ENAM

73 48 8
                                    

Tepat waktu bel pulang sekolah. Pengurus Osis sudah bersiap menyambut calon anggota Osis baru di depan ruang Osis. Ternyata banyak siswa siswi yang berminat masuk Osis, terlihat dari antusias para calon untuk ikut seleksi kali ini. Akhirnya semua diarahkan ke lapangan. Sekitar 50 siswa mengikuti arahan pengurus Osis, mereka berbaris rapi.

"Assalamualaikum para calon anggota Osis yang saya banggakan! Kali ini saya yang akan memberi sambutan dikarekan Diki dan Reksa sebagai ketos dan waketos sedang hilang." Alfian dengan percaya diri menyapa barisan.

"Tes....tes..." Alfian mengetuk-ngetuk mic.

"Udah ada suaranya woy!" teriak Galang yang ada di bagian belakang barisan.

"Ooohh okee, selow bang."

"Buruan kak panas nih!" teriak siswi di barisan pojok kiri.

"Kak maaf bisa cepat tidak?" tanya salah satu siswi cantik dengan sopan.

"Bisa kok, buat dedeq emesh apa sih yang engga," ucap Alfian sambil mengedipkan satu mata kepada siswa cantik tadi.

"Pertama-tama saya ucapkan salam, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Tadi udah salam kak."

"Al, kenapa Lo salam mulu daritadi?" tanya teman disampingnya menahan kesal.

"Biar Islam banget gitu. Orang salam itu dijawab kok ini malah dihujat. Tak patut tak patut," ujar Alfian lagi-lagi membuat kesal seluruh peserta dan teman-temannya.

"Udah cepet gausah banyak gaya lo, nanti kalo berenang baru boleh banyak gaya." Teman disampingnya malah ikut memberi lelucon. Lelucon macem naon itu.

"Gue disini mewakili bapak ketua Osis mengucapkan terimakasih untuk kalian semua yang sudah berniat mengikuti seleksi dan datang tepat waktu pada siang hari ini. Semoga seleksi kali ini berjalan dengan lancar. Para calon apakah masih semangat?!" teriak Alfian dengan lantang.

"Semangaattt!!!!!!" teriak semua kompak.

"Gue beri apresiasi untuk semangat kalian." Alfian bertepuk tangan meriah diikuti semua anggota Osis.

"Untuk semua calon anggota Osis segera membentuk kelompok masing-masing ada 5 orang. Di mulai dari sekarang!" Galang meniup peluitnya.

Dan siswa siswi mencari teman untuk berkelompok. Tidak butuh waktu lama semuanya sudah memiliki anggota kelompok.

"Sudah mendapatkan kelompok semua?"

"Sudah."

"Baik tunggu sebentar, kalian akan mendapatkan kakak penyeleksi masing-masing kelompok."

Pengurus Osis telah terbagi menjadi sepuluh. Ada 2 anggota Osis yang akan menyeleksi setiap kelompok yaitu 5 orang. Semuanya mulai menuju ke arah kelompok masing-masing.

Galang dan Alfian satu kelompok, sudah dipastikan tidak bisa serius nantinya. Kenapa tidak pernah pengurus lain yang bersama Alfian? Yah jawabannya karena tidak ada yang mau dengan Alfian yang selalu banyak omong. Hanya Galang yang mau dan sabar terhadap manusia itu.

"Hello my name is Zusy." Kata Alfian menyapa dengan melambaikan tangannya.

"Paansi lo," ucap Galang sambil menyenggol bahunya.

Alfian hanya melirik sekilas tidak menghiraukan. "Siang adik-adik yang cantik," ucapnya.

"Kak gue cowok," ujar salah satu siswa sambil menunjuk dirinya sendiri.

Semuanya yang ada dikelompok tersebut pun tertawa.

"Sorry bro, kagak liat tadi."

Wajah siswi tadi pun menahan kesal apalagi saat semua tertawa.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang