Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lee Chan nampak mengerucutkan bibir nya sebal.
Mata sipitnya menatap sosok yang kini sibuk dengan buku nya.
"Jinyoung-ie, kau masih marah padaku?" Pertanyaan itu Chan berikan pada sahabat berkepala mini nya itu.
Sudah seminggu sejak kejadian di kantin yang identitasnya diungkapkan oleh sang kakak sepupu, Jeon Jungkook.
Tapi bahkan hingga saat ini, sahabat nya itu masih enggan memaafkan nya sama sekali.
"Tidak." Jawab pemuda Bae itu singkat.
Chan menggeleng tak percaya.
"Jika kau tidak marah, kenapa masih ketus begitu?"
Brakk
Chan dan juga beberapa orang yang masih dalam ruangan kelas itu, terlonjak kaget ketika pemuda berkepala minimalis itu, membanting buku tebal milik nya diatas meja.
Menatap tajam kearah Chan yang kini hanya mengedipkan matanya polos.
"Kau itu ya! Masih tidak mengerti juga!"
Chan terdiam sedangkan Hyunjin yang melihat suasana sudah tidak kondusif antara Chan dan Jinyoung pun, berdiri.
Berniat menjadi penengah diantara sahabat-sahabatnya.
"Hey, jin tenanglah sedikit. Kau terlalu berlebihan." Ujar Hyunjin.
Jinyoung memutar bola matanya sembari berdecak sebal.
"Ck! Menyebalkan." Ujarnya ketus lalu memakai tasnya hendak berjalan keluar kelas.
"Jinyoung-ie, kau mau kemana?" Tanya Woojin yang kini sudah lebih dulu menarik tangan pemuda Bae itu.
"Bukankah kita mau menonton olimpiade, Mingyu-sunbae?" Tanya nya malas.
Chan yang semula diam dengan mata yang memancarkan kesedihan itu pun, segera menegakkan tubuh nya sembari menyampirkan senyum lebar nya.
"Benarkah?"
"Jadi kita akan pergi?" Seru nya riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RandomHarapan dan doa. Semua nya tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Harapan tidak akan semua nya terkabul. Dan, setiap doa belum tentu akan didengar oleh-NYA. #1 gyu