Sunny berjalan cepat keluar dari panti, tangannya bergetar ia terus menutupi wajahnya dengan topi. Dari ekor matanya terlihat beberapa orang di aula keluar dan berlari kearah ruangan bayi. Mungkin seseorang sudah tahu tentang kejadian tadi.
Buru-buru ia menstarter mobilnya dan melepaskan topi,pikirannya kacau. Ia terlihat ketakutan berulang kali ia melihat kaca spion takut kalau seseorang mengikutinya.
“AAAAAAKKHH” ia membanting stir ke kiri dan menepikan mobil nya. Ia berteriak dan memukul stir dan menatap kedua tangannya yang masih bergetar.
Ia merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan tadi.
“Ani..aniyo.. aku tidak salah.. Dia yang salah” perlahan air mata mulai turun, ia semakin histeris menutup kedua telinganya.
Ia merasa seseorang membisikkan kata-kata bersalah di telinganya.
“Berhenti!!” pekik nya
“Aku tidak bersalah, dia pantas mendapatkannya. Dia sudah mengambil oppa (eunhyuk) dariku. Dia pantas mati, Sunny-ah!”
***
*MUMU POV
Dalam tidurku aku mendengar derap langkah berlari mendekat. Aku juga mendengar suara lainnya yang memanggil nama ku, ada suara tangis. Bahkan aku bertemu dengan Bunda dan Ayah tetapi mereka hanya tersenyum dan menghilang.
Walaupun mendengar semuanya, aku tidak dapat melihatnya. Aku merasa lemah bahkan sangat lemah, membuka mata ku saja aku tidak mampu.
Entah sudah berapa lama aku tertidur seperti ini, hingga akhirnya aku mampu membuka mataku perlahan. Ruangan ini sangat tenang hanya ada suara bubble dari tabung oksigen.
Aku melihat sekeliling perlahan, tidak ada satupun orang disini. Tenggorokan ku terasa kering, aku mencoba menggapai gelas di meja samping kanan ku.
PPRRAANGGG!!!
Gelas itu pecah saat aku coba menggapainya, tubuhku masih lemah, tanganku saja bergetar ketika bergerak. Mulutku tak dapat mengeluarkan suara.
“Mumu-yya!” seseorang masuk ke kamar ku dengan tergesa ketika mendengar gelas yang pecah.
Dia membersihkan pecahan gelas dan menyingkirkannya. Ia terlihat cemas melihat keadaanku. Aku hanya heran melihat dia, kenapa dia bisa ada disini? Kemana Nurfa dan Kiki?
“Neo gwaenchana?” ucapnya sembari mengelus tanganku. Aku hanya memandangnya dengan mata sayu.
“Kenapa kau tidak memanggilku? Apa yang kau mau? Malhaebwa” ucapnya lagi.
Aku memberinya isyarat kalau aku haus. Dan sepertinya ia mengerti, lalu ia mengambil botol air mineral dan memasukkan sedotan ke dalamnya. Aku di bantu untuk minum.
“Hanya katakan saja apa yang kau inginkan. Aku akan selalu ada disini untuk menjagamu sampai kau sembuh”
Dia,Eunhyuk. Orang yang kini sedang di sampingku tertidur di tepi ranjang karena kelelahan merawatku selama aku sakit. Dari wajahnya bisa kulihat ketulusan, ia tidak akan melakukan hal yang macam-macam padaku.
Aku mengelus puncak kepala nya perlahan. Ia tidak terganggu dan tetap tertidur pulas. Aku tersenyum.
“Eunhyuk-ssi, gomawo” bisikku.
***
Keesokan pagi nya aku merasa lebih baik sekarang aku sudah bisa berkomunikasi dan menggerakkan tubuhku. Eunhyuk masih disini, ia menginap selama aku sakit. Ia bahkan menyuapiku dan membantuku melakukan beberapa hal. Aku dan dia kini berteman.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You
Fiksi RemajaMenceritakan tentang 3 mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Korea Selatan atas nama persahabatan. Kiki, cewe yang terobsesi dengan Kim Ryeowook, kaka tingkatnya di kampus. "Love at the First Sight" terjadi saat ia melihat Ryeowook di acara 'Nigh...