Kesempatan.

689 42 2
                                    


Sudah 3 minggu lamanya Hisyam belum membuka matanya dari koma.

Dan Bianca?

Tetap menemaninya,terkadang setelah pulang sekolah dia akan langsung menuju rumah sakit tempat Hisyam di rawat,cuman sekali Bianca melihat kakaknya Hisyam menjenguknya setelah itu dia tidak datang lagi.

Kenzo terkadang juga ikut menemani Bianca yang terus terjaga setiap malam.

Bianca berjalan ke arah gerbang sekolah menunggu jemputan dari adiknya.

Seseorang memegang lengan tangannya.

"Ca.." ternyata Sammy.

Bianca hanya menatap Sammy dengan wajah datar.

"Lo mau kemana?lo jarang pulang ya?" Tanya Sammy.

"Bukan urusan lo." Ucap Bianca ketus.

Sifat cueknya kembali lagi.

Motor Kenzo berhenti tepat di depan Bianca.

Bianca segera naik ke boncengan Kenzo,Sammy hanya melihat Bianca dengan tatapan cemas.

***

Bianca menatap Hisyam,lalu dia membuang nafas pelan.

"Gue beli minum dulu ya." Ucap Bianca,tidak sengaja mengelus lembut rambut Hisyam.

Lalu Bianca keluar ruang rawat inap Hisyam untuk membeli minum.

Di Rumah sakit medica memang terdapat cafe.

Bianca memesan satu coffe hangat untuk dirinya sendiri,setelah membayar dan meminum coffe nya,Bianca berjalan kembali menuju ruang rawat inap Hisyam.

Namun setelah sampai banyak suster keluar masuk dan dibaca dari gerakannya seperti terburu-buru,dan tepat disamping pintu ruang rawat inap Hisyam terdapat Kenzo,Bianca langsung menghampiri adiknya itu.

"Ada apa ini?" Tanya Bianca bingung.

"Kak,Hisyam sadar dari koma." Jawab Kenzo sambil tersenyum diakhir kalimatnya.

Bianca melongo tak percaya,dia bergegas ingin menemui Hisyam dan meminta maaf apa yang telah terjadi beberapa minggu lalu,namun Kenzo mencegahnya.

"Dokter dan suster masih menangani didalam,kita disuruh tunggu diluar sebentar." Jelas Kenzo.

Bianca membuang nafas kasar,dia sudah tidak sabar ingin menemui Hisyam,dia sangat merasa bersalah.

5 menit dokter dan suster baru keluar ruang rawat inap Hisyam,Bianca dan Kenzo sontak langsung berdiri.

"Gimana dok?" Tanya Bianca tidak sabar.

"Keadaannya membaik,tapi dia masih tidak boleh banyak bergerak." Jelas Dokter lalu pergi.

Bianca langsung masuk ke dalam ruang rawat inap,dan melihat Hisyam yang berbaring lemah diatas ranjang tidurnya.

Bianca pelan-pelan mendekati Hisyam,mata Hisyam menangkap sosok Bianca yang berjalan mendekatinya,Bianca diam kaku.

Kenzo hanya diam di dekat pintu.

Hisyam tersenyum,tangannya menunjuk kursi yang berada di dekat ranjangnya,seolah mengerti Bianca duduk di kursi itu.

Bianca mengambil selembar kertas dan pulpen.

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang