Episode 10: pertempuran sengit, peluru meriam kematian [bagian¹]

873 128 94
                                    

(ada beberapa dialog atau scene yang saya tambah sendiri)

Flashback on

"Fokus....pada bolanya!"batin Iruma lalu menangkap bola yang dilempar Opera

"Luar biasa!"ucap Asmodeus

"Tos, tos, devi tos!"ucap Clara

"Sepertinya dia sudah siap."ucap Sullivan

"Ya. Cukup siap"ucap Opera

Flashback off

~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya

Hari pelaksanaan ujian promosi peringkat meriam peluru kematian.

"Hari ini akhirnya tiba! Gimana perasaanmu? Apa semua akan lancar?"ucap Sullivan

"Ya. Mungkin...semua akan lancar."ucap Iruma mengehentikan aktivitas makanya

"Kamu masih takut?"ucap Opera

"So-soal itu.."ucap Iruma

"Inilah saran terakhir dariku."ucap Opera lalu menyeruput teh? Kopi? Entahlah yang dia bawa

"Itu punyaku, 'kan?"ucap Sullivan

"Anggap saja sebagai cara cerdik"ucap Opera mengabaikan Sullivan

"Cara cerdik?"ucap Iruma

"Ini adalah anggapan zaman dulu dunia bawah...ketakutan adalah penghinaan bagi Iblis. Dalam hal bertahan hidup di dunia bawah, ketakutan itu sama dengan mengakui kekalahan. Jadi, saat kamu merasa takut,majulah terus kedepan."ucap Opera terpotong

"Dengan kesimpulan,Ubahlah ketakutan Nii-chan menjadi semangat Nii-chan"ucap (y/n) meneguk habis teh yang digelas pada tangannya

"Ya"ucap Opera lalu menyeruput minumannya lagi

"Itu kan punyaku."ucap Sullivan

Iruma hanya menatap Opera dengan tatapan yang susah diartikan

"Pagi! Pagi!"ucap Clara

"Iruma-sama (y/n)-sama kami datang untuk menjemput kalian."ucap Asmodeus

"Terimakasih atas makanannya"ucap (y/n) lalu keluar

"Aku harus bergegas."ucap Iruma lalu memakan makanannya dengan cepat

"Terimakasih Opera-san dan (y/n) tunggu!"ucap Iruma setelah mengikat rambutnya pergi menyusul (y/n)

"Aku harus menyiapkan diri agar tidak getar."batin Iruma

~~~~~~~~~~~~

"Hari ini ujiannya,kan? Kira-kira Asmodeus-sama bakalan naik peringkat juga enggak,ya?"

"Kalau dia enggak naik,aku bakal kaget."

"Pria seksi yang tidak terlalu buruk."

{Posisi Ameri}

"Inilah harinya."ucap Ameri sambil melihat beberapa siswa yang baru memasuki gerbang

{Posisi Iruma}

"Daku harus menang!"ucap Sabnock

"Enggak,aku yang menang!"ucap Garp

"Ayo cepat selesaikan biar aku bisa bermain lagi."ucap Lead

"Sudah lama aku tidak berolahraga."ucap Jazz

"Jangan kasar padaku ya."ucap Elizabetta

"Aku akan melindungi mu!"ucap Camui

"Iruma-sama,perhatikan hasil latihanmu."ucap Asmodeus

"Promosi! Promosi! Connor dan Murf juga menyemangati mu!"ucap Clara

Gemelos Suzuki Iruma {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang