Mulai dari part ini aku kasih semacem cuplikan kejadian yang enggak disorot di part sebelum nya..
“Oppa, kenapa kau tidak memberinya kesempatan lagi?” tanya Sooyoung saat dirinya menghampiri Ryeowook di taman kampus. Ia berdiri dan menatap Sooyoung dengan aneh.
“Kesempatan? Siapa?” tanya Ryeowook bingung.
“Dia, yang kemarin menawarkan diri untuk audisi ulang” jawab Sooyoung mengingatkan.
Akhirnya Ryeowook ingat dengan wanita yang kemarin ngotot untuk audisi ulang. Ia tersenyum, tetapi senyumnya seperti meremehkan wanita itu.
“Oppa harus mengizinkannya untuk mengikuti audisi ulang” tambah Sooyoung. Ryeowook sedikit terkejut dengan ucapan Sooyoung.
“Bagaimana bisa aku mengaudisi orang yang tidak bisa menyanyi? Audisi ulang tidak pernah ada selama ini” sanggah Ryeowook.
“Untuk kali ini, aku yang memimpin paduan suara. Keputusan ada di tanganku. Aku akan membawanya masuk menjadi anggota paduan suara” balas Sooyoung mantap.
*NURFA POV
Ini tahun ke 2 kami tinggal di Seoul, kami memiliki satu agenda khusus setiap 3 minggu sekali yaitu wisata kuliner di pasar-pasar tradisional Korea. Dan minggu ini, kami sudah berencana untuk mengunjungi pasar Shinpo di distrik Incheon.
Karena semua makanan yang kami sukai ada disana, aku sangat menyukai Gukwappang (kue berbentuk bunga dengan isian kacang merah), Mumu sangat menyukai Gonggalppang (roti renyah yang di dalamnya kosong), sedangkan Kiki ia menyukai Dakgongjeong (potongan ayam goring yang dilapisi dengan saus asam-manis).
Hari ini kami sedang libur kuliah. Tapi suasana flat sepi,karena kedua sahabatku itu sedang keluar. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, aku merasa kelaparan. Aku memutuskan untuk menelfon Kiki.
“Wae geurae?” tanyanya saat ia mengangkat telfon ku.
“Kamu dimana? Kita jadi enggak sih jalan ke Incheon?” balasku.
“Aah iya maaf gw lupa. Lo sama Mumu aja duluan yang kesana, nanti gw nyusul. Gw masih sibuk, Gw tutup dulu ya. Bye”. Aah dia memang begitu, kalau sedang mengejar sesuatu yang dia inginkan, sahabat pun dia lupa.
Aku pun menghubungi Mumu..
“Aah iya sorry banget fa gw masih di kampus, sekitar setengah jam lagi gw baru selesai. Gimana kalo lo duluan aja kesana?” jawab nya saat di telfon. Aku hanya mendesah kesal,yaa.. aku sepertinya memang harus jalan sendiri kesana, mereka juga sudah berjanji akan menyusul, karena akan lebih cepat sampai di Sinpo.
Jarak dari Flat menuju pasar Sinpo memerlukan waktu sekitar 20 menit dengan menggunakan bus. Pasar Sinpo adalah pasar yang paling sering kami kunjungi karena searah dengan kampus kami. Saat aku sampai di pasar Sinpo, aku mengirimkan message untuk Mumu dan Kiki, tetapi mereka tidak membalas message ku.
Aku sudah mulai merasa bosan menunggu mereka di pintu masuk pasar. ‘Ah disana ada toko music baru. Apa aku menunggu mereka disana saja ya?’ pikirku. Akhirnya aku melangkahkan kaki ku memasuki toko music itu.
Aku melihat ke sekeliling dan ternyata toko music ini sangat lengkap koleksinya. DVD, VCD, Kaset Tape bahkan piringan hitam ada disini. Dan hampir semua album girlband,boyband, band local, band luar negeri seperti Linkin Park, dan band indie korea juga ada disini.
Aku mendekati rak album band indie korea, disana aku menemukan album perdana band Storm. Sekarang band Storm sudah mulai terkenal, mereka sudah bergabung dengan sebuah agensi besar di Korea. Aku tersenyum melihat kaset itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You
Teen FictionMenceritakan tentang 3 mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Korea Selatan atas nama persahabatan. Kiki, cewe yang terobsesi dengan Kim Ryeowook, kaka tingkatnya di kampus. "Love at the First Sight" terjadi saat ia melihat Ryeowook di acara 'Nigh...