TEASER 18: MOOD

4.3K 512 16
                                    

Seoul, 4.45 pm

Jennie POV
Hari yang benar-benar menyebalkan. Ada apa dengan Lisa? Apa dia tidak sadar dengan kesalahan yang dia lakukan? Bahkan dia sama sekali tidak berniat untuk mengembalikan mood-ku yang sempat berantakan karenanya. Shit! Tapi dia lebih memilih untuk mengurus restoran-nya dibandingkan harus menemaniku.

"Moody's" seseorang di depanku berkata meledek. "Wae?" kesalku.

"Apa kekasihmu selalu merasa kesulitan untuk mengatasi mood-mu?"

"Diam! Aku sedang tidak ingin membahas wanita brengsek itu. Dia benar-benar menyebalkan." aku memilih untuk menyenderkan punggungku pada kursi cafe. Sungguh, ini terasa sangat menenangkan.

"Ya, sama seperti dia yang selalu sibuk dengan pekerjaannya" aku membelalak terkejut mendengar perkataannya. Ternyata dia juga memiliki nasib yang sama sepertiku?

"Wait, bagaimana bisa pertengkaranmu tidak kunjung terselesaikan? Kurasa, sudah berkali-kali aku mendengar keluhan tentang kekasihmu itu hingga aku merasa sedikit bosan" jawabku malas sedangkan dia hanya bergerak memutar-mutarkan jarinya mengikuti pahatan cangkir di depannya "Sepertinya dia tidak pernah memikirkan perasaanku. By the way, dimana kekasihmu bekerja sekarang?" tanyanya dengan mulai menyesap coklat panas yang baru saja kami pesan beberapa menit yang lalu.

"Lisa maksudmu?"

"Ya. Siapa lagi jika bukan dia bodoh"

"Emh, dia memilih untuk mengurus restoran Thailand milik ayahnya di Hannam Dong" jelasku singkat.

"Kau tau? Nama kekasihmu sama seperti nama seseorang yang pernah menolongku beberapa bulan yang lalu? Ah aku lupa, mungkin sudah hampir satu tahun yang lalu"

"Maksudmu?" aku bertanya bingung dengan mengerutkan keningku dan semakin mendekatkan wajahku pada wajahnya bersiap untuk mendengarkan penjelasannya.

"Aish, tidak penting. Aku harus pergi sebelum mommy mencariku" aku memutar bola mataku malas mendengar jawabannya. Dia mulai beranjak membereskan beberapa barang-barang bawaannya bersiap untuk pergi meninggalkan cafe.

"Aunty sibuk?" tanyaku tiba-tiba.

"Tidak, hanya mengurus beberapa berkas saja di kantor" jawabnya.

"Hm, pagi tadi seseorang datang untuk meminta pengambilalihan kontrak adikmu, Young Bae. Aku tidak tau apa tujuannya, Irene" wanita itu terdiam bingung dan kembali mendudukkan tubuhnya cepat dengan menatapku penasaran. "W-what? Bukankah dia masih memiliki kontrak beberapa tahun lagi dengan Agency-mu?" kejutnya.

"Hm, memang benar. Sudahlah, kau tidak perlu khawatir tentang hal ini. Young Bae sedang naik daun diatas nama Agency-ku. Aku tidak mungkin mau menerima tawaran bodoh itu. Bisa saja aku rugi besar karenanya, maybe?" ucapku.

"Good job". "Well, aku harus pergi sekarang, hari sudah mulai petang" pamit Irene dengan berjalan terburu-buru meninggalkanku.

"Ne, hati-hati di jalan" teriakku tidak memperdulikan semua orang yang masih berada di ruangan yang sama sepertiku.

__________

"Astaga, mataku terasa sangat berat" aku menggerakkan jemariku untuk memijat pangkal hidungku. Satu tanganku masih sibuk dengan stir mobil yang sedang aku kendarai dengan kecepatan sedang. Hari terlihat sudah hampir petang tapi aku tidak bisa menahan rasa kantukku yang datang tiba-tiba. Beberapa lampu merah sudah kulewati hingga aku menghentikan mobilku secara mendadak saat mataku tidak sengaja menangkap kehadiran sebuah mobil hyundai stargazer berwarna abu-abu yang baru saja berhenti di depan apartemen elite di pusat kota. Aku menolehkan kepalaku menatap spion mobil. Shit! Bukankah itu mobil Lisa? Wait, tidak mungkin. Apa yang sedang mereka lakukan bersama?

𝐓𝐄𝐀𝐒𝐄𝐑 [𝐉𝐄𝐍𝐋𝐈𝐒𝐀] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang