hi pren, jangan lupa follow @akawrl atau tinggalkan jejak berbintang nya.
kalau ada typo tandain ya <8
HAPPY READING!
• • •
JENDRALLINA
Hari Senin adalah Hari yang dihindari oleh kalangan murid, Terik matahari mulai menusuk kulit mereka serta keringat yang bercucuran di pelipis dahi.
Alin hanya diam menatap barisan murid yang sedang upacara itu.
Barusan Alin mengalami nasib serupa dengan kejadian kemarin, kepala nya mendadak pusing dan hidung yang mengeluarkan darah.
Dia bingung, kenapa semakin hari semakin sering darah itu keluar di hidung nya serta sakit kepala nya mulai kembali lagi.
Saat ini Alin berada di uks yang tidak jauh dengan barisan upacara.
Setelah kejadian tadi Alin semakin kepikiran apakah dia punya penyakit? Karna tidak sekali atau dua kali Dirinya mengalami yang seperti ini mungkin bisa disebut sering?
Apa perlu dia cek ke dokter?
Alin menghela nafas gusar dia lalu menengok kembali ke barisan upacara, ternyata upacara sudah selesai tapi aneh nya ada barisan terakhir yang di tahan oleh Bu Sita guru BK sekolah nya.
Tatapan Alin terus mengarah kepada barisan itu sampai tatapannya akhirnya menubruk tatapan seseorang disana.
JENDRAL.
Alin panik setengah mati dia langsung melengos dan pergi dari uks.
"Eh, eh, Alin kamu mau kemana?" Sera yang bertugas sebagai PMR dan berada di uks yang sama menahan Alin untuk pergi,Sera paham betul kondisi Alin, terlihat dari bibir nya yang masih pucat.
"Hah, oh, anu makasih ra tapi gue pause dulu sakit nya gue takut ketinggalan pelajaran, gue cabut duluan."
Alin buru buru bergegas pergi dari uks karna panik akhirnya saat berada di ambang pintu dia menabrak dada seseorang.
"LO TUH GIMANA SIH, JALAN PAKE KAKI BE-" Alin mendongak dan menelan ludah nya sendiri salah banget dia misuh misuh.
Alin membalikkan badan berniat untuk kabur tapi sayang niat nya tidak di restui oleh yang di atas, tangan seseorang itu menahan bahu Alin untuk tidak kabur.
"Mau kemana." Suara bisikan di telinga Alin membuat bulu kuduk Alin berdiri, dia bingung sejak kapan dia segugup ini dengan seseorang? Sera akhir nya datang melihat Jendral Dan Alin dia hanya mengangguk paham.
"Masuk Jen, Bawa Alin kedalem gue liat dia masih pucet malah maksain kabur." Sera pun akhirnya pergi meninggalkan Jendral dan Alin Di uks.
Canggung. Situasi yangmenggambarkan keadaan mereka.
Alin berdehem pelan untuk meringankan kecanggungan di sekitar mereka.
"Makasih." Lanjutnya, Jendral hanya mengangguk.
"Di makan bubur nya." Istighfar rasanya dada Alin mau meledak ga kuat jantung nya dag dig dug ser. Alin hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Jendral.
Jendral pun berdiri dari duduk nya lalu menoleh ke arah Alin "tunggu disini gue mau beli minum." Saat baru saja melangkah beberapa meter.
"Jendral."
Deg
Entah dorongan darimana dan untuk petaa kalinya Alin menyebutkan nama Jendral langsung juga memakai suara yang lembut.
Jendral terdiam sebentar lalu menengok ke arah Alin.
"Apa?"
"Gue nitip tejus gula batu satu." Mata jendral tiba tiba memicing lalu setelah nya nampak datar seperti biasa nya.
"Gue bukan babu lo." Jendral langsung melenggang pergi.
Dia itu titisan apa? Udah tau lagi sakit malah minta tejus. Batin Jendral sambil menggelengkan kepala.
• • •
"Alin masih di UKS?" Tanya kapten saat Sera lewat di hadapan nya.
"Iya." Kapten pun bergegas pergi untuk ke UKS dia tahu kejadian tadi di lapangan upacara.
"Alin" yang di panggil pun menoleh.
"Iya? Oh Ten ngapain lo disini?" Tanya Alin bingung.
"Kalau kesini buat apa kalau ga jenguk Lo?" Alin hanya terkekeh geli.
"Gue udah lumayan sehat kok."
"Bubur dari siapa?" Tanya kapten mengerutkan keningnya.
"Dari kembaran lo. Dia baik, ya meskipun gitu." Jawab Alin.
Ga biasa nya Jendral gini ke cewe apa pikiran gue bener? Gumam nya yang di dengar oleh Alin.
"Kenapa Ten?" Kapten pun hanya menggeleng.
Jendral datang membawa air mineral lalu memberikan nya kepada Alin, dia masih bingung kenapa kembaran ada disini?
Dia menggindikkan bahu nya cuek, ga peduli juga, saat dia ingin pergi, jemari nya di cekal oleh Alin. Lagi dan Lagi Alin membuat nya terjebak.
"Tunggu dulu." Kapten yang melihat nya pun hanya menahan tawa, ternyata dugaaan nya benar.
"Gue mau tanya sama lo berdua."
"Lo berdua kenal Laskar ga? dia mirip soal nya sama lo berdua tapi lebih ke kapten sih."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
JENDRALLINA
Teen Fiction"Jen, lo ada keinginan nasib lo mirip kayak di novel-novel ga?" "Gimana?" "Semisal nya gue jadi pacar lo nih, terus lo lebih memilih tawuran berujung nyawa lo hilang di area tawuran itu, menurut lo gimana?" "Sekarang gue tanya balik, Pernah ga Lin l...