Berteman Dengan Sejenis [Vakum]

Kehadiranmu Tidak Diinginkannya

"Banyak pertanyaan muncul dalam benakmu, sehingga ketakutan juga curiga menjadikan mu menghentikan pertemanan atau persahabatan ini."

Selamat pagi,
Selamat siang,
Selamat sore,
Selamat malam,

Ini tulisan untuk kamu, speasial, dariku. Semoga bisa menjawab pertanyaan yang mengganjal dalam pikiranmu dan benakmu.

Aku langsung masuk inti judul saja, ya?
Klik untuk mendengarkan musik atau intrument, atau kamu sudah mendengarkan alunan sebelum memilih membaca wattpad ini? Aku senang, itu!

Tema kali ini, ialah "Berteman Dengan Sejenis" suka duka kamu lalui dengannya pasti ada saja yang membuatmu emosional. Bahkan ada beberapa masalah kecil maupun besar bisa menjadi penghalang dalam pertemanan atau persahabatanmu.

Pertanyaan di atas cukup menyakitkan. Kamu atau aku yang sedang atau pernah atau akan tapi jangan sampai mengalaminya. Hal yang paling menyakitkan jika kata yang sama terucap langsung dari teman sendiri.

Jujur, kamu pasti kecewa. Sudah berteman atau bersahabat selama bertahun-tahun atau bulan-bulan atau baru beberapa pekan. Rasanya, ingin pergi dan mengabaikannya langsung.

Tapi, apakah benar yang diucapkannya? Atau, justru dia terpaksa padahal itu sangat menyakitkan untuk mengatakan kamu tidak diinginkannya? Atau, itu benar?

Banyak pertanyaan muncul dalam benakmu, sehingga ketakutan juga curiga menjadikan mu menghentikan pertemanan atau persahabatan ini.

Aku bukan ingin memintamu memilih pilihan yang sama denganku. Namun, di sini aku ingin kamu mengenal sepenuhnya dalam kepribadiannya. Karena, dari sikap yang pura-pura itu akan terlihat aneh yang bisa menjadikan alasan kuat, kalau ternyata kehadiranmu itu adalah hal yang tidak diinginkan.

Tapi, bagaimana jika itu adalah paksaan semata? Dia yang terpaksa berbicara itu. kamu, bisa perlihatkan kekhawatiranmu dalam kehadiranmu. Coba kamu tanyakan apakah keberadaan mu saat ini menyiksanya? Kamu lihat responnya.

Kalau keinginannya benar? Kamu anggap kamu tidak tahu apa-apa, dengan begitu, kamu bisa sedikit demi sedikit menjaga jarak dengannya. Dari situ, akan terlihat jelas responnya.

Jangan berpikir kalau kehadiranmu itu bisa mengubah sikap aslimu atau takut untuk berteman atau bersahabat. Kamu dipisahkannya, karena itu yang terbaik.