VOTE FIRST!
•-•-•-•
"An pusing."
"An, punggung aku sakit."
"An, bahu aku pegal-pegal gitu."
"Jangan kemana-mana, di sini aja."
"An mau peluk."
"Anna."
Itu saja yang Anna dengar sedari tadi, yaitu rengekan Jaehyun yang mengadu ini itu padanya, mereka sudah pulang dan sampai tengah malam tadi, namun paginya Jaehyun demam karena kelelahan, hari masih pagi sekitar jam sepuluh dan sekarang Anna hanya mengurus Jaehyun yang tidak bisa ditinggal sebentar, bahkan ketika Anna mandi dan mengambil makanan mereka berdua untuk sarapan pasti saja merengek ini itu.
Anna sampai kewalahan sendiri karena Jaehyun seperti orang yang sekarat dan tidak bisa salah sedikit, tapi Anna bisa mengerti karena tubuh Jaehyun sekarang memang panas, bukan hangat lagi, jadi Anna mengikuti saran dari kebanyakan dokter untuk melepas baju seseorang yang demam dan juga menyuruhnya memakai celananya yang agak tipis.
"Kalo demamnya gak turun-turun, kita panggil dokter, ya?" Tawar Anna pada Jaehyun yang kini menenggelamkan wajahnya di perutnya. Jaehyun menolak untuk memanggil dokter karena ia pikir ini hanya demam biasa dan akan sembuh secepatnya, padahal itu hanya alasan, Jaehyun susah di beri obat bahkan satu butir obat untuk penurun panas tadi saja susahnya minta ampun, harus drama ini itu terlebih dahulu.
"Gak usah, palingan besok demamnya udah kurang."
"Lagian siapa suruh juga kemaren beli rotinya kemaren sampe hujan-hujanan gitu, payungnya gak di pake lagi," omel Anna karena kemarin sebelum mereka berangkat ke bandara, kebetulan Anna ingin croissant yang ada di dekat hotel dan kebetulan juga toko Bakery tersebut hanya ada di sana, tidak ada di Bandara atau di manapun.
Padahal awalnya Anna hanya bilang ingin tanpa memaksa tapi Jaehyun malah nekat menerobos hujan padahal sudah ada payung atau bahkan seseorang yang bisa mengantarkanjya ke sana, entah apa yang di pikiran suaminya ini.
"Takutnya kamu ngidam, kan akunya harus jadi suami siaga."
"Tapi aku gak hamil Jae, kan emang harus nunda dulu."
"Ya kan bisa aja jadi, kan punya aku kualitasnya bagus."
"Ya udah, tapi lain kali gak usah nekat kayak gitu, ntar sakit siapa yang repot?"
"Gak papa, kan enak bisa gini, gak kerja lagi," balas Jaehyun yang membuat Anna berdecak sebal.
"Nanti kita berdua liburan lagi, ya An?" Tawar Jaehyun.
"Anak-anak gak diajak?"
"Gak- bercanda-canda, diajak kok tapi maksud aku yang kita berduanya aja, ya?"
"Iya-iya, sekarang istirahat dulu, ntar tambah pusing lagi."
"Tapi peluk, ya?" Pinta Jaehyun berbalik dengan rengekannya.
"Ya udah," balas Anna, lalu bangkit untuk mengatur pencahayaan kamar menjadi redup lalu menutup gorden bagian awal yang tipis dan kembali melangkahkan kakinya ke arah ranjang, dimana di sana Jaehyun sudah menyiapkan posisinya lalu merentangkan kedua tangannya saat Anna sudah naik ke atas ranjang yang kini menjadi tempat tidur mereka berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/268114402-288-k153379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Home sweet Home || Jung Jaehyun
Fanfiction(𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) This is a home, not just a building, but how do we feel "home" in it. [special chapter+ bonus chapter+special flashback by Bittersweet] ©𝐎𝐑𝐈𝐆𝐈𝐍𝐀𝐋𝐋𝐘 𝐁𝐘 erlaire 𝐎𝐍 𝐖𝐀𝐓𝐓𝐏𝐀𝐃 May, 2021. [𝐈𝐍 𝐁𝐀𝐇𝐀𝐒𝐀]