PART 2

97 4 0
                                    

“Ki, Mu.. ayok..” seru Nurfa saat kami semua sedang istirahat di ruang tengah. Aku sedikit terkejut melihat Nurfa yang sudah mengganti piyama nya dengan jeans dan kaus bergambar Namsan Tower.

“Lo mau kemana?” tanya Kiki yang masih sibuk dengan masker nya.

“Ke Mouse Rabbit, ayok kan aku udah bilang sama kalian dari kemarin. Kajja siap-siap aku tunggu disini” ucap Nurfa sambil duduk di sofa.

“Iih ogah ah gw ke Mouse Rabbit, cuma duduk pesen minum sambil ngeliatin band belom terkenal perform” ejek Kiki. Aku hanya melirik ke arah Kiki.

“Ih yaudah kalo kamu enggak mau nemenin aku, masih ada Mumu” balas Nurfa.

Aku..?? harus aku lagi..?? Nurfa yang sepertinya tahu aku akan menolak langsung memasang tampang memelas nya. Mereka berdua selalu melakukan itu, ketika memohon hal-hal yang menurutku tidak penting. Kalau bukan karena eomma mereka yang menitipkan mereka kepadaku, kalau bukan karena mereka sahabatku, aku benar-benar tidak akan melakukannya.

Akhirnya aku mengalah dengan setengah hati, aku mengganti pakaianku dan menemani Nurfa menonton perform Storm. Kafe ini penuh dengan Storm’ers yang ingin melihat perform band kesayangan mereka. Kami selalu duduk di tempat yang sama di dekat jendela pojok kanan kafe.

Aku sebenarnya heran dengan Nurfa, ini sudah lebih dari 10 kali kami menonton perform Storm tapi ia tidak pernah memberanikan diri untuk meminta foto bersama atau sekedar tanda tangan seperti Storm’ers lainnya. Ia hanya bisa mengagumi sang vokalis dari kejauhan.

Tapi kami sebenarnya sudah cukup mengenal baik para member band Storm, dia yang memakai kaos putih polos adalah Drummer Storm yaitu Siwon, yang memakai topi merah adalah Bassist Storm Donghae, yang sedang minum jus anggur dia adalah Gitaris Kyuhyun, sebelahnya adalah Henry yang merupakan Keyboardist Storm. Satu lagi, dia yang memiliki mata sipit Yesung, main vocal dari Storm.

Member yang sering menyapa kami hanya Donghae oppa, dia sangat baik terhadap kami. Sedangkan yang lainnya hanya menganggap kami sebagai fans biasa. Tapi Donghae tahu sebenarnya hanya Nurfa yang mengidolai Yesung, aku hanya bertugas menemaninya.

“Fa, gw ke toilet sebentar ya” ucapku dan disahut dengan anggukan dari Nurfa.

Saat aku sudah menyelesaikan urusanku di toilet, aku melihat seorang gadis sedang berdiri di depan sosok yang sepertinya aku kenal. Yaa.. dia adalah manager band Storm, Eunhyuk.

Dia terkenal playboy hampir sebagian dari Storm’ers pernah dekat dengannya. Aku sendiri heran, apa yang disukai para wanita itu dari dia?. Wajahnya tidak begitu tampan, ia kurus dan sikapnya tidak aku suka.

“Laki-laki di Korea dan Indonesia sama aja, sama-sama buaya darat!!” ucapku dalam bahasa Indonesia.

“Mwo?? Apa yang kau lihat??” ucap Eunhyuk saat aku memperhatikan apa yang ia perbuat pada wanita itu.

Aku tidak menanggapi nya dan beralu keluar dari toilet. Saat aku kembali ternyata Donghae oppa. Aku langsung tersenyum manis saat melihat Donghae oppa.

“Annyeonghaseyo oppa” sapaku pada Donghae oppa. Donghae oppa hanya tersenyum dan membungkuk. Ia terlihat seperti sedang mencari seseorang. Pandangannya menyapu hampir seluruh kafe.

“Oppa waeyo?” tanyaku heran.

“Aah.. aniyo, aku hanya sedang mencari seseorang” jawabnya sambil tersenyum manis.

“Apakah dia kekasih mu oppa?” tanya Nurfa.

“Aniyo.. aku tidak memiliki kekasih, aku mencari Eun Hyung” jawabnya singkat. Aah.. ternyata dia yang oppa cari, ucapku dalam hati.

When I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang