TEASER 27: YES, DADDY [M]

8.5K 496 11
                                    

Jennie POV
"Kiss me Daddy" aku merasakan tangan Lisa berjalan lembut menaiki punggungku meraba kaitan bra berwarna hitam itu kemudian membalik tubuhku hingga tubuh bagian depanku menempel sempurna pada dinding. Aku merasakan dingin bercampur panas hasrat yang seolah sudah berada di ujung tanduk ketika merasakan setiap sentuhan dari jari-jari panjang wanita jangkung yang sekarang berstatus sebagai, tunanganku.

"Tolong katakan sekali lagi. Kau memanggilku apa?" bisikannya begitu lembut dan sensual membuat bulu kudukku berdiri. Langkah kecilnya semakin bergerak menghimpit tubuhku yang hampir telanjang karenanya. Sial, payudara dan bokong sintalku menjadi mainan baru untuknya. Dia menarik tubuhku hingga kami bertukar tempat dengan posisi dia yang memeluk tubuhku dari belakang.

"Yeshh emh daddyh~" erangku menggoda ketika dia bermain dengan kedua payudaraku. Kedua tanganku berada di atas punggung tangannya menggenggamnya erat guna memperkuat remasan-remasan yang hampir membuatku terbang melayang.

"Akan kupastikan kau puas malam ini, nona." aku tidak tau darimana dia mendapatkan sisi liar yang lebih mengangumkan dari sebelumnya. Bahkan aku terlihat seperti jalang kecil yang sudah pasrah dengan apa yang akan dia lakukan pada tubuh indahku.

"Yah, buat aku puas. Aku menginginkannya sekarang, engh godhh~" aku menjawabnya dengan membuat tubuh kami saling bergesekan hingga beberapa menit kemudian aku berbalik mendapati wajahnya yang sudah memerah seolah air liur akan menetes dari sisi bibirnya yang terukir sempurna. Jakunnya naik turun menarik pinggangku ketika aku menggigit bibir dalamku dengan melempar tatapan menggoda.

"Ahh shit! Sangat basah" wajahku mendekat pada lehernya saat jemari panjangnya mulai masuk dan membelah bibir vaginaku. Semakin dia bermain liar dibawah semakin aku menghisap lehernya hingga meninggalkan kissmark berwarna merah kebiruan disana. Salivaku terulur saat aku menarik kepalaku kembali. Sialan, tubuhku baru saja tersengat sengatan listrik tegangan tinggi.

"Ahh, fly me slowly baby" pintaku memeluk lehernya erat. Dia menarik tangannya beralih mendorong tengkukku untuk segera datang melahap bibirnya. Saat bibir kami terpaut sempurna, lidahnya mulai melilit lidahku rakus seolah tak ada lagi hari esok. Kedua tangannya turun membelai punggungku berhenti pada pengait braku dan mulai membukanya kasar kemudian melemparkannya asal.

"Emh. Yes, daddy kiss me" lidahnya berpindah menjilati leherku kemudian melahap payudaraku secara bergantian membuatku melempar kepalaku ke belakang dengan menelan salivaku kasar. Luka pada perutku seolah mengering sempurna setelah dia menjelajahi tubuhku tanpa membuatku meringis merasakan sakit sedikitpun.

"Emh, aku ingin kita memulainya sekarang."

"Bad bitch!" aku terkejut ketika Lisa mengangkat wajahnya menatap nanar kedua mataku dengan mengarahkan jemarinya pada daguku. "Begitulah caramu meminta, little bitch?" jujur aku terkejut ketika dia memanggilku dengan panggilan yang sangat menantang dan vulgar membuat birahiku semakin memuncak.

"Lalu seperti apa yang kau mau, hm?" aku tidak mau kalah dengan melempar pertanyaan yang membuatnya tersenyum simpul begitu menakutkan. Tanganku bergerak menyingkirkan jemarinya kemudian mendorong tubuhnya pada dinding. "Kau benar-benar Manoban yang nakal. Kau juga ingin dihukum, benar?"

"Tapi kau menyukainya? Tidak perlu berpura-pura polos dengan wajah itu, sweet"

Sialan, dia lebih pintar dariku.

Lisa POV
Shit, dia selalu seksi saat melakukan apapun. Lehernya yang terlihat begitu putih, payudara sekal dan bokong yang sintal serasa sangat pas untukku. Beruntung aku memiliki dia, cintanya, perasaannya, kehidupannya dan pastinya- tubuhnya. Ah tidak, menurutku itu hanya bonus untukku. Ya, mungkin kita memang sudah ditakdirkan bersama walaupun harus runtuh berkali-kali sebelum akhirnya aku akan segera memilikinya; seutuhnya dan selamanya. Aku tidak peduli akan seberat apa perjuangan yang akan aku lalui kedepannya yang jelas, dia hanya akan menjadi milikku.

𝐓𝐄𝐀𝐒𝐄𝐑 [𝐉𝐄𝐍𝐋𝐈𝐒𝐀] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang