²²

59 35 34
                                    

🌻🌻🌻







Pagi itu Maudy berangkat bersama Arkan menaiki nastar kesayangan milik Arkan, keduanya menerobos jalanan Jakarta yang selalu macet dan panas.


"Maudy." Panggil Arkan melirik sekilas ke arah belakang.

"Hmm?" Sahut Maudy memajukan wajahnya agar lebih dekat agar bisa mendengar.

"Sorry,"

Maudy mengerutkan dahinya. "Sorry untuk apa?" Tanyanya.

Arkan tersenyum tipis lalu menghela nafas sebelum menjawab.

"Sorry gue udah egois sama perasaan gue sendiri.." batin lelaki itu.

"Sorry kalo lo ngerasa gue ngehindar."

Maudy tersenyum tipis saat mendengar pengakuan dari sahabatnya itu. Jujur saja Maudy merasa senang memiliki sahabat seperti Arkan walau pun lelaki itu moodnya selalu berubah ubah, tapi tak bisa di pungkiri dirinya sangat baik terhadap Maudy.

Arkan ini tipikal orang yang jika melakukan hal yang menurut dirinya berlebihan ia selalu meminta maaf setelahnya.

"Kayanya yang punya kepribadian ganda itu lo deh." Ucap Maudy menyimpan dagunya di bahu Arkan dan melingkarkan kedua tangannya di pinggal lelaki tersebut.

Arkan yang menyadari perlakuan Maudy pun jadi tertegun, lelaki itu memelankan laju motornya kini pikirannya melayang entah kemana. Ada perasaan yang tak biasa, jantungnya berdesir tak karuan.

"Bundaa... jantung Arkan kembang kempis..." batin Arkan teriak kegirangan.

Jika di lihat dari kaca spion Arkan tak berhenti tersenyum. Hatinya merasa senang mendapat perlakuan seperti itu.

"Arkan ih!" Ketus Maudy, gadis itu mencabikan bibinya ke depan.

"Eh, kenapa?" Tanya Arkan tersadar dari lamunannya.

Maudy mendengus kesal, saat tau dirinya tak di perhatikan sejak tadi.

"Ga."

ADA APA GERANGAN SIH MAUDY?

🌻🌻🌻




Keduanya pun sudah sampai di kampus tercintanya. Jio yang kebetulan sedang lewat parkiran pun tak sengaja melihat Arkan dan Maudy yang baru sampai. Terlihat jelas Arkan sedang membukakan helm milik Maudy. Jio jadi terkekeh melihatnya, pikirannya tertuju pada Rajes. Lelaki itu pun memotret kedua juniornya itu untuk di tunjukkan pada Rajes. Jio memotret keduanya juniornya itu.

Setelah memotret keduanya, Jio pun berjalan menuju basecamp untuk menghampiri kedua sahabatnya itu.

🌻🌻🌻🌻



"Jess, kayanya lo harus gercep soal Maudy deh." Ucap Jio sambil menyimpan asal tas selendangnya di sofa.

Aksa yang sedang bermain game pun jadi menoleh kecil ke arah Jio dan segera memposisikan tubuhnya yang tertidur jadi duduk dan menyimpan hp nya di meja.

Rajes yang sedang mengerjakan skripsi di laptopnya pun jadi menghentikan kegiataanya sebentar lalu mengalihkan fokusnya kepada sahabatnya yang sedang berdiri membuka kulit kacang kesukaannya.

"Kenapa emang? Gue sama dia aja belum baikan." Tanya Rajes melirik malas sahabatnya itu.

Jio berdecak kecil lalu tersenyum miring mengeluarkan ponselnya dari saku celana, lalu memberikan ponselnya kepada kedua sahabatnya itu. "Liat aja." Ujar Jio melempar hp miliknya ke arah sofa.

Aksa yang penasaran pun dengan segera mengambil ponsel milik Jio, lelaki itu tersedak minuman soda yang ia teguk tadi saat melihat isi dari ponsel tersebut. Rajes jadi penasaran dengan apa yang ada di dalam ponsel milik Jio. Lelaki itu merebut ponsel dari tangan Aksa untuk melihat apa isi dari ponsel tersebut.

kajessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang