¹²

89 70 94
                                    

🌻🌻







Seperti biasa Maudy kembali menjalani harinya dengan berbagai aktifitas dari mulai berangkat ke kampus sampai gadis itu kembali ke rumahnya.

"Habis kelas mau langsung pulang?" Tanya Arkan dengan keadaan mulutnya penuh dengan bakso.

"Gatau," jawab Maudy singkat.

"Gimana kalo kita ke–" ucap Arkan terpotong saat mendengar Rajes memanggil nama Maudy.

"Maudy." Sapa Rajes menghampiri meja kantin gadis tersebut.

"Kenapa kak?" Tanya Maudy singkat.

"Nanti pulang kelas aku mau bicara," jawab Eajes yang mendapat tatapan tak suka dari Rrkan.

"Cih aku?" Batin Arkan meniru gaya bicara Rajes.

Arkan hanya menatap sinis ke arah Rajes, dengan segera ia menghambiskan bakso pesanannya dan berniat untuk meninggalkan Maudy dan seniornya ini.

"Kenapa gak sekarang aja?" Tanya Maudy penasaran dengan apa yang akan di bicarakan oleh seniornya ini.

"Nanti aja."

Maudy hanya mengangguk kecil lalu tersenyum ke arah Rajes sebagai jawabannya. Setelah mengatakan hal tersebut dengan segera Rajes pamit untuk masuk ke kelasnya yang sudah di mulai sejak tadi.



🌻🌻🌻

Kini kelas Rajes bubar terlebih dahulu, dengan segera Rajes bergegas membereskan alat tulisnya agar bisa meninggalkan kelasnya dan juga teman-temannya lebih cepat dari biasanya.

"Rusuh bener mau kemana?" Tanya Jio yang masih duduk santai di bangkunya.

"Ada urusan," jawab Rajes singkat seraya menggedongkan tasnya.

"Heleh mulai jadi orang sibuk sekarang," sahut Aksa.

"Ga akan nongki? Besok akhir pekan nongki lah nongki." Ajak Jio kepada teman-temannya.

"Aing mah hayu aja," sahut Aksa yang masih sibuk memainkan game online di handphone miliknya.

"Gue liat kondisi." Timpal Eajes menoleh ke arah teman-temannya.

"Lo sibuk banget ya?" Tanya Jio penasaran.

"Enggak si hari ini gue mau ajak Maudy ke toko buku, dan besok anter papah ke acara reuni sama temen Sma nya." Jelas Rajes, kedua temannya hanya ber oh ria saja.

"Nya sok atuh buruan gaskeun sana pergi," suruh Aksa seraya menyimpan ponselnya di meja.

"Gausah di usir gue juga bisa pergi sendiri," sahut Rajes menatap malas kepada kedua sahabatnya.

"Eh Jess, lo kalo ajak anak orang pergi jangan ke toko buku mulu kasian tu anak nanti kena mental tiap jalan yang di cari buku." Ucap Jio yang mengundang tawa Aksa.

Rajes hanya berdecak sambil tersenyum miring saat mendengar perkataan sahabatnya itu, dari pada meladeni kedua sahabatnya itu Rajes memilih untuk pergi meninggalkan kelasnya.

Saat sedang berjalan menuju lift langkah Rajes terhenti saat mendengar seseorang meneriaki namanya.

"Rajess!" Panggil gadis tersebut seraya menghampiri Rajes yang sudah berada tepat di depan lift.

Rajes pun menoleh ke arah suara tersebut, lelaki itu hanya menaikan satu alisnya sebagai respon.

"Lo ada waktu senggang ga?" Tanya gadis tersebut kini sudah berada tepat di hadapan Rajes.

"Kapan?" Tanya Rajes singkat.

"Sekarang ata besok mungkin?"

"Sekarang dan besok gue ada urusan."

kajessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang