²⁷

39 30 43
                                    

haloo !

Udah pada mam belum?? jangan lupa nyemil ya !! Vote komen ya jangan lupa !!!

🌻🌻🌻🌻


Rajes ; jauhin maudy bangsat!!

Sore itu Arkan sedang bermain basket di belakang halaman rumahnya, berisitirahat sebentar untuk meneguk air karna sejak satu jam tadi lelaki itu terus memforsir tenaganya tanpa henti.

Lelaki itu jadi terkekeh saat membaca pesan singkat dari seniornya, mengusap kasar bekas minumannya. "Gue gabakal nyerah gitu aja tai," gumamnya mendengus.

Tak berniat membalas pesan tersebut, dirinya lebih memilih untuk masuk ke dalam rumah dengan handuk kecil di lehernya, berniat untuk membersihkan dirinya yang sudah di banjiri oleh keringat.


🌻🌻🌻🌻



Kini Maudy sedang terduduk di depan meja riasnya, menatap kosong pantulan dirinya di dalam cermin. Pikirannya kini sedang berkelana entah kemana. Gadis itu jadi tenggelam kalut dengan pikirannya yang kosong. Tiba-tiba terlintas sosok Rajes dan Arkan dalam pikirannya. Keduanya kini jadi topik utama yang Maudy pikirkan.

"Maudy kamu mau buat jadi pelengkap dari kisah hidupku?" kata itu selalu terngiang di pikirannya.

"Jangan pangil tante, panggil ibu aja.."

"Papah ga suka di panggil om, panggil papah aja.."

"Siapa buu??"

"Iniloh calon mantu kita.."

Hal kecil namun sangat indah bila di kenang..

Dirinya jadi teringat beberapa waktu saat dirinya terlihat senang bersama Rajes. Tertarik dua ujung garis bibir Maudy saat mengingat waktu itu. Saat dirinya sedang merasa senang tiba-tiba bayangan Cindy melintas begitu saja. Pikirannya kalut, jadi teringat kembali kejadian beberapa pekan lalu yang ia sudah berhasil lupakan. Tepat saat Cindy dan Rajes berpelukan di dalam lift.

"Kenapa gue bisa se gasuka itu sama kak Cindy?" gumam gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Padahal dia ga sejahat itu sama gue.."

"Perasaan gue yang terlalu jahat sama dia.."

Maudy jadi beranjak dari meja riasnya, berjalan menuju kasurnya agar bisa merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.

🌻🌻🌻🌻

"Nanti kalo gue nikahan lo bedua wajib datang ya awas aja kalo ga datang," ucap Aksa

Ketiganya sedang berada di kafe dekat kempusnya.

"Kaya mau nikah umur muda aja," balas Jio

Aksa jadi menatap sinis sahabatnya itu. "Iya lah, gue gamau jadi babeh tua nantinya buat anak anak gue."

Rajes terkekeh kecil. "Pacar aja ga punya,"

kajessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang