Bagian 14

299 40 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

"Chan-ah!"

Panggilan dengan seruan keras itu, membuat sosok Lee Chan yang baru saja tiba itu mengerut kan kening nya dengan pandangan terkejut.

"Wae? Kenapa kau berisik sekali pagi-pagi begini hyunjin-ah."

Sosok manis Lee Chan protes ketika ia baru saja tiba dan mendudukkan dirinya dikursi miliknya.

Hyunjin nampak menyengir lebar, menampilkan gigi putih dan juga mata bulan sabit nya yang ikut tertutup ketika ia tersenyum.

Namun belum sempat ia bersuara tiba-tiba saja ada sesuatu yang menginterupsi kegiatan kedua nya.

Plakk

"Akhh... Yak!" Pekik Hyunjin tak terima ketika ada yg memukul kepala nya.

Menoleh kearah si pelaku yang ternyata sahabat berkepala kecilnya itu.

"Mwohae? Sepertinya sedang serius sekali."

Pertanyaan santai Jinyoung keluarkan , mengabaikan tatapan mematikan milik pemuda Hwang yang kini nampak jengkel.

"Bae-bae bodoh! Kenapa kau memukul kepala ku, sialan?"

Jinyoung yang mendengar gerutuan kesal itu menatap Hyunjin dengan alis terangkat sebelah dan jangan lupakan senyuman mengejeknya itu.

"Tidak ada alasan khusus, tanganku hanya gatal ingin memukul kepala kosong mu itu." Jawab Jinyoung dengan santai.

Mendudukkan dirinya tepat disebelah si pemuda Hwang.

"Lihat saja, kuhabisi kau nanti." Ancam Hyunjin.

Mendengar ancaman Hyunjin tak menggentarkan pemuda Bae itu sama sekali.

Iya justru memutar bola matanya dengan malas dan mengarah ke lapangan luas yang memang terarah langsung dari kelas mereka.

Hingga tiba-tiba matanya mendapati sosok yang begitu familiar.

"Eoh? Cakkaman." Ujarnya namun masih dengan mata yang masih terarah kearah lapangan olahraga.

Chan dan Hyunjin yang mendengar itu pun langsung menatap Jinyoung dengan tatapan bingung.

Namun setelah nya, hanya Hyunjin yang menyadari kenapa pemuda Bae itu nampak terkejut.

"Wae?" Tanya Chan dengan mata berkedip dan jangan lupakan wajah bingung nya yang tampak lucu itu.

"Hah, akhirnya kau menyadari nya." Ujar Hyunjin dengan tangan yang menopang dagu nya dengan malas.

Chan yang mendengar itu pun tentu saja tidak mengerti.

"Kenapa? Apa yang kalian maksud sebenarnya?" Tanya Chan.

Jinyoung menoleh kearah Hyunjin namun dibalas anggukan pelan.

"Itu yang sebenarnya ingin kuberitahu dari tadi."

Dan seketika ia kembali menatap Chan yang masih menatap mereka bingung.

"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan sih? Aku benar-benar tidak mengerti." Ujarnya.

Namun setelahnya ia mengarahkan mata minimalis nya itu kearah lapangan yang semula sempat membuat sahabat berkepala mini nya itu seperti tertegun.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang