#2 - Jadi Takut

32 7 3
                                    

Aurora pergi diantar oleh Ayah menggunakan mobil. Walau diantarkan karena  aturan tidak diperbolehkan membawa kendaraan, aturan ospek kali ini batas antar-jemput hanya sampai belokan sebelum masuk area Univ. 

"Ayah, gimana rasanya jatuh cinta dan ternyata dia adalah orang yang akan menjadi istri Ayah?" Tanya Aurora sambil merapihkan rambutnya. 

"Ibu kamu itu gimana ya Ra, menarik buat Ayah ...." ucap Ayah yang memakai kaos lengan pendek, celana jeans, dan sandal swallow hitam kesukaannya.

"..... awalnya sih iseng ya. Eh ternyata lama-lama Ayah beneran jatuh cinta sama Ibu. Ayah ada masalah di BEM larinya pasti ke Ibu kamu lagi, Ayah ada masalah sama nilai, atau stress sama ujian pasti larinya ke Ibu kamu lagi. Jadi Ra, kamu baik-baik aja di kampus cukup jadi diri sendiri. Ke kampus kan untuk belajar cari ilmu, kalau dapat jodoh disana ya itu sih bonus" Lanjut Ayah sambil fokus melihat ke jalan raya.

Aku sayang Ayah, aku sayang Ibu.

Satu kata yang terlalu malu untuk Aurora ucapkan kepada orang tuanya, Aurora terlalu menyimpan banyak rasa malu untuk mengutarakan kata sayang kepada mereka. Ayah dan Ibu yang masih terlihat sehat, bugar, rajin berolahraga, mereka tetap awet muda.  

"Berarti bucin itu namanya" Ledek Aurora.

*bucin = budak cinta 

Belum sampai tujuan pemberhentian, terlihat sudah banyak kating menggunakan kemeja berwarna coklat dan mereka membagi-bagi tugas, ada yang mengatur jalan, mengantarkan maba yang sedang kebingungan, ada juga yang sedang asik mengobrol dengan beberapa maba lainnya. 

"Ayah, Rara turun di depan aja" Aurora menunjukan supermarket yang tempatnya bisa dijadikan Ayah untuk parkir. 

"Ra, semangat ya! Sekali seumur hidup" 

"Oke siap bos" Ayah mengecup kening Aurora.

Aurora keluar dari mobil dan berjalan menuju belokan, titik kumpul petemuannya dengan kelompok ospeknya. Aurora berjalan sambil menggendong tas hitam dipunggungnya. Tak lupa dia terus memberikan senyuman kepada orang yang dilewatinya. 

"Hai" Aurora menghampiri tiga orang yang sedang berkerumun yaitu kelompok ospeknya. Sebenarnya ada lima orang lagi, namun mereka menunggu di lapangan.

"Ini Aurora guyss" Ucap Zea temlanku dari SMA, kebetulan sekali kami dapat satu kelompok ospek. 

"Ohh haloo Aurora, tapi kayak pernah lihat, dimana ya" Ucap Thalia 

Aurora memperhatikan Thalia.

"... Oh Youtuber yaa?" 

"Wahhh... Serius?" Galih terkejut mendengar hal ini. Galih adalah ketua kelompok ospek mereka.

Aurora hanya tersenyum.

"Guysss lanjut jalan ke kampus yuk, masih jauh dan kita juga ditunggu yang lain" Galih mengajak anggota kelompoknya untuk memasuki kawasan kampus.

Perjalanan yang cukup jauh, sekitar 15 menit jalan kaki untuk sampai lapangan.
Nereka jalan bersamaan, Aurora dengan Zea, Galih dengan Thalia berjalan menuju lapangan.

Suasana yang masih dingin, dan matahari belum terbit tak ada yang tahu ini pukul berapa, karena tak boleh memakai jam tangan. Artinya ospek saat ini harus bisa menikmatinya.

.............................................

Seluruh mahasiswa ospek dikumpulkan, dilapangan, Aurora berbaris dengan kelompoknya. Di depan sedang ada beberapa kating yang memberikan arahan, dan satu kating pembimbing tiap kelompok ada di belakang.

"Baik, barangkali disini ada yang memiliki penyakit bawaan, dan sedang sakit  akan diberikan penanda. Warna hitam untuk yang memiliki penyakit bawaan, dan hijau untuk yang sedang sakit." Ucap Ketua Pelaksana dengan jelas melalui  mic yang dipegangnya. 

"Aku pasang ya" Ucap seorang lelaki yang mengikatkan pita hijau pada lengan kemeja Aurora. 

"E-eh... Kak aku nggak-" Aurora mau menebaskan tangan lelaki tersebut, namun Aurora sudah dipindahkan posisi barisannya menjadi di paling belakang. 

"Udah, disini aja kalau ada apa-apa panggil saya" 

Aurora sangat terkejut dengan sikap kating tersebut, padahal dia bukan pembimbing kelompoknya. Aurora, gadis ini sekarang di barisan paling belakang dan Aurora dapat merasakan bahwa kating tersebut memperhatikannya. 

Jadi takut.

BUMI | Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang