Present Time
Sifra Maree
Aku menaruh ponselku kembali setelah Jungkook mengakhiri panggilan.
Awalnya aku mencoba untuk tidak peduli padanya. Mungkin dia hanya ingin melakukan prank padaku. Tapi entah kenapa, aku sedikit khawatir juga. Dia tiba-tiba menghubungiku dengan suaranya yang seperti orang mabuk.
Ada apa dengannya?
Tanpa berpikir panjang, aku berdiri dari kursi, aku mengambil kunci mobil dan ponsel serta cardigan milikku dan segera keluar dari area flat.
Aku tidak tahu pasti di mana keberadaan Jungkook, tapi aku harus menemuinya.
Dalam perjalanan, aku menghubungi Oscar untuk menanyakan di mana keberadaan Jungkook. “Halo, Oscar?”
“Oh, Sifra! Ada apa kau meneleponku?” tanyanya. Lalu suara Daphne dan Claire menjadi satu ketika mereka berteriak, “SIFRA! SIFRA!”
“Sifra, apa kau akan menyusul kami? Kami masih di Zebrano.” Ujar seseorang yang kuketahui adalah Claire.
Aku menjawab, “Ah, no, thanks. By the way, Claire, bisakah aku bicara dengan Oscar?”
“Alright.” Beberapa detik kemudian, suaranya berubah menjadi suara pria. “Sifra, ini aku, Oscar. Ada apa?”
“A-apa kau tahu di mana keberadaan Jungkook?”
“Jungkook?”
Aku benar-benar tidak bisa fokus. Entah kenapa aku sangat khawatir seperti ini padanya.
Hello, Sifra, what the hell are you thinking? Kenapa kau harus mencari Jungkook, padahal kau tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya?
I don’t know. Aku sendiri juga bingung kenapa. Aku hanya tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya.
“Oscar? You still there?”
“Ah, ya. Aku tadi mengecek Life360. Jungkook ada di T.G.I sepertinya. Live location nya mengatakan dia ada di sana.”
Aku menaikkan alisku. “Dia di T.G.I? Oh, okay, okay. I got it. Thank you so much, Oscar.”
“Don’t mention it, darling.”
“Alright. Kalau begitu, aku akhiri panggilannya, ya? Bye bye!”
Belum sempat aku mendengarkan Oscar yang sepertinya ingin mengucapkan Bye juga, aku sudah mengakhiri panggilannya lebih dulu.
Jungkook ada di T.G.I. Kenapa dia ke sana?
Aku menaruh ponselku ke kursi penumpang dan fokus menyetir menuju ke T.G.I.
Dalam hati aku berdoa agar tidak terjadi apa-apa pada Jungkook. Semoga saja dia tidak membuat masalah di sana dalam keadaannya yang mabuk itu.
Selama tiga puluh menit aku menyetir mobilku, akhirnya aku sampai juga di T.G.I. Dengan terburu-burunya, aku memarkirkan mobilku, lalu keluar dan segera memasuki area Covent Garden.
Aku masuk ke dalam dan mencari di mana sosok Jungkook.
Aku menghubungi ponselnya, namun tidak ada jawaban. Sial. Jeon Jungkook, where the fuck are—ah, there he is.
Aku menghampiri Jungkook yang duduk di lantai. Astaga. Dia benar-benar mabuk sepertinya.
“Jungkook.” Panggilku padanya. Aku mendekatkan diriku pada wajahnya. Aroma alkohol sangat menyengat dari dirinya. “Jungkook, wake up! Jungkook!”

YOU ARE READING
THE PROBLEM IS YOU
Fanfiction[🔞] Aku dan Jeon Jungkook itu tidak akan pernah menjalin hubungan. Well, bahkan kami saja tidak bisa berada dalam satu ruangan yang sama tanpa bertengkar. Aku benci Jeon Jungkook. Sangat, sangat membencinya.