5 years ago
Sifra Maree
Aku mencoba untuk menenangkan Harriet yang kini semakin marah karena dia mengetahui bahwa Jungkook ada di flat semalam dan dia makan bersamaku.
Kukatakan pada Harriet, “You have to calm down. Aku dan Jungkook hanya sekadar berteman saja, tidak terjadi apa pun di antara kami.”
“Oke, sekarang kalian berteman. Tapi bagaimana jika suatu hari nanti—”
“Harriet.”
“Fair enough,” ujar Harriet. “Temuilah dia sesuka hatimu. Tapi jika nanti dia menyakitimu, jangan datang padaku dan menangis. I’ll be the bitch who said I told you so.”
Setelah itu, Harriet keluar dari flat. Sementara aku dan Jungkook pun menjadi canggung.
Aku menggigit bibirku dan sebenarnya aku tidak tahu harus mengatakan apa. Terjadi kesalahpahaman di sini di antara aku, Jungkook dan Harriet.
“Um, well, sepertinya kau harus dengarkan ucapan Harriet.” Katanya. “Kalau dia bilang aku bajingan, maybe I am.”
Aku menggelengkan kepalaku. “Tidak, Jungkook. Harriet seperti itu mungkin karena dia masih mengingat tentang hubungan kalian dulu dan bagaimana kalian berakhir—meskipun aku tidak tahu mengenai itu—tapi kurasa, dia masih kesal.”
“Indeed.”
“Namun itu urusan kalian berdua. Pendapat Harriet tentang dirimu, itu urusannya. Aku memiliki pendapat lainnya.”
“So we are . . . cool?”
“Why not? Come in,” dan aku mengajaknya untuk masuk ke dalam flat. “Kau sudah sarapan?”
Jungkook menggeleng pelan. “I haven’t. Jadi sebenarnya tujuanku datang ke sini karena ingin mengajakmu sarapan bersama. Tapi aku tidak tahu bahwa Harriet sudah pulang dan dia berakhir semarah itu.”
“It’s okay. Harriet memang seperti itu.”
“Tapi bagaimana dengan kalian berdua? I mean, you both are best friends.”
“Nanti kujelaskan padanya bahwa kita hanya berteman saja—tidak lebih dari itu. Dan tidak akan pernah terjadi apa pun di antara kita.”
“But what if I do?”
Aku menaikkan alisku. “Huh?”
“What if I do want something more between us?” dan aku bungkam ketika Jungkook menanyakan hal itu. Tapi dengan segera, dia tertawa. “I was just joking.”
Aku mendecak sebal. “You!”
“Alright, alright, I’m sorry. Jadi kau ingin sarapan di mana? Di sini atau di luar? Memasak atau delivery?”
“Aku hanya punya hash browns sekarang. Dan lemari pendingin kosong. Stok makananku hampir habis. Mungkin kita bisa delivery saja.”
“How about Tesco Burger?”
“Absolutely.”
🙈
Sejak hari itu—hari di mana terjadinya perdebatan besar di antara aku, Harriet dan Jungkook, aku menjadi jauh dari Harriet. Dia tidak bicara sama sekali denganku. Bahkan sampai sekarang ketika waktunya dia untuk pergi ke Boston.
Namun aku dan Jungkook menjadi lebih dekat dengan satu sama lain. Kami pergi sarapan, makan siang dan makan malam bersama. Bisa dikatakan, kami menghabiskan almost 24 hours together.
YOU ARE READING
THE PROBLEM IS YOU
Fiksi Penggemar[🔞] Aku dan Jeon Jungkook itu tidak akan pernah menjalin hubungan. Well, bahkan kami saja tidak bisa berada dalam satu ruangan yang sama tanpa bertengkar. Aku benci Jeon Jungkook. Sangat, sangat membencinya.