All the Sweetest things [15]

1.9K 293 22
                                    

VOTE FIRST!

•-•-•-•


Anna menatap lurus punggung Jaehyun yang kini membelakanginya. Sudah berapa hari terlewati sejak masalah si kembar, semenjak itu juga rumah mereka terasa sepi. Jane dan juga Jaewoo saling diam, saling menghindar bahkan enggan melihat satu sama lain, mereka juga bermain di tempat berbeda, misalnya Jane berada di ruang tengah, Jaewoo di halaman belakang, ketika Jaewoo di ruang tengah, Jane di kamarnya sendiri, hingga hari ini.

Bahkan Jaehyun yang juga ikut banyak diam dan sering melamun, makan malam mereka juga terasa sunyi apalahi sarapan di pagi rasanya begitu hambar, padahal Anna sudah berusaha untuk menghidupkan suasana, tapi malah berakhir canggung karena diamnya mereka.

Anna tidak berpikir semuanya akan menjadi begini, jadi untuk saat ini ia biarkan sejenak, mungkin mereka butuh waktu untuk saling memikirkan kesalahan atau ada suatu hal yang salah di diri mereka. Tapi masalahnya Jaehyun juga ikut larut dalam keterdiaman, Anna mengerti Jaehyun pasti kepikiran dengan apa yang putrinya katakan pada tempo hari lalu, padahal Anna sudah memberikan suaminya itu sebuah pengertian, tapi tetap saja, Jaehyun banyak melamun seperti remaja yang memikirkan perasaan bersalahnya.

"Gak enak ya rumah jadi sepi gini," Anna mulai bersuara, ia tahu suaminya itu belum tidur karena sedari tadi pergerakannya terlihat gelisah dan mudah bergerak berganti posisi.

Jaehyun berbalik saat mendengar suara istrinya yang tiba-tiba mengalun di telinganya. "An?"

"Akhir-akhir ini rumah sepi, terus yang kebanyakan ngomong aku aja, kok tega sih?" Canda Anna lalu terkekeh pelan.

Mendengar hal itu Jaehyun mendekat tubuhnya ke arah Anna dan menarik pelan tubuh istrinya itu untuk mendekapnya erat. "Aku kira kamu udah tidur," bisik Jaehyun.

"Belum, kamu juga belum tidur, padahal udah tengah malam."

"Gak bisa, banyak yang harus dipikirin."

"Masalah apa lagi? Kan aku udah bilang kalo ada sesuatu itu bilang aja, aku emang gak pasti bisa bantu, tapi dari pada ada yang mengganjal gitu, kan?"

"Bilang aja, soal kantor, ya?" Jaehyun menggeleng pelan sembari mengusap-usap bahu Anna.

"Tuan putri?" Dan kali ini Jaehyun mengangguk dan Anna menghembuskan nafasnya pelan setelahnya.

"Aku gak bakal bilang 'gak usah terlalu dipikirin' karena udah pasti hal yang kayak gitu pasti bikin kepikiran."

"Di sini gak ada yang bisa disalahin sebenarnya, tapi aku juga udah bilang sama kamu kalo Jane juga bilang ini bukan salah kamu atau aku, kan?"

"Dengar Jae, bukannya kamu gagal, tapi mungkin bagi Jane satu tahun lebih dari pertama kali kita ketemu lagi itu belum cukup buat dia beradaptasi sama keadaan baru dia, sama kamu dan juga sama Jaewoo."

"Apalagi pantangannya Jane berpikir agak lebih dewasa dari umur dia, dia juga gak mudah buat dibohongin kaya Jaewoo karena mungkin dia dulu tumbuh cuman sama aku, dan aku gak bisa bikin dia ada di umur anak-anak seumuran dia kayak yan lain karena ada hal yang seharusnya dia belum harus ngerti tapi dia terpaksa harus ngerti di saat itu juga, mungkin kamu juga pernah ada di fase yang sama, tapi kamu bisa titip Jaewoo sama nenek atau kakeknya, kan? Sementara Jane dia cuman punya aku yang dulu pernah kacau sekacau-kacaunya."

Home sweet Home || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang