berjalan pergi.

Scorpius langsung berlari kearahku, "Terima kasih Professor Rylie, anda sangat baik hati." Kata Scorpius sambil mengiringi aku berjalan.

"Sama sama." Kataku tampa memandang Scorpius sedikitpun.

"Andaikan anda adalah ibuku, dan istri ayahku." Cerocos Scorpius.

Aku langsung berhenti berjalan, tak kusanggka Scorpius akan berkata seperti itu padaku. "Scorpius." Kataku mengelus rambut Scorpius dan menatapnya. "Tak akan ada yang bisa menggantikan posisi ibumu. Termasuk diriku, mungkin kau bisa menerima diriku, tapi tidak ayahmu."

"Maaf, Professor." Kata Scorpius. Scorpius akhirnya pergi bersama Albus kembali ke asrama.

~~~

SCORPIUS POV.

"Tak salah lagi." Batinku sambil berjalan menuju asrama. "Professor Rylie memang ibu yang baik untukku."

"Apa yang kau pikirkan, Scorpius?" Tanya Albus yang melihatku dengan tatapan aneh.

"Tak ada." Jawabanku.

"Apa benar kau menyukai, Professor Rylie?" Tanya Albus. "Kau tau- um? Ya kelihatannya Professor Rylie sangat muda dan cantik, tapi kau tau, umurnya sudah 38 setara dengan Professor Longbottom, dan ayahmu. Dia lebih cocok jadi ibumu."

"Itu yang sedang ku pikirkan Albus." Kataku sambil mengerutkan kening.

"Tadi kau bilang tak memikirkan sesuatu." Kata albus kesal. "Jadi benar? Kalau kau menyukai-?"

"Bukan itu." Selaku. "Aku pernah menulis surat kepadamu tentang surat ibuku?"

"Ya, aku sudah membacanya." Kata Albus. "Kau juga membahas tentang Professor Rylie."

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu." Kataku sambil membuka pintu asrama dan berlari menuju kamar.

Sesampainya di kamar, aku langsung memberikan surat ibuku kepada Albus, "Bacalah!" Kataku sambil menyodorkan surat tersebut.

Albus pun membacanya dengan teliti, setelah membacanya selesai wajahnya mengekpresikan bahwa dia terkejut. "Jadi ibumu menyuruhmu untuk-?" Kata Albus.

"Ya." Jawabanku sambil mengambil surat yang ada di tangan Albus. "Lumayan berat."

"Lumayan? Kau bilang lumayan?" Kata Albus yang melompat dari kasur dan berjalan berputar-putar. "Hei! Sadar! Ibuku pernah bercerita padaku tentangnya! Ia meninggalkan ayahmu karena ia seorang pelahap maut, dan memilih untuk melindungi ayahku! Gila kau! Gila!"

"Hentikan itu!" Kataku. "Memang sulit, siapa yang bilang tidak. Tapi apa salahnya mencoba. Professor Rylie belum punya pacar, atau suami kan?"

"Mana ku tau." Kata Albus. "Aku bukan keluarganya."

"Ya, siapa tau kau mengenalnya." Kataku sambil menggidikkan bahu.

"Tapi, saat ia ingin ke Hogwarts. Ia mengajak seorang muggle." Kata Albus sambil kembali duduk disebelahku. "Namanya Louis Kenzie. Dia muggle, sepertinya ia sahabat dekatnya. Saat Mr Weasley menyebutkan nama Mr Malfoy dan Louis bertanya siapa dia, Rylie menjawab bahwa itu temannya. Jadi, bisa jadi itu tunangannya. Dan agar membuat Louis tidak cemburu."

"Aku tak melihat cincin pertunangan di tangannya." Kataku cepat cepat.

"Siapa tau pacaran." Kata Albus yang tak membantu sedikitpun.

"Kau sama sekali tak membantuku, Albus." Kataku yang menghela nafas panjang. "Setan kau!"

Albus nyengir kuda, "Aku harus melakukan apapun permintaan terakhir ibuku!" Kataku sambil menghempaskan tubuhku di ranjang tidur.

Follow akun Wattpad ku dong, karena follow itu gratis. Sausan_alya05 buruan klik! I lov u!

{Tunggu cerita selanjutnya ya!}

{Maaf jika banyak typo :( }

Hai Reader!!! Buat kalian yang suka dengan cerita ini jangan lupa klik vote yaa!! Dan kalianlah sumber kebahagiaanku di Wattpad!!!!

My Story (Scorpius × Reader × Draco)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang