Persaingan.

334 24 2
                                    


"Biancaaa!!!" Teriak Andin,sambil berlari menghampiri Bianca.

"Apaan sih Lo teriak-teriak." Ucap Bianca.

"gue kangen tauk sama Lo,kita tuh udah lama gak ketemu." ucap Andin sambil nyengir.

"lebay banget,kek gak ketemu 1 abad aja." ucap Bianca.

Andin hanya mlengos.

"btw kemarin Sammy nanyain Lo." ucap Andin.

Bianca menoleh pada Andin sebentar lalu kembali fokus pada buku yang dipegang.

"ih ca...Lo jangan cuek-cuek sama Sammy kasian tauk." Ucap Andin.

"suka-suka gue dong." Ucap Bianca tanpa melihat sahabatnya itu.

"Sammy tuh kalo diliat-liat ganteng tauk ca,baik,lemah,lembut lagi apalagi kalo sama Lo beuh gak ada duanya deh." Ucap Andin.

"Biasa aja." Ucap Bianca datar.

Andin mengehela nafas pelan melihat sahabatnya yang keras kepala sampai ubun-ubun itu.

Sammy berjalan memasuki kelas,Andin segera memberi kode pada Sammy.

"ca gue ke toilet bentar ya." Ucap Andin lalu segera berlari keluar kelas.

pada saat itu jam masih menunjukkan jam 06.02 Pagi,jadi belum terlalu ramai.

Sammy berjalan mendekati bangku Bianca laku memberika sebuah Tote bag pada Bianca.

Bianca yang tadinya fokus pada buku yang ia baca langsung menatap Sammy.

"buat Lo,tolong terima ya." Ucap Sammy.

"apa ini?" Tanya Bianca datar.

"rahasia,Lo bukanya pas dirumah aja." Ucap Sammy sambil tersenyum manis.

Bianca hanya diam.

"Makasih,lain kali Gausa repot-repot,buang-buang duit." Ucap Bianca yang matanya kembali tertuju pada bukunya.

Sammy sudah terbiasa dicuekin Bianca,namun dia tetap teguh memperjuangkan gadis sedingin es yang dia sukai sejak awal bertemu.

Sammy kembali menuju bangku nya.

"Sam..." Panggil Brian.

Sammy mentap Brian.

"masih yakin?" tanya Brian.

Sammy hanya mengangguk.

"jangan maksain Sam,ditolak itu sakit ." Ucap Brian.

"gue gak maksain,gue lagi memperjuangkan sebisa gue." Ucap Sammy.

Brian hanya diam mendengar jawaban Sammy yang menurutnya terlalu berharap banyak pada Bianca yang jelas-jelas tidak menyukai Sammy.

🌷🌷🌷

"Bianca pulang..." Ucap Bianca sambil menutup pintu utama rumahnya.

matanya tertuju pada seorang laki-laki berjaket hitam memandang nya dengan senyum sederhana.

"Pas banget kamu udah pulang,ayo makan sini,ada Hisyam dari tadi nunggu kamu pulang." Ucap Mama.

"o...o..ok..oke Bianca ganti baju dulu." Ucap Bianca lalu berlari ke arah kamar.

Jantungnya selalu berdegup kencang ketika bertemu Hisyam.

TOK,TOK!!

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang