Jadian.

204 14 1
                                    


Dari kemarin hati Hisyam sama sekali tidak tenang memikirkan bagaimana caranya dia mengungkapkan isi hatinya pada Bianca.

Hisyam mondar-mandir sendiri di dalam kamarnya.

CEKLEK!!

Pintu kamarnya terbuka menampakkan Harris,kakak kandung laki-laki Hisyam sedang berdiri dan berpakaian rapi.

"ayo siap-siap kita akan mengunjungi bunda." Harris,lalu kembali menutup pintu kamar Hisyam.

Hisyam segera siap-siap,lalu turun menghampiri kakaknya dan istrinya dibawah.

Dalam perjalanan Hisyam hanya diam,pikirannya masih melayang memikirkan Bianca.

Mobil Harris berhenti tepat di toko bunga.

"mau belikan bunda bunga dulu,kamu mau ikut pilihkan?kamu kan tau bunga kesukaan bunda." Harris.

dan Hisyam hanya mengangguk lalu ikut turun dari mobil untuk memilihkan bunga untuk bunda nya.

ketika sedang melihat-lihat tak sengaja Hisyam melihat bunga mawar merah,Hisyam bilang pada kakaknya dia mau bunga mawar itu sebuket.

Harris bingung,setahunya bundanya agak tidak menyukai bunga mawar merah.

"Bukan untuk bunda." Hisyam yang tau kakaknya sedang bingung segera menjelaskan.

"Bunda suka mawar putih." Hisyam.

Harris segera membeli sebuket bunga mawar putih dan sebuket mawar merah yang diminta Hisyam.

Mereka sampai ditempat tujuan,tempat dimana bunda beristirahat dengan tenang.

Hisyam melihat tempat sekitar yang sepi namun tenang,Hisyam perlahan melangkahkan kakinya menuju makam bunda nya di ikuti Harris dan istrinya.

Hisyam memegang batu nisan bunda nya yang sudah sangat lusuh,Harris membersihkan rumput-rumput liar yang sudah tumbuh di makan bunda nya.

"bunda...Harris datang lagi sama Anna,dan juga anak yang paling bunda sayang Hisyam,maaf ya bunda lama nggak mengunjungi bunda." Ucap Harris.

Hisyam masih diam,lalu menempatkan sebuket bunga mawar putih didekat batu nisan bunda nya.

"Hisyam kangen bunda."

Mute LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang