TEASER 4: HUKUMAN? [M]

17.2K 1.1K 59
                                    

Happy Reading

🍷

Lisa POV
Aku membelalakkan mata terkejut saat dia menggerakkan jarinya pada bibirku dengan gerakan sensual hingga beberapa saat kemudian aku merasakan bibirnya mendarat pada bibirku. Sungguh aku tidak menyangka ini akan terjadi. Aku mencoba bergerak untuk menolak lumatannya tapi itu semakin membuatnya memperdalam ciumannya. Perlahan dia mulai menghisap bibir bawahku dan memaksa lidahnya untuk mengobrak-abrik isi di dalam mulutku. Aku memejamkan mataku ketika merasakan sensasi yang berbeda pada tubuhku.

Aku melihatnya mulai kehabisan oksigen dan dia menarik wajahnya hingga meninggalkan benang saliva diantara bibirku dan bibirnya. Ibu jarinya kembali bergerak untuk meraba bibirku dengan gerakan lambat. Aku masih diam mematung. Aku merasa bingung harus berbuat apa sekarang. Apa ini yang dia maksud sebagai hukuman? Dengan cara menciumku? Ya Tuhan! Dia mengambil first kiss ku.

Aku kembali terkejut saat dia semakin menarik tengkukku untuk lebih dekat pada wajahnya. Aku menahan nafasku. Jarinya bergerak halus meraba leherku dan berhenti pada jakunku. Susah payah aku bertahan agar tidak menelan ludahku tapi usahaku gagal. Benda keras yang berada di leherku bergerak naik kemudian turun secara seirama saat aku menelan ludah dengan sangat pelan. Dia melihatnya dan tersenyum nakal. Jarinya masih berada di leherku hingga beberapa saat kemudian turun dan mencoba untuk menelusup masuk kedalam kemejaku. Aku mulai berkeringat. Jantungku berdetak sangat cepat, Oh fuck! Jangan sampai dia mendengarnya. Aku kembali menahan nafasku saat dia meraba abs-ku. Mungkin aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Emhh" Satu erangan lolos dari mulutku saat dengan tiba-tiba dia meremas payudara kecilku. Damn! Aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi. Dengan cepat aku membalikkan tubuhnya dan menghimpitnya di tembok. Dia tersenyum puas sembari menjilat dan menggigit bibir bawahnya membuatku semakin merasa bergairah.

Aku mengklaim bibirnya dengan cepat. Aku mulai melumatnya hingga mulutnya terbuka spontan seolah berkata 'selamat datang'. Lidahku menulusup masuk dan menulusuri isi mulutnya tanpa ada yang tertinggal. Tanganku bergerak menarik tengkuknya untuk memperdalam ciuman kami. Aku kembali bergerak untuk mendorong tubuhnya ke atas ranjang tanpa melepaskan pangutan kami. Posisiku sekarang berada di atas tubuh mungilnya dan aku mulai mengunci pergerakannya.

"Emhh" erangnya. Aku mulai kehabisan nafas dan bergerak menarik wajahku untuk menjauh dari wajahnya. Aku menghirup oksigen dengan serakah. Sedangkan dia terus saja menatapku dengan senyum puasnya.

"Kau kalah Manoban! Kau akan mendapatkan hukuman yang lebih besar dari ini" dia berkata sensual. Aku tidak mendengarkan perkataannya dan aku kembali mengarahkan bibirku pada leher jenjangnya dan mulai menghisapnya dengan cukup kuat tanpa meninggalkan tanda.

"Engh Li-lisa" dia mengerang membuatku tersenyum penuh kemenangan.

"Kau lihat siapa yang kalah, Mrs Kim?" ucapku. Dia mencoba untuk membuka suara tapi sebelum itu aku kembali menjilati lehernya hingga membuatnya kembali mengerang. Aku semakin bersemangat melakukan aktivitasku, tanganku tidak tinggal diam dan mulai bergerak untuk meremas payudaranya dengan gerakan lambat hingga membuatnya mendesah semakin keras.

"Kau yang akan mendapatkan hukuman karna telah mengambil First Kiss ku nona Kim" ucapku tanpa menarik tanganku dari payudaranya. Dia kembali berusaha untuk menjawab perkataanku tapi lagi-lagi aku menggagalkannya dengan semakin mengeraskan remasanku pada payudaranya dan semakin menggoda tubuhnya. Dia tersiksa. Hm, sekarang dia tau seperti apa hukumannya jika selalu mencoba untuk menggodaku.

"Ahh Lisa, A-aku tidak peduli lagi! Ahh come on emhh fuck me now Lalisa!" Dia berkata susah payah sembari membuka satu kancing kemejanya dengan tangan yang gemetar hingga aku memutuskan untuk membantu dia melakukan aktivitasnya dan sekarang aku bisa melihat payudara besarnya yang masih terbalut bra berwarna merah. Pandanganku terkunci pada pemandangan indah yang berada di depan mataku. Shit! Aku sudah sangat horny.

𝐓𝐄𝐀𝐒𝐄𝐑 [𝐉𝐄𝐍𝐋𝐈𝐒𝐀] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang