24 - Rendezvous

3.6K 269 232
                                    

Hi!

Ganti cover semoga gak pada pangling~

Tadinya aku pingin Phosphene jadi ff idol life yang less drama, tapi sejak nemu banyak kejanggalan di teori Dispatch Jenkai, draft kasar konflik yang udah aku susun dan timbun sedikit-sedikit buat Januari amburadul. Cerita ini jadi cem sinetron Ind*siar.

Buat Jenkai shipper dan YG stan garis keras, kalau mau ngumpatin aku di hati aja ya?

Jangan baper-baper lah, ini CUMA ff dan SPEKULASIku doang yekan :)

Mohon perhatikan tanggal peristiwanya ya, karna alurnya bakal campuran berkat ketololan dan kelengahan seseorang :))

___________________________________________

25102018 – Louis Vuitton Maison, 454 Apgujeong-ro, Cheongdam-dong, Gangnam-gu, Seoul

Jungkook's POV

Cr : Google Maps

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr : Google Maps

Seorang salesman menemaniku memilah baju di hanging display dengan tergesa sambil berkali-kali menoleh ke belakang karna merasa menjadi objek bidikan seseorang. Kupikir oversize jacket dan bucket hat cukup menyamarkan identitasku. Jimin-hyung bahkan menutup wajahnya dengan masker! Bisa gawat jika sebuah postingan bercaption 'Jungkook BTS kedapatan membeli baju di Louise Vuitton Maison yang dikhususkan untuk wanita' tersebar di forum penggemar!

Duh!

"Sudah dapat?" Tepukan pelan di bahu membuatku terlonjak kaget, padahal tadi dia masih melihat-lihat sepatu di sisi lain ruangan.

Aku menggeleng lesu. Apa yang harus kubeli? Lisa seperti bunglon, terlihat cocok dan cantik dengan style apa pun. Kemeja? T-shirt? Jaket? Coat? Dress? Atau baju dengan potongan di antara pusar dan dada yang entah apa namanya! Lagian mengapa jenis pakaian wanita sangat banyak si?

"Kau yakin aku sebaiknya tidak membelikan Chaeyoung sesuatu, Kook?" tanyanya lagi.

"Kita sudah berkali-kali membahasnya, hyung. Aku sungguh akan menyumpal mulutmu dengan sepatu jika kau tanya lagi! Bayar saja bill makannya! Sekarang, kumohon diamlah karna aku sedang bingung dan sensitif!" kataku jengah sebelum berpindah ke hanging display sebelah yang lebih didominasi baju berwarna gelap dan diekori si salesman yang disetting selalu tersenyum dengan posisi tangan kiri terlipat di depan setinggi perut. Hanya sekilas, lalu berpindah lagi ke meja di tengah ruangan yang memajang tas, loafers, dan perhiasan dalam kotak kaca.

Jimin-hyung juga membuntutiku persis anak anjing. Wajahnya berubah signifikan menjadi sumringah. Dia jentikkan jarinya beberapa kali, "Majayo! Coba belikan Lisa sepatu." bisiknya.

What the hell!

Dia ingin kami berpisah?

(A/N : Di Korea ada mitos ngasih sepatu, sendal, atau alas kaki lain bakal bikin pacar atau gebetan kamu melarikan diri wkwkwkw)

PhospheneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang