Bagian 4

1K 110 12
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

Hujan masih mengguyur bumi kala dua anak adam itu, masih terus berdiri diam dalam posisi nya masing-masing.

Tatapan kedua nya tidak teralihkan sedikitpun dari satu sama lain.

Yang ada justru Mingyu yang entah kenapa semakin menggenggam erat tangan pemuda yang lebih pendek dari nya itu.

"Ma-maaf... " Ujar Chan tergugu pelan dengan tangannya yang perlahan ia tarik dari genggaman Mingyu.

Sontak hal itu membuat, Mingyu segera tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Menatap pemuda yang lebih pendek itu kini justru menundukkan kepalanya.

"Maaf." Ujar Mingyu singkat.

Chan nampak menggeleng pelan lalu sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Tidak apa. Kalau begitu aku permisi Mingyu-Sunbae."

Mingyu tak menjawab.

Ia hanya diam sembari terus menatap sosok juniornya yang kini perlahan berbalik untuk pergi menjauhi nya.

Tapi, kening pemuda tampan itu berkerut kala mata setajam elang itu melihat cara berjalan pemuda yang baru saja ia tabrak itu, terlihat pincang.

Bahkan ia sempat melihat wajah adik kelas nya itu yang nampak meringis pelan.

Sepertinya kaki pemuda pendek itu terkilir karena nya.

Maka dengan langkah cepat, pemuda Kim itu berjalan mendekat kearahnya.

Lalu-

Grepp!

.

.

.

.

.

.

.

.

Chan tidak bisa berhenti meringis kala ia memaksakan kaki kirinya yang terkilir itu untuk berjalan.

Ia harus cepat-cepat pergi dari sana karena ia tidak yakin jika jantungnya akan kuat bila harus berdetak kencang ketika ia tahu sosok yang ia kagumi itu ada tepat di depan matanya.

Terlebih lagi ia harus cepat pulang agar tidak terlambat datang untuk bekerja.

"Akkh... sial, ini sakit sekali!"

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang