³⁴

43 33 84
                                    

Langsung aja ya ! Happy reading !!

Aku cuma mau bilang kalian jangan cuma baca dialog nya aja, baca juga narasi nya owkayy biar pas baca dpt feel nya.


🌻🌻🌻🌻

Kelas Maudy pun bubar lebih sore karna ada ulangan mendadak dari dosennya yang mengajar hari ini.

"Mau gue anter balik?" tanya Arkan pada Maudy yang masih duduk di bangku miliknya.

"Gausah hari ini gue balik bareng kak Rajes," jawabnya tersenyum tipis.

Arkan hanya tersenyum kecil, lelaki itu bergegas meninggalkan kelasnya lebih dulu. Tak mau bertanya lebih dalam soal hubungan Maudy bersama Rajes.

"Yaudah gue duluan," lelaki itu beranjak dari tempat duduknya sambil memasangkan airpods miliknya, meninggalkan Maudy lebih dulu.

Maudy jadi menatap lekat pundak temannya yang semakin lama semakin mengecil dan menghilang. Gadis itu ikut meninggalkan kelasnya yang hanya tinggal tersisa beberapa mahasiswa lainnya.





🌻🌻🌻🌻🌻



Maudy jadi berjalan dengan senang menuruni gedung kampus agar bisa segera sampai di parkiran dan bertemu dengan Rajes yang sekarang berstatus menjadi kekasihnya.

Senyum di wajah gadis itu terus mengembang, saat sampai di parkiran kampus ia memelankan langkahnya untuk mencari-cari mobil milik Rajes.

Matanya terbelalak kaget saat melihat Rajes sedang memeluk gadis lain tepat di depan mobilnya, Maudy jadi mematung di belakang melihat keduanya berpelukan sangat lama.

Terlihat jelas Rajes memeluk gadis itu dengan tulus sama seperti saat Rajes memeluk dirinya.

Hatinya mencelos saat melihat Rajes masuk bersama dengan gadis itu ke dalam mobilnya. Maudy jadi menatap tak percaya dengan tingkah seniornya itu. Kakinya melemas, pikirannya sudah tidak bisa berfikir dengan baik, air matanya sudah turun sejak tadi.

Aksa yang melihat kejadian itu dari belakang hanya bisa tersenyum miris, melihat keadaan Maudy. Tanpa berfikir lama lelaki itu menghampiri gadis yang di sukai oleh sahabatnya itu Rajes.

"Temen gue keterlaluan ya?" tanya Aksa kini dirinya sudah berdiri di samping Maudy.

Maudy jadi memalingkan wajahnya ke samping saat mendengar suara seseorang yang berada di sampingnya.

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, air matanya semakin deras. Dirinya langsung menghambur ke kepelukan Aksa.

Aksa sedikit kaget saat mendapat perlakuan seperti itu, masalahnya gadis yang sedang memeluk dirinya adalah gadis yang di sukai oleh temannya sendiri. Dengan ragu lelaki itu mengusap pelan punggung Maudy seakan menenangkannya.

"Dah gausah nangis, tar gue bilangin anaknya." ucap Aksa berusaha menenangkan Maudy.

"Gue cape terus berharap sama dia kak..." lirih Maudy, kini isakannya telah mereda.

"Wajar kalo lo marah sama dia nanti,"

Maudy melepas pelukannya, ia merasa lebih baik sekarang.

"Sorry gue terlalu lancang buat peluk lo," ucap gadis itu tersenyum paksa.

"No problem,"

"Thanks ya, kalo gitu gue balik duluan." ucapnya lagi seraya pamit.

"Gue anterin lo balik," tawar Aksa karna hari sudah sangat sore.

"Gausah gue balik sendiri aja," tolak Maudy seraya berjalan meninggalkan Aksa sendirian.

Baru tiga langkah ia berjalan, gadis itu membalikan kembali badannya menatap datar seniornya yang masih terpatung di tempatnya.

kajessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang