kalau ada typo tandain ya <8
HAPPY READING!
• • •
JENDRALLINA
Saat ini Alin berada di UKS sekolah.
Niat nya ingin ikut upacara tapi Bela, selaku sahabatnya itu terus memaksa Alin untuk tetap di UKS. katanya sih takut kejadian kemarin terulang lagi.
Alin lalu berbincang-bincang dengan Sera karna hanya dia saja yang dekat dengan Alin.
"Lo pacar nya Jendral ya Lin?" Alin menoleh ke arah Sera yang sedang mengambil air minum, setelah itu dia menggeleng pelan.
"Masa sih? Gue liat akhir-akhir ini Jendral deket banget sama lo."
"Gue sama dia cuman temen doang."
"Temen apa temen, jiakh HAHHA" Ledek Sera sambil tertawa, Alin hanya tersenyum menanggapi nya.
Sejak kapan juga, gue sama dia temenan? Batin Alin.
Upacara selesai, semua murid berhamburan ke kelas mereka masing-masing. Sekarang Alin sudah bersama Bela karna dia menjemput Alin dari UKS.
Alin memasuki kelas nya suasana kelas masih tetap ricuh ya nama nya juga kelas Alin, Tiada hari tanpa ricuh itu sangat mustahil.
Mereka berdua duduk di kursi masing-masing.
Pintu kelas tiba-tiba kembali di gebrak dan menampilkan sosok Sela dan anak buah nya. Dia langsung menghampiri meja Alin dan Bela, lalu menuangkan Air ke kepala Alin.
Alin menutup mata nya, setelah beberapa detik dia membuka nya kembali tubuh nya kini sudah basah semua dengan air itu, karna geram Alin pun langsung melemparkan botol bekas air tadi ke kepala Sela.
Dan sasaran botol itu tepat di jidat dan hidung sela, hidung sela lalu mengeluarkan darah dan jidat nya yang memerah.
"Gue udah bilang jangan ngusik gue."
"Ga bisa ya lo berenti ngusik gue?"
"Gak bisa, kenapa emang? Lo duluan yang nyari ribut sama gue" Jawab Sela.
"Jendral lagi?" Tanya Alin sambil tersenyum miring.
"Mau lo ambil Jendral sekalipun, kalau dia udah suka sama gue dia bakalan tetep balik lagi ke gue." Raut wajah sela kini tidak kalah geram menatap Alin.
"Anak beasiswa ga tau diri lo!" Sela menaikkan ucapan nya.
"Ngaca Nona Sela, lo tuh anak kepala sekolah tapi adab lo ga jauh beda kayak setan."
"Heran gue masalah cowok lagi cowok lagi."
"Kebanyakan nonton drama Indosyar lo ya?"
Setelah selesai, dia pun mengambil tas nya lalu pergi, saat di depan pintu kelas, dia bertemu tatap dengan Jendral dan keempat teman nya dia pun langsung melengos pergi dengan raut wajah yang masih kesal.
"ALIN URUSAN KITA BELUM SELESAI, JALANG." Teriak Sela, Alin pun tidak menghiraukan nya.
Dia kini sudah berada di parkiran motor nya setelah meminta izin dari guru nya dan satpam sekolah akhirnya motor miliknya itu pergi meninggalkan area sekolah.
Alasan yang di pakai oleh Alin tadi adalah "pak, bu saya buru buru jantung ibu saya kembali kumat dan ga ada orang dirumah."
Ya mau bagaimana lagi tidak ada cara lain.Alin kini sudah berada di sebuah pemakaman. Dia menuju makam milik ibu nya sebelum itu dia sudah berhenti di toko bunga untuk membeli bunga kesayangan ibunya, Lily.
"Maaf Mah, Lina baru bisa dateng."
"Maaf juga Lina bolos."
Alin menghela nafas nya, raut wajah nya sendu dia lalu berdoa untuk sang ibu setelah itu Alin mencabuti rerumputan di sekitar makam ibunya dan menaburkan bunga serta meletakkan Bunga Lily yang telah dia beli tadi.
Alin menceritakan sedikit tentang dia bertemu sahabat mama nya itu yang tak lain adalah Viona, setelah selesai Alin pun berdiri dan menatap sebentar makam milik ibunya.
"Lina kesini sebentar doang mah. Baju Lina basah, mau pulang dulu."
"Lina bakalan tetep cari orang itu. Mamah harus terus senyum di rumah barunya."
"Lina kangen sama mamah."
"Tungguin Lina disana ya mah."
Setelah selesai mengatakan kalimat itu Lina pun melangkah pergi meninggalkan area makam ibunya.
Ternyata di balik pohon dekat makam ibunya sudah ada lelaki yang sedang bersembunyi sedari tadi sambil menatap kepergian Alin.
Maaf Lina, Gumamnya.
TBC
Asoy, sapa tuh
KAMU SEDANG MEMBACA
JENDRALLINA
Genç Kurgu"Jen, lo ada keinginan nasib lo mirip kayak di novel-novel ga?" "Gimana?" "Semisal nya gue jadi pacar lo nih, terus lo lebih memilih tawuran berujung nyawa lo hilang di area tawuran itu, menurut lo gimana?" "Sekarang gue tanya balik, Pernah ga Lin l...