EMPAT

96 56 18
                                    

Visual Rumah Afza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visual Rumah Afza

"Afza!!!" teriak seseorang dari bawah kamar Afza.

Suara cowok yang sepertinya tidak asing ditelinga teman-teman Afza. Namun belum bisa mereka tebak. Semuanya saling tatap. Afza yang panik akhirnya langsung keluar kamar dan menghampiri pemilik suara itu. "Berisik babi."

"Lama amat, itu diluar ada mobil siapa? Lo bawa cowok ke kamar?" tanya seorang cowok tersebut. Matanya melihat sudut-sudut ruangan menyelidiki.

"gue bawa temen cewek, bego." Afza menoyor kepala cowok tersebut. "Lagian ngapain sih tiba-tiba kesini bapak Diki yang terhormat," lanjutnya.

"Mau minjem mobil lo, gue mau main tapi lupa mobil masih di bengkel."

"Bentar gue ambil kuncinya." Afza menuju ke kamarnya mengambil kunci mobil miliknya.

"Siapa Za? pacar lo?" tanya Terra. Afza menggeleng dan langsung keluar memberikan kunci mobilnya.

"Suaranya kayak Ketos SMA Cempaka," ucap Inggit.

"Hmm," gumam Karin. Dia sudah tau tentang itu dari awal.

"Bener Za?" Pertanyaan itu diangguki oleh Afza sebagai jawaban iya. Cowok tadi memang sang ketos.

"Lo ada hubungan apa sama dia?" tanya Terra penuh selidik.

"Jadi gue sama dia itu sepupuan. Nyokap gue adik dari bokapnya Diki. Udah jangan pada kepo." Afza akhirnya memutuskan untuk membuka status hubungannya dengan Diki. "Gue harap kalian diam, karena gue males kenal cowok itu sebagai ketos. Untuk hal ini hanya kalian yang tau dan gue juga udah ngomong ke Diki untuk merahasiakan tentang hubungan kita di sekolah," jelas Afza.

"Pantes lo berani waktu ngadepin Ketos dkk di kantin. Ternyata dia sepupunya jadi aman," ucap Inggit meledek Afza.

"Anjir, engga gitu. Gue emang gak suka aja sama kelakuan temen-temen Diki," kata Afza.

"Za, bilangin ketos suruh comblangin gue sama temennya," sahut Terra.

"Lo mau sama siapa? asrama putra lo udah penuh." Terra memang banyak dekat dengan cowok, tapi itu semua tidak ada yang memberi kepastian. Dia termasuk korban goshting buaya yang sedang maraknya dijaman sekarang.

"Lo mah gak bisa diajak koleksi cogan," gerutu Terra. Memangnya kalo dikoleksi bisa menjadi barang antik yang dijual mahal? kalo gitu lumayan kan uangnya. Lagian sekarang cogan hanya modal tampang tapi attitude dan otak zonk.

***

Seusai meminjam mobil Afza, kini Diki menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul. Mobilnya terparkir di garasi besar yang terlihat seperti bangunan tua. Dia berjalan santai menuju tempat pertemuan yang sudah terisi penuh oleh sekelompok orang.

"Punten aing terlambat yah? tadi ada masalah sedikit," ucap Diki kepada teman-temannya yang sudah memasang muka masam.

"Darimana?!" seru seorang yang keluar dari arah dapur.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang