sepuluh

579 69 4
                                    

WARNING!!
harap meninggalkan vote juga coment,
plss jangan jadi pembaca gelap(
belajar menghargai karya orang lain ya😊💓
trimakasii dan lavyuu❤🌸

•.•.•.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•.•.•.

"claayy!!" baru selangkah laki laki itu ingin memasuki area sekolah setelah tadi ia selesai memarkirkan mobil, niat nya terhentikan oleh panggilan seseorang.

"tungguin ratuuu!!" clay tersenyum setelah mengetahui si pemanggil, gadis nya itu tengah berlari menuju ke arah nya.

"mowningg clayy!" ratu langsung memeluk erat lengan clay.

"pagi juga tutu" clay mengusap lembut puncak kepala ratu.

"dianter siapa?" tanya clay sambil berjalan beriringan dengan ratu di sepanjang koridor.

"pak syaiful" clay mengangguk anggukan kepala nya paham.

"clay, maaf soal malem minggu kemarin. ratu juga kesel sumpah sama sandy, masa dare nya aneh aneh. ratu ga bermaksud bik-"

clay membekap mulut ratu gemas, "ga apa apa ratu, gausah di pikirin lagi ya" ia mengelus lembut pipi kiri ratu.

"tapi kenapa clay bilang ayok?" tanya ratu pelan.

"kenapa? baper yaaaa?" jawab clay meledek.

ratu memalingkan wajah nya, ia yakin pipinya kini sudah memerah sempurna.

"ayok anter ratu dulu ke kelas!!" ratu mengalihkan pembicaraan, ia menarik clay menuju kelas nya.

ratu menatap sebal siswi siswi centil yang meliriknya sinis, "iri? bilang babu!" gumam ratu pelan, tetapi masih bisa didengar clay.

"gausah didengerin, gabaik buat kesehatan kuping" clay menutup kedua telinga ratu menggunakan telapak tangan nya.

ratu mendongak, menatap clay yang memang lebih tinggi daripada ratu.

"lagian kenapa sih fans nya clay banyak banget?!" ucap ratu kesal.

"mau sebanyak apapun cewe yang suka sama gue, tapi tetep gue mau nya lo tu"

•.•.•.

"ini kenapa si rame rame gitu di depan ruang kepsek?" tanya ratu yang kini sedang bersama sandrinna, hendak menuju kantin.

yang berada di kerumunan itu semua nya siswi, ntah sedang melihat apa diruangan kepsek berkepala plontos itu.

"gatau, mau liat?" ujar sandrinna, ratu mengangguk. lalu mereka berdua menuju kerumunan itu.

the queenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang