Anak Brandalan |3

196 81 18
                                    

Part 3

"Eh, eh! Lagi apa sih kalian berdua?" ucap Gibran cengar-cengir. Berharap Arya lupa dengan kejadian barusan.

Arya dan Anka sontak menoleh. "Bukan urusan Lo!" Ucap Anka sinis lalu melenggang pergi.

Arya hendak mencegah Anka untuk pergi. Tapi, dicegah oleh kedua sahabatnya ini.

"Eh, eh, Ar! Sadar lah, dia cewek!" Ucap Dafa berusaha untuk menenangkan Arya.

•••

Anka memasuki kamar dengan perasaan yang campur aduk. Kesal, emosi yang menyatu. Dasar cowok nyebelin! Batinnya.
Bayangkan saja, ia sudah niat bangun pagi-pagi untuk membuatkan bekal Varo, tapi malah dihabiskan oleh Arya. Anka menghela nafas kasar. Ia mencoba untuk menetralkan emosinya.

Lalu, ia mengambil hp nya yang dari tadi berbunyi. Dilihatnya, notif dari line sudah berangka 99+. Ia membukanya, dan ternyata itu dari para cowok-cowok yang mencoba untuk menggoda nya. Tetapi ia tak tertarik sama sekali untuk membukanya ataupun meresponsnya. Tidak ada satu pun line yang di kirimkan Varo?
Ia kembali menutup ponselnya dan langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat.

•••

Arya mencoba untuk menutup matanya secara perlahan. Namun tiba-tiba ia terbayang pada wajah Anka yang sedang marah tadi sepulang sekolah.
Wajahnya yang mungil, bulu matanya yang lentik, rambutnya yang hitam pekat dan indah serta bibirnya yang mungil membuat kesan tersendiri bagi Arya.

Baru kali ini, dia penasaran pada seorang cewek. Sebenarnya banyak cewek di luaran sana yang mengagumi dirinya. Tetapi tak pernah ia respons. Tapi, kali ini ia tertarik oleh seorang cewek bawel!

Bukan! Ini bukanlah jati dirinya! Ia tak boleh tertarik dengan seorang cewek!! Ia berusaha untuk membuang jauh-jauh pikirannya tentang Anka, tapi.. tetap saja pikiran itu terus muncul di dalam pikirannya.

"Arghh! Sial!! Cewek itu benar-benar..!" Gerutunya dalam hati.

•••

"Gue khawatir banget sumpah, sama Anka! Kalo sampe dia jadi korban Arya yang selanjutnya.. gimana coba? Bisa hancur harapan gue buat nikah sama dia" celoteh Gibran yang mendapat sentilan dari para teman-temannya.

"Mana mau Anka sama Lo!" Ledek Agam sambil tertawa kecil.

"Kalo Lo mau nikah sama Anka, Lo harus jadi Varo dulu!!" Ucap Tata sambil tertawa puas.

Gibran mendengus kesal. "Kenapa sih, gada temen gue yang mau support gue?! Bangsat semua kayaknya!" Ucap Gibran lalu memilih pergi meninggalkan markas geng CORPHIA.

Hallo!-

Jangan lupa buat vote!!
Ada yang mau ditanyain sama alurnya gak?

Komen aja ya!!

Makasii,

Anak Brandalan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang