BAD GIRL

Akan ku ceritakan "sepercik tentang kisahku"

Aku orang yang tidak pernah bisa diam, keluarga ku pun selalu kewalahan ketika menghadapi sikap ku.

Tapi meskipun begitu orang tua ku tidak pernah sedikit pun mengeluh tentang sikapku. Mereka tidak pernah memarahi ku, mereka selalu memanjakan aku.

Apalagi kakak ku, dia sangat menyayangi ku.

Jisoo, itu nama dia.

Dia kakak ku satu-satu nya.

Usia kami hanya beda dua tahun, itu yang membuat kami menjadi seperti teman sebaya.

Aku menyayangi dia lebih dari siapapun..

Dia orang pertama yang akan marah jika aku membuat kesalahan.

"Kenapa kau tidak meminta ijin dulu padaku?!"

Itu kalimat utama yang selalu dia lontarkan padaku ketika aku membuat kesalahan.

Dia tidak mau jika adiknya ini sampai kenapa-kenapa, aku harus meminta ijin nya dulu ketika akan melakukan sesuatu.

Tapi sekarang dia tidak akan mengeluh lagi tentang itu..

Aku mengalami kecelakaan..

Satu-satunya orang yang tidak berhenti menangis waktu itu adalah kakak.
Untuk pertama kali nya dia mengatakan jika dia sudah gagal menjadi seorang kakak untuk ku.

Dia tidak pernah berhenti untuk menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang menimpa ku.
Padahal ini murni kesalahanku, aku keluar tanpa meminta ijin dari siapapun, termasuk kakak ku.

Saat itu usia ku baru 16 tahun, kecelakaan itu sudah membuatku menjadi trauma. Apalagi aku mengetahui bahwa teman dekat ku yang sengaja membuat ku celaka.

Ketika aku sembuh sikapku berubah menjadi seorang yang pendiam.

"Aku selalu tertawa jika adik ku terjatuh, tapi kali ini berbeda..aku sangat terluka saat dia mengalami kecelakaan..apalagi sekarang dia berbeda, sejak dia kecelakaan dia terkena penyakit agorafobia..dia tidak banyak bicara, takut akan dunia luar, dan semakin menutup diri untuk orang sekitar..dia juga tidak mau bersekolah, karena itu kami harus menyewa seorang guru untuk mengajar nya di rumah.. aku tidak akan lalai lagi untuk menjaga nya"
~jisoo

"Rumah ini terasa sepi tanpa lelucon dan tingkah mu yang hilang" itu yang di katakan oleh ibu ku

Aku jadi takut akan hal-hal yang spele, untuk keluar satu langkah dari pintu pun aku tidak mau.