34. Otw Lahiran

1.9K 192 28
                                    

"Yes aku Nadya"

"Nadya? Nadya Eka anak SMA Global,  teman semeja gue dulu?"

"Yap kamu masih ingat ternyata" ucap gadis itu tersenyum manis sambil tangannya memindahkan piring ke meja

"Lo jadi pelayan?" tanya Rane melihat dengan detail dari ujung rambut hingga saat seragam yang dipakai gadis bernama Nadya itu

"Ya inilah yang kamu lihat, oiya orderannya masih ada yang kurang ya  sebentar" Rane menarik tangan Nadya

"Udah duduk aja dulu,  kita lama gak ketemu lho, kangen juga gue sama lo" Nadya ragu namun akhirnya ia mau duduk dihadapan Rane

"Gimana kabar lo sekarang dan keluarga?"

"Baik tapi bokap gue udah meninggal 2 tahun lalu"

"Turut berduka cita yaa, kita gak pernah kontakan,  gue minta no lo deh" Nadya mengangguk

"Kamu udah mau jadi ibu Rane, selamat yaa semoga lahirannya lancar"

"Thanks Nad,  lo udah lama kerja disini"

"Beberapa bulan ini, gue lagi cari kerjaan lagi cuman belum dapet"

"Hmm gitu, gue mau bantu cariin kerjaan?" Nadya menggeleng

"Lo gak malu punya teman pelayan seperti gue?" tanya Nadya pelan

"Enggak lah emng kenapa lo masih terlihat seperti Nadya yang dulu tapi bedanya lo lebih mandiri"

"Ya lo tau kan gue dulu terbiasa manja namun ya namanya takdir siapa yang tau" Rane mengangguk setuju memang takdir itu tak ada yang tau

"Rane" Ranella menoleh suaminya sudah datang kembali dari kamar mandi,  Nadya langsung berdiri lalu ia menunduk sambil bergumam maaf

"Ini Nadya teman SMAku dulu" Zaf mengangguk menatap sebentar gadis berseragam pelayan itu

"Nadya kenalin ini suami gue" ucap Rane kemudian Nadya mendongak sambil mengulurkan tangan namun dibalas dengan tangkupan tangan didada tanda Zaf tidak bisa membalas jabatan tangannya. 

"Saya Zaf suami Ranella"

"Nadya"

"Yasudah gue tinggal dulu ya Rane,  silakan mas, mba dinikmati makanannya,  saya antar kekurangannya, permisi" pamit Nadya sopan. 

Rane menatap kepergian Nadya,  ia tak sangka teman SMAnya yang dulu sering shopping,  ke salon,  berfoya-foya bareng dengannya sekarang menjadi pelayan, bukan masalah pekerjaan namun Rane merasa kasihan dengan gadis itu, Nadya teman yang baik dan dia sangat pintar walau dia sama sepertinya dulu suka foya-foya dan manja dengan orangtuanya namun sekarang memiliki nasib seperti itu,  entah apa yang terjadi dengan keluarganya itu hingga Nadya harus kerja banting tulang. 

"Kenapa yang?" Rane menggeleng kemudian mereka menikmati makanannya. 

****

"Sayang HPL kamu sebentar lagi lho,  udah gak usah kuliah ya" ucap Zaf yang kesekian kalinya..  Namun Rane menolak ia mengatakan semuanya akan baik-baik saja,  ia harus mengejar dosennya untuk melunasi tugasnya yang terakhir agar ia bisa mengikuti fashion show nanti. 

Rane mengelus perut besarnya,  memng benar HPL nya sebentar lagi seharusnya ia berada dirumah saja mempersiapkan persalinannya. Namun Rane menyayangkan karena hari ini ia mesti bertemu dosennya mengumpulkan tugas dan meminta tanda tangan karena yang Rane tau minggu depan dosennya itu akan keluar kota dan susah dihubungi. 

"Cuma bentar ko yang,  jangan khawatir ya.. Kami baik-baik aja" cup Rane mengecup bibir suaminya kemudian melanjutkan mengoles lipstik di bibirnya.

RanellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang