Naif

573 38 2
                                    


Bianca mendengus kesal tatkala
sammy menghampirinya.

"Hai Bianca..." sapanya ramah.

Bianca hanya memandang dengan ekspresi khas nya yaitu datar.

Fika dan Andin saling menatap lalu tertawa kecil.

"Mau pesen apa?biar aku yang mesenin." Tawar Sammy.

"Gausa!gue bisa pesen sendiri." Ucap Bianca,lalu beranjak dari tempat duduknya menuju penjual bakso dikantin sekolah.

Sammy memandang Bianca lalu duduk dan menghela nafas pelan.

"Udah dibilangin kan." Ucap Fika.

"Susah." Tambah Andin.

"Gue gak nyerah!gue bakal dapetin hatinya Bianca." Ucap Sammy keras kepala.

"Batu banget sih!" Celetuk Brian,
yang entah sejak kapan sudah berada di samping Fika.

"Sejak kapan lo disini?" Tanya Fika pada Brian.

"Barusan hehehe." Jawab Brian sambil nyengir.

"Oiya...kamu mau pesen apa?" Tanya Brian.

"Gue bis..." belum selesai Fika berbicara,Brian memotongnya.

"Pasti batagor gak pakek timun kan,oke aa Brian pesenin buat bidadari Fika,bentar ya." Cerocos Brian lalu berjalan ke arah penjual batagor.

"Briannn!!" Ucap Fika kesal.

Namun Brian tidak menggubris sama sekali.

"Brian tuh kayaknya serius sama lo Fik,udah terima aja kali." Ucap Andin,lalu tertawa kecil.

"Apaan sih lo!" Ucap Fika kesal.

Andin hanya tertawa.

Sammy?

Sammy melamun sambil memikirkan cara bagaimana meluluhkan hati Bianca yang sedingin es.

🌷🌷🌷

Hisyam menghirup udara didepan rumah sakit.

Keadaan Hisyam sudah membaik dari kemarin,makanya dia sudah diperbolehkan keluar rumah sakit.

Kenzo datang untuk menawarkan bantuan membawa barang-barang Hisyam.

"Kenzo,kita ke rumah dulu ya,naruh baju baju ku." Ucap Hisyam,dengan bahasa isyarat.

Kenzo hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju.

Kakak laki-laki Hisyam tidak bisa menjemput karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Kenzo dan Hisyam telah sampai di depan pagar rumah Hisyam.

Hisyam membuka pagar dan mempersilahkan Kenzo masuk.

"Ini ditaruh mana?" Tanya Kenzo.

"Kamarku." Jawab Hisyam.

Kenzo mengangkat tas besar milik Hisyam.

Namun Hisyam melarang Kenzo,lalu menyuruhnya untuk duduk dan beristirahat.

Kenzo mengiyakan lalu dia duduk dikursi ruang tamu mengamati rumah besar Hisyam.

Di dinding sebelah kanan Kenzo terdapat foto besar yang dipajang disana.

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang