Fiksi manis bertema idol life antara Lisa BlackPink dan Jungkook BTS berdasarkan moments dan teori yang dirajut dengan imajinasi.
⚠️ Don't take it too seriously, guys... ⚠️
Next chapt : New York, Hotdogs, Pizza
Chapter awal perkenalan ala aku dengan...
Kecewa sama diri sendiri karna gagal konsisten yang semula seminggu sekali, jadi dua minggu sekali, trus jadi sebulan lenyap 😭🙏 Udah gitu gak pede lagi sama hasilnya 😭🙏
Makasih juga buat 25,5k readsnya, juga temen-temen yang udah nyariin aku di convo, DM WP dan Instagram 🙂😘 Aku kadang bertanya-tanya pantes-gaknya buat dapet apresiasi kalian sampai sebegininya karna Phosphene tuh beneran biasa aja 😭
Terus buat chapter 22 kubikin 10k words sebagai penebusan meski emang quantity over quality... Hiks... Bisa dijeda di tengah chapter dulu buat nyelesein kuliah, mbojo, atau naik haji kalau capek sebelum lanjut baca. ___________________________________________
11092018 - The Plaza Hotel, 5th Avenue, Central Park, New York
Lisa's POV
"Oh tidak..."
"Hmm?" Gadis itu menggumam seraya melirik sosok di sampingnya malu-malu.
"Aku ingin memelukmu."
"Maka akan lebih baik jika kau memelukku."tantangnya.
Lengan pria itu kemudian melingkar di bahu sang gadis, memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan. Kedua pasang netra mereka yang tertaut menyerukan cinta dalam keterdiaman. Jarak antara keduanya terkikis hingga hembusan nafas hangat menerpa wajah satu sama lain disusul insting yang menuntun mata mereka untuk sama-sama menutup perlahan. Belah bibir insan manusia itu akhirnya bertemu dengan bulan yang tengah bulat sempurna dan malam yang sunyi sebagai saksinya. Sebentar, tidak sampai 8 detik. Juga hanya sebuah ciuman ringan, sekedar penyampaian sayang lewat jalan yang lebih sederhana. Tanpa tautan atau apalagi alunan suara decapan yang dibumbui nafsu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cr : Link haram, jadi tidak bisa dicantumkan
Omo! OMONA!
Aku menutup wajah dengan kedua telapak tangan, menyembunyikannya dari layar smart tv yang menampilkan kissing scene manis antara Emi dan Takatoshi. Digelitiki rasa penasaran, kuintip melalui celah antara telunjuk dan jari tengah yang dilebarkan namun justru dikejutkan adegan kedua lead itu tidur berdampingan hanya dengan berbalut selimut. Jantung dan bola mataku menggedor-gedor ingin kabur!
Holy Moly, it was even worse!
Implisit sih, tapi ya... kami cukup pintar untuk menebak apa yang terjadi kan...
Lagian, apa yang kau harapkan dari sebuah film romance, Li? Adegan tentara dikejar-kejar segerombol mafia sambil diberondong tembakan dari revolver laras pendek karna kabur saat hendak dipenggal? Atau mayat yang bangkit dari kematian untuk menghantui keluarga penghuni sebuah rumah tua yang ternyata lokasi pembunuhan sadis beberapa tahun silam?
