#4 - I Met You

21 5 1
                                    

"Beres jugaa, selamat kuliah. Seminggu sudah kita disiksa" Ucap Zea sambil menjatuhkan badannya pada rumput taman utama kampus.

"Gila sih pengalam pertama dan terakhir gue kaya gini" Ucap Aurora yang sudah terbaring sebelum Zea.

"Lo inget gak, si Bumi?" Tiba-tiba saja Zea menanyakan itu.

"Kak Bumi? Inget, kenapa?"

"Dari waktu kita ketahuan di taman dia masih deketin lo?"

"Eeh nggak kok, gue aja terakhir liat dia ya di taman"

Mata mereka terus melihat langit sore, sambil mendengarkan lagu keepyousafe – Yahya.

When i first met you

I knew that we can be

Together forever

Night we spent so long

Until you're asleep

On my lip

"Hai Ra" Siluet lelaki yang tiba – tiba datang membuat Aurora terkejut.

"Ahhh..." Aurora bangun dari tidurnya.

"... Kak Bumi? Aa-ada apa?"

"Ehhh muncul orangnya" Zea melambaikan tangan pada Bumi.

"Haii Zee.." Bumi melambaikan tangan pada Zea sambil duduk di samping Aurora.

"Lah kalian kenal?" Tanya Aurora yang tidak paham situasi saat ini.

"Iyaa, kita sering chattingan kan Mi?"

"Yoi!"

"Really? Oh my god, so sorry gak mau merusak suasana gue duluan yaa" Aurora merapihkan rambutnya dan membawa tas hitamnya.

"Ngapain sih lo? Udah sini aja lo tega sama gue?" Zea menarik tangan Aurora.

"Yaaa kali aja kalian gak mau ke ganggu" Aurora kembali duduk.

"Gimana? Senin kalian kuliah kan?" Tanya Bumi.

"Iya, emang kakak gak kuliah?" Tanya Aurora.

"Ya kuliah lah bego, emang kampus ini punya si Bumi apa" Zea terkekeh mendengar ucapan Aurora.

Suasana sore menjelang malam adalah saat langit sedang berubah, langit yang memposisikan dirinya untuk membuat nyaman bumi dan seisinya. Aurora terus memperhatikan sekitar tanpa berbicara, dan suasana canggung ini terpecahkan oleh Zea.

"Dari pada lo berdua diem – diem gue beli minum dulu ya, biar kalian dan gue gak haus. Diem juga butuh minum kali" Ucap Zea sambil pergi meninggalkan dua manusia yang sama - sama masih canggung.

"Zeeee" Aurora teriak.

"Yah kak, maaf dia pergi. Gimana dong?"

"Udah gapapa, kan ada lo disini gue sih santai aja"

"Ohhh" Aurora mengangguk seakan – akan dia paham dengan maksud Bumi.

Keheningan terjadi pada saat – saat seperti ini seharusnya ada yang berbicara bukan? Anehnya dua manusia ini hanya terdiam, menatap langit, dan sesekali memperhatikan orang-orang yang berlalu – lalang.

I wanna go to the ocean where

I'm free

The forest for the color

Changing leaves

Maybe a mountain, city, or country

Livin' a daydream, keep on forgettin

Lagu Far Away – by EASHA, memecahkan sore ini. Aurora terus bernyanyi sambil memperhatikan sekitar. Aurora tak sadar, sosok manusia yang tengah duduk di sampingnya dari tadi memperharitikannya.

Sedekat ini, dan secantik ini kamu. Batin Bumi terus berkata seperti itu.

"Cantik..." Ucap Bumi.

"Apa kak?"

"Langitnya" Bumi menunjuk langit yang hampir berubah menjadi gelap.

"Lo pasti betah deh kalau udah kuliah disini"

"Kenapa gue harus betah kak?"

"Karena ada gue?" Bumi terkekeh saat menyadari hal ini terucap dari mulutnya.

"Hahahaha" Aurora terkekeh.

"..Iya betah kali ya, ada yang nemenin gue liat langit di taman" Lanjut Aurora.

"Gue temenin lo?"

"Bukan, Zea yang nemenin gue wlee~~" Aurora menjulurkan lidahnya.

Angin yang berhembus begitu kencang, dan langit sudah berubah menjadi gelap. Namun, Zea belum juga kembali.

Ting! Suara pesan masuk dari hp Bumi.

Good luck! Gue titip Aurora, gue udah di rumah.

Kalau Aurora nanya bilang aja gue udah balik.

Bumi tersenyum membaca pesan masuk dari Zea. Iya, Zea dan Bumi sebenarnya satu angkatan bahkan mereka satu kelas, lebih tepatnya mereka sahabat. Bumi sudah kenal Zea sejak mereka bersama – sama duduk di bangku kelas 10. Namun Zea tahu betul bahwa Bumi menyukai seseorang, adik kelasnya di SMA yang saat itu memiliki kekasih.

Kesempatan yang tak akan pernah dilepaskan oleh Bumi, saat ini dia duduk bersama seseorang yang bahkan dulu tak pernah dia dekati karena terhalang oleh tembok yang besar.

"Ra.." Tanya Bumi sambil mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Aaurora.

"Hmm?"

"Temenin gue makan mau gak?" Ajak Bumi.

"Zea gimana nanti kalau ke sini gak ada siapa-siapa dia bak-"

"Dia udah pulang..."

"...Tadi Zea chat dan dia bilang kalau udah nyampe rumah"

Aurora terdiam. "Jadi gimana? Yuk?" Bumi kembali mencoba membujuk Aurora.

"Boleh..." 

BUMI | Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang