DUA BELAS

19 7 0
                                    

"AFZA!!!!!" teriak Diki sambil menyusuri sudut rumah Afza.

Afza berjalan menuruni anak tangga, "apa? Ngapain lo teriak-teriak di rumah orang," ucap Afza.

"Lo tadi pulang sama siapa? Beneran sama ojol?" tanya Diki.

"Iyaa, ojol gratis pakenya mobil pajero lagi," ucap Afza.

"Ngaco lo!" seru Diki sambil menyentil dahi Afza.

"Ishh sakit. Gue tadi pulang sama temen lo," jawab Afza dengan santai.

Diki langsung mendekati Afza, "temen gue? Siapa? Alfian? Galang?" tanyanya.

Afza menggelengkan kepala, "Reksa. gue pulang nebeng dia," ujar Afza sambil memainkan ponselnya.

"HAH?!"

Diki sedikit kaget atas jawaban Afza. Karena Reksa salah satu orang yang malas berurusan dengan perempuan.

"Lo maksa dia, kan?" tanya Diki memastikan.

Afza mengangguk, "iya gue paksa dikit."

"Bener-bener ya lo! dari kemarin ngrepotin Reksa mulu," ucap Diki.

"Bodoamat, dia aja mau. Keknya emang dia merasa bersalah deh sama gue. Jadi dia mau menebus kesalahannya," ungkap Afza.

"Heh yang ada itu lo yang salah. Reksa cuma nanggepin tawaran lo,"

"Yaudah sih, ini urusan gue sama temen lo. Jadi dimohon tidak ikut campur,"

"Awas lo gue sumpahin suka sama si Reksa," ledek Diki.

"Hmm keknya temen lo duluan deh yang kecantol sama gue," ujar Afza percaya diri.

"Mang eakk?" usil Diki.

"Lihat aja nanti,"

"Asal lo tau, Reksa itu ambis akademik, dia lagi fokus karir masa depannya. Paling males berurusan sama perempuan yang ribet," jelas Diki.

"Oh yaa? Btw sekarang kan juga ada tuh istilah support system. Nah orang ambis juga pasti butuh itu dihidupnya," balas Afza tak mau kalah.

"Dan satu lagi, gak semua cewek itu ribet. Contohnya gue," lanjutnya.

"gue sih tetap gak yakin Reksa mau sama lo," sarkas Diki dengan senyum smirk.

"Kalo gue dapetin Reksa dalam waktu 3 bulan, lo harus bayarin semua anak kelas gue di kantin." Bukan Afza jika tidak memberi tantangan kepada lawan bicaranya.

Senyum Diki mengembang penuh, karena ini yang dia inginkan, yaitu sepupunya mendekati teman jonesnya itu. Diki tahu selama ini Reksa kesepian, butuh rumah sebagai tempat pulang menceritakan segala bebannya.

Meskipun Reksa punya Diki dan yang lain sebagai teman, tapi dia tidak pernah mengeluhkan apapun kepada mereka atau anggota yang lain. Karena menurutnya itu akan menambah beban teman-temannya. Jadi lebih baik memendam dan menyelesaikan urusan pribadinya sendiri.

Diki sedikit tidak tega sebenarnya, pasalnya Afza ini terkenal buaya betina. Meskipun sekarang Afza jomblo tapi tidak dipungkiri bahwa dia memiliki koleksi gebetan yang melimpah. Tapi dia tetap yakin bahwa sepupunya itu gak akan menyakiti hati sahabatnya.

"No, menurut gue cukup 1 bulan." Diki memotong waktu yang dibutuhkan Afza.

"Gila!" Afza tidak terima.

Tidak akan bisa secepat itu, pasalnya hubungan dia sama Reksa tak sebaik itu, apalagi pasca ancaman tentang geng motornya itu. Dia harus bersikap baik terlebih dahulu, agar semua berjalan dengan lancar.

"Yay or nay?" ucap Diki sambil menaikkan alisnya.

"2 bulan, deal?" tawar Afza kembali.

Diki menimbang-nimbang tawaran tersebut, "Hmmm. Deal!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang