Good Bye

126 12 2
                                    

Bianca membuka mata tatkala cahaya putih yang sangat terang menganggu penglihatan nya, dia sedikit menutupi wajahnya dan melihat sekitar.

"Dimana ini?" Tanya nya pada diri sendiri ketika sadar bahwa dirinya tengah berada ditempat asing, Bianca memperhatikan sekitar dan tertuju pada pohon besar yang sangat rindang di bawahnya terdapat seseorang lelaki sedang menatap pohon tersebut.

"kayak kenal" Ucap Bianca, ia segera bangkit dari duduknya dan menghampiri orang tersebut.

"Permisi mas, mau tanya ini dimana ya?" Tanya Bianca sopan pada lelaki itu.

Lelaki itu menoleh dan membuat Bianca terkejut.

"Hisyam!!?!" Ucap Bianca.

"Hai Bianca" Sapa Hisyam, dan langsung membuat Bianca terkejut setengah mati.

"k...k.kk..kamu kok?"Ucap Bianca tergagap.

Hisyam tertawa kecil.

"Ca, aku udah nggak sakit lagi, Caca...aku mau ngomong sesuatu,dengar ya" Ucap Hisyam lembut sambil menatap mata Bianca.

Bianca menatap Hisyam yang masih terheran-heran, namun Bianca tetap diam dan mendengarkan apa yang akan Hisyam katakan.

"Makasih ya." Ucap Hisyam sambil tersenyum manis.

"m..makasih buat apa?" Tanya Bianca.

"Buat semuanya, bagiku ketemu kamu adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan, aku nggak pernah menyesal ketemu kamu,kenal kamu,kamu orang yang baik dan penyayang aku tau itu." Ucap Hisyam lembut.

"Bianca,boleh aku minta tolong?" Tanya Hisyam

"apa?" Ucap Bianca

"Tolong sampaikan permintaan maaf ku ke Kenzo dan Sammy ya, dan nanti ketika kamu bangun ingat ya ambil buku dilaci kamarku, buku yang sampulnya warna ungu" Ucap Hisyam.

"Maksud kamu apa si Syam, aku ga ngerti, bangun apa?" Tanya Bianca yang masih tidak mengerti akan situasinya saat ini.

Hisyam tersenyum lembut, mengusap kepala Bianca, lalu memeluknya erat.

"Terimakasih dan Sampai jumpa dikehidupan selanjutnya Bianca, andai aku bisa hidup lebih lama, dan satu lagi jangan menangis ya, aku gasuka liat kamu nangis." Ucap Hisyam tepat ditelinga Bianca.

Bianca ingin mendapatkan penjelasan dari kata kata Hisyam namun, Hisyam memeluknya sangat erat,dan Bianca membalas pelukan hangat itu.

Hisyam melepas pelukan itu dan tersenyum pada Bianca.

"Aku sayang kamu" Ucap Hisyam

Lalu Hisyam mengecup bibir Bianca.

Bianca terbangun dari mimpinya dan menemukan dirinya tengah berada di lorong rumah sakit.

Bianca memejamkan mata sebentar
" Mimpi apa sih guee" Ucap Bianca,lalu dia bangkit dari kursi tempat ia tertidur menuju kamar inap Hisyam.

Melihat Hisyam tertidur membuat hati Bianca menjadi tenang dan sejenak melupakan mimpi aneh yang dialaminya tadi.

Namun tiba-tiba tubuh Hisyam mengejang yang membuat Bianca terkejut dan panik.

Bianca berlari keluar kamar dan berlari memamggil suster dan dokter.

"Suster!!!suster!!!dokter!!!tolongg Hisyam!!" Teriaknya Histeris.

Ada beberap Suster yang datang dan seorang dokter yang langsung mengikuti Bianca menuju kamar Hisyam.

"maaf mba tunggu diluar ya" Ucap Salah seorang suster.

Bianca menangis tersedu-sedu dilorong rumah sakit dan segera mengirim pesan pada Kenzo.

Setelah beberapa menit, dokter keluar.

"Gimana dok?" Tanya Bianca dengan wajah yang sembab.

Dokter menghela nafas pelan,lalu tersenyum menatap Bianca.

Bianca tau arti tatapan itu, ia tidak bisa menahan air matanya lagi ketika ia masuk dan melihat tubuh lemah Hisyam sudah tertutup kain putih.

selang-selang ditubuhnya sudah dilepas beserta oksigennya.

Bianca membuka kain putih itu dan memejamkan mata ketika melihat wajah pucat Hisyam.

Bianca menangis sejadi-jadinya, ketika tepat Kenzo datang.

"Bangun Syam, kamu kenapa gini sih!!!" Teriak Bianca.

Kenzo menutup wajahnya lalu menghembuskan nafas kasar.

"Kak udah kak" Ucap Kenzo sambil memegangi bahu Bianca

"Bangunn Syam bangunn!!!!gak lucu tauk!" Teriak Bianca ditengah Isak tangisnya.

"Kak udah kak, Hisyam udah tenang" Ucap Kenzo.

Bianca tidak berhenti menangis hingga tubuhnya roboh dan dengan sigap Kenzo menangkap tubuh Bianca yang sudah tidak sadarkan diri,Bianca pingsan.

-------------

Bianca terbangun dari pingsannya, dan langsung menatap Fika dan Andin yang sudah ada disebelah kasurnya.

"Ca kamu udah sadar?" Tanya Fika khawatir.

"Hisyam mana?" Tanya Bianca.

"Istirahat dulu ca,Lo masih lemes kayak gini" Ucap Andin

"Aku mau ketemu Hisyam ndin, sekarang, aku mau lihat dia yang terakhir kalinya" Ucap Bianca kembali terisak.

Andin menatap pilu sahabatnya itu, jujur ini pertama kalinya dia melihat sahabatnya menangis seperti ini,Bianca dikenal sebagai anak yang cuek dan kuat, dia tidak pernah menunjukan rasa sedihnya didepan banyak orang namun kali ini rasanya berbeda.

Kenzo masuk ke dalam kamar Bianca.

"Ayo kak, kerumah Hisyam" Ucap Kenzo dan langsung di iyakan oleh Bianca.

Dibantu Andin dan Fika, Bianca berjalan menuju mobil Kenzo.

Sepanjang perjalanan Bianca tidak bisa menahan air matanya, hingga sampai dirumah Hisyam yang sudah ada banyak orang, rasanya Bianca tidak sanggup menatap wajah pucat Hisyam berbaring lemah.

Terlihat kakak Hisyam beberapa kali mengusap matanya untuk menghilangkan air matanya yang akan menetes.

Bianca hanya diam menatap wajah Hisyam, kenangan-kenangan bersama Hisyam berputar -putar dikepala Bianca membuatnya menangis.

Andin mengusap lembut punggung Bianca.

Hingga dipemakaman tempat peristirahatan terakhir Hisyam, Bianca tetap mendampingi.

"Bianca, terimakasih ya" Ucap Kakak Hisyam,Bianca hanya mengangguk.

"ini dari Hisyam" Ucap Kakak Hisyam sambil menyodorkan buku bersampul ungu.

Bianca menerima buku itu dan teringat tentang mimpinya tadi, ternyata itu adalah salam terakhir dari Hisyam sebelum pergi.

Setelah Kakak Hisyam dan istrinya pergi, Bianca masih tetap disana, menatap batu nisan yang bertuliskan Nama Hisyam.

Bianca menangis lagi.

"Kenapa?kenapa kamu pergi?" Tanya Bianca sambil terisak.

"Udah ca" Ucap Fika menenangkan.

"Aku kangen kamu, aku belum sempet ngucapin salam perpisahan,kamu curang Syam" Omel Bianca.

"Hisyam udah tenang, Dia gak sakit lagi disana ca" Ucap Andin.

"pulang yuk, mau hujan, kalo kamu kangen Hisyam nanti aku temani kesini" Ucap Fika.

Bianca awalnya enggan untuk pergi dari pemakaman,namun Andin dan Fika berhasil membawa Bianca pulang dan meninggalkan Hisyam beristirahat dengan tenang.

-------------

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang