Anak Brandalan |4

175 73 12
                                    

Bab 4

"Kalo Lo mau nikah sama Anka, Lo harus jadi Varo dulu!!" Ucap Tata sambil tertawa puas.

Gibran mendengus kesal. "Kenapa sih, gada temen gue yang mau support gue?! Bangsat semua kayaknya!" Ucap Gibran lalu memilih pergi meninggalkan markas geng CORPHIA.

•••

Hari ini Anka bangun kesiangan, dan tak sempat membuatkan makanan untuk Varo. Dari pada nanti Varo kelaparan dan tak fokus untuk pelajaran, akhirnya ia memutuskan untuk membuatkan nya Sandwich saja.
Ia berharap, kali ini bekal nya harus di makan oleh Varo, bukan cowok brengsek itu!

"Varo!" Teriak Anka saat melihat Varo datang dari arah perpus.
"Nih! Dimakan ya! Kalo cowok itu minta gak usah dikasih. Bilang aja suruh beli sendiri, dikantin kan banyak" celoteh Anka sambil menyodorkan kotak bekal yang kali ini berwarna merah. Varo mengambilnya dengan sepenuh hati.

"Makasih ya, An" kali ini Varo berharap Arya tidak melihat kotak bekal ini nanti.
Varo dan Arya memang sekelas. Kelasnya juga bersebrangan dengan kelas Anka. Itu sangat memudahkan mereka berdua untuk berkomunikasi walau tidak sekelas.

Kali ini, Anka ingin melihat dengan mata kepala nya sendiri, jika makanan nya itu akan habis di makan oleh Varo sendiri. Tapi ada saja halangan nya. Seorang siswi datang lalu menghampiri mereka berdua.

"Anka! Lo dipanggil sama buk Helmi suruh ngurus buku absen di kantor!" Ucap siswi itu langsung pergi meninggalkan mereka.

Anka mendengus kesal. Kenapa harus sekarang?
Dengan perasaan kesal ia melangkahkan kakinya dengan malas. Dan meninggalkan Varo sendiri dengan kotak bekalnya.

Tiba-tiba Arya dan teman-teman nya datang menghampiri Varo. Varo segera mengumpatkan kotak bekal itu ke belakang tubuhnya, tapi masih tetap saja ketahuan oleh Arya dan teman-teman nya.

"Sok sok'an Lo nyumputin bekal pemberian dari Anka!"  Celetuk Regan sambil mengambil kotak bekal yang disembunyikan Varo di belakang tubuhnya.
Varo berusaha merebut kotak itu kembali, tapi tangannya segera di tepis oleh Dafa. Dan kemudian memukul perut Varo. Varo meringis kesakitan. Namun ia juga tak berdaya.

"Wihh!... Sandwich Ar!!" Ucap Regan, aroma dari kotak bekal itu sangat menggugah selera.

Arya langsung mengambil kotak bekal itu dan menutupnya kembali. "Ini buat gue! Kalian beli aja dikantin ntar gue yang bayar!" Ucap Arya lalu melenggang pergi dan di ikuti oleh teman-temannya, meninggalkan Varo yang masih terdiam. Ternyata sedari tadi celana nya sudah basah!! Ya ampun Varo.. bikin malu aja jadi anak jantan:v

Anka mencatat buku absen hari ini dengan malas. Memang susah ya kalau jadi sekretaris. Mending ia menjabat sebagai ketua kelas saja. Suka nya tinggal menyuruh-nyuruh saja.

Ia menghela nafas kasar kemudian melihat ke arah jendela. Disana terpapang jelas ada Arya dan teman-teman nya yang sedang melangkah melewati kantor dengan Arya yang sedang memegang kotak bekal yang tak asing baginya.

Seperti tau saja jika Anka sedang disana. Arya sengaja mengibas-ibaskan kotak bekal itu ke arah Anka sambil melahap Sandwich yang di berikan Anka tadi untuk Varo.

Hallo!-
Jangan bosen-bosen ya buat baca cerita ini!!

Update setiap hari kok

Makasih,

Anak Brandalan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang