17 - MABOK

5 0 0
                                    

hi pren, jangan lupa follow @akawrl atau tinggalkan jejak berbintang nya.

kalau ada typo tandain ya <8

HAPPY READING!

• • •

JENDRALLINA

Davin:
Jangan kere Jangan kere

Xena:
nanti aku ilfeell

Winter:
jangan jangan kere

Vincent:
jangan kere kere

Fara:
Huft lagu yang sangat indah

Tian:
CODET.

Laskar:
mengapa bentukanmu seperti di spanduk pecel lele?

Reynal:
Kau bahkan masih sempat bernyanyi seperti itu.

Adera pacar Tian:
Pakailah pelet ini agar kau tidak di goreng

Ragas:
Wah pelet ini membuatku 10 kali lebih ganteng

William:
Ganteng Karena pake pelet aja bangga

Gara:
Pake skinker dong!

You:
Oh ini si tua bangkotan bau tanah yang menyihirmu jadi

Ziko:
Mmk Entok seperti ini

Davin:
Mmk?
GOBLOK 😞😞

Rega:
Dahan dahan udah mulai ga waras

Ziko:
MAMAKNYA ENTOK BODOH
ga jelas lo semua

You:
Liat adek gue ga?

Laskar:
Hadir

You:
Bukan lo

Laskar:
🥺🥺🥺🥺

Ziko:
Najis

Galen:
Di club barusan gue liat

Davin:
Ga jelas anjir dia mah
Orang Ke club pas lagi sad ini malah pas lagi bahagia

Ziko:
Bahagia ndas mu

Davin:
Bahagia lah anjir habis megang pinggang Bu Alin
Here's Your Perfect... Sambil bilang gitu.

Davin:
Hih serem sendiri gue

Xena:
Alin yang mana?

Davin:
Yang cakep itu

Xena:
Lina?

Davin:
Alin

Ziko:
Ga salah sih nama nya kan Alina
Bisa dipanggil Alin bisa dipanggil Lina

• • •

"Than adek gue dimana?" Tanya kapten yang saat ini dia sudah berada di club lewat lokasi yang dikirim oleh Galen ternyata club langganan mereka bertiga, jadi sudah kenal dengan Bartender nya.

Nathan yang melihat Kapten hanya menunjuk langsung ke arah sofa yang berada di pojokan, dan benar Jendral sudah teler dengan beberapa gelas bersama Jalang nya.

Kapten menghampiri adek nya itu. Dan langsung mengusir jalang yang ada disana.

"Oy bego bangun." Tamparan pelan mendarat di pipi Jendral, yang ditampar hanya bergumam dan masih menutup mata nya.

"Alin" gumamnya, Kapten yang mendengarnya pun hanya menghela nafas lalu membopong tubuh Jendral untuk kembali ke mobilnya.

"Ten kagak mampir dulu?" Panggil Bobby ketua dari SMA HARAPAN 1 dan di sebelah nya juga masih banyak kenalan kenalan Kapten dan Jendral.

"Kagak dulu deh, nih gue lagi bawa si banteng" mereka pun hanya mengangguk.

Sampai di mobil, Kapten langsung melesatkan mobil nya dengan kecepatan tinggi, bodo amat sama Jendral yang hampir mau muntah-muntah.

Akhirnya sampai dirumah, lagi dan lagi Kapten yang sendirian membopong Jendral, mana berat banget lagi. Nasib-Nasib.

Prangg

Suara figura diruang tamu nya jatuh akibat senggolan tangan Jendral, Seisi rumah mereka berdua pun langsung menyalakan lampu.

"Astagfirullah ini si Jendral kenapa mabok lagi?" Tanya Viona kalang kabut.

"Alin, mau Alin" Sahut Jendral

"Biasalah Bun kasmaran." Kapten lalu membantu Jendral berdiri kembali tapi tetap saja dia kembali memberontak.

"Bunda telfon Alin aja ya?" Kapten hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit tidak ada yang menjawab akhirnya dijawab juga oleh Alin.

"Halo bunda?" Suara Alin disebrang sana masih khas suara orang bangun tidur.

"Alin kamu bisa ke rumah bunda ga?" Tanya Viona

"Oh-emm"

"Kesini ya sayang, bunda tunggu"

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Alin pun sampai.

"Ada apa Bun?" Alin yang baru saja datang langsung panik

"Itu, tolong Jendral ya."

"Jendral kenapa?" Viona menunjuk ke arah Jendral dan Kapten.

"Mabok" Alin hanya menepuk jidat nya, dia kira apaan.

"Jendral." Panggil Alin yang saat ini sudah berjongkok ke arah Jendral, sang empu pun langsung memeluk Alin layak nya seorang ibu dan anak nya

"Alin" gumam Jendral

"Iya ini Alin."

"Tidur ya" Jendral hanya menggelengkan kepala nya di pundak Alin.

"Tidur bareng Alin?" Jendral mengangguk

"Ayo." Alin menuntun Jendral kearah Kamar nya.

"Debes deh, emang Alin doang pawang nya si Banteng." Ujar kapten

"Hush kamu itu bang, udah tidur sana." Kapten pun mengangguk dan langsung melenggang pergi.

"Jangan pergi Alin." Alin yang masih duduk disebelah kasur Jendral pun hanya menjawab iya.

"Jendral suka Alin." Alin mengangguk padahal Jendral tidak melihat itu.

"Alin mau jadi pacar Jendral?"

"Enggak." Jawab Alin dengan lantang, Jendral pun menarik tangan Alin. Dan saat ini posisi kepala Alin berada di dada bidang milik Jendral.

Jendral sudah terlelap duluan disusul oleh Alin yang melanjutkan tidur nya tadi karna sempat tertunda.

TBC

Reaksi Jendral pas bangun tidur gimana ya?

Semisal nya itu si Ziko pasti dia bakalan jawab kayak gini pas bangun: "astaga, bidadari dari mana yang nyasar ke saya tuhan."

JENDRALLINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang